Kontroversi Facebook
Situs jejaring sosial www.facebook.com saat ini menjadi buah bibir sederet kalangan. Bahkan, tempat pencari sahabat ini mejadi arena perdebatan di kalangan santri. Facebook disoroti karena dianggap menjadi ajang untuk kegiatan yang bersifat iseng dan pornografi. Sejumlah ulama kabarnya bahkan menginginkan MUI untuk mengeluarkan fatwa haram terhadap situs jejaring sosial itu.
Aksi keras memprotes keberadaan Facebook oleh para ulama tidak lain didasarkan karena para santri di pesantren sudah tidak konsentrasi ke pelajaran. Melainkan kecanduan meng-update status di Facebook.
Apakah dengan dalih seperti itu dapat dijadikan sebagai pembenar untuk mengharamkan Facebook?
Menurut Kang Paijo, tidak perlu dikeluarkannya fatwa haram, ataupun pemblokiran pemerintah terhadap situs jejaring sosial tersebut. Facebook, sebagai bagian dari kemajuan teknlogi dalam bidang IT, ibarat pisau. Kalau digunakan oleh orang baik akan bermanfaat, tapi kalau dipegang penjahat akan membahayakan. Kita tidak mempersoalkan jika situs Facebook digunakan untuk sesuatu yang bermanfaat seperti berbisnis ataupun lainnya. Tidak perlu ada blok-blokan. Dulu Depokominfo sudah pernah memblokir situs porno, tapi tetap saja ada. Jadi enggak perlu diblok, tapi sebaiknya bagaimanan cara memfilter dan tentunya yang terpenting adanya peranan dari semua pihak termasuk orang tua. Ini semua konsekuensi dari kemajuan teknologi informasi, di mana kemajuan sudah masuk ke pesantren dan anak-anak kecil sudah pakai komputer,
Namun mencuatnya isu itu menurut KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur tidak akan berlangsung lama dan akan padam dengan sendirinya.
"Itu kan jadi masalah sekarang lama-lama juga hilang," kata Gus Dur di acara Kongkow bareng Gus Dur di KBR68H Utan Kayu, Jakarta, Sabtu (23/5/2009).
waduhhh.....
kontoversi facebook mau diharamkan? kenapa ga' protes internetnya saja yang diharamkan?
hendaknya poro kiyai yang budiman mengajarkan tata cara penggunaan teknologi yang baik dan bener-bener bener.
cape' deh......