• your image alt

    Slider Title 1

    Place Your Description here.... At vero eos et accusamus et iusto odio dignissimos ducimus qui blanditiis praesentium voluptatum deleniti atque corrupti quos dolores et quas...

  • your image alt

    Slider Title 2

    Place Your Description here.... At vero eos et accusamus et iusto odio dignissimos ducimus qui blanditiis praesentium voluptatum deleniti atque corrupti quos dolores et quas...

  • your image alt

    Slider Title 3

    Place Your Description here.... At vero eos et accusamus et iusto odio dignissimos ducimus qui blanditiis praesentium voluptatum deleniti atque corrupti quos dolores et quas...

Happy Birthday My Girl



Tepat hari ini, Si Cantik Naila, genap berusia 2 tahun. Selama dua tahun kami menerima amanah dari Allah S.W.T. untuk menjaga dan mengasuh Naila, kami banyak mendapatkan pelajaran yang begitu berharga tentang hidup dan kehidupan.

Bayangkan ketika Si Imut Nai masih berusia 8 bulan, dia harus masuk ke Rumah Sakit dan sampai sekarangpun ketika usianya sudah 2 tahun, dia masih harus melakukan perawatan dengan dokter spesialis anak.



Kehadiran Naila memang betul-betul sangat berarti bagi kami. Dia hadir sebagai pelengkap dalam kehidupan kami. Namun, kami sadar sesadarnya bahwa apapun yang Allah berikan kepada kami adalah yang terbaik baik kami. Dan itulah yang membuat kami sekeluarga mampu untuk menjalani hidup dan kehidupan ini bersama-sama.

Kami yakin bahwa Allah telah memberikan kekuatan yang lebih kepada Gadis Kecilku itu. Kami yakin bahwa Nai akan mampu untuk melewati segalanya dengan smooth. Dan keyakinan itulah yang membuat kami jadi begitu tegar menghadapi semuanya.

Dihari ulang tahunnya ini, aku panjatkan rasa puji syukur terhadap Allah S.W.T. atas karunia terindah dalam hidup kami. Terimakasih kami terhadap dr. Rebuwa Hendardi, DSPA., atas layanan yang diberikan selama ini. Terimakasih untuk Istri dan Anak-anakku tercinta atas segala yang kalian berikan selama ini.

Dan untuk Si Cantik Naila, di hari ulang tahunmu ini kami panjatkan do'a semoga Nai lekas sembuh n we promise we will do the best 4 U n 4 all our children. Amin!

Baca selengkapnya »
5.24.2009 2 komentar

Kontroversi Facebook

Situs jejaring sosial www.facebook.com saat ini menjadi buah bibir sederet kalangan. Bahkan, tempat pencari sahabat ini mejadi arena perdebatan di kalangan santri. Facebook disoroti karena dianggap menjadi ajang untuk kegiatan yang bersifat iseng dan pornografi. Sejumlah ulama kabarnya bahkan menginginkan MUI untuk mengeluarkan fatwa haram terhadap situs jejaring sosial itu.
Aksi keras memprotes keberadaan Facebook oleh para ulama tidak lain didasarkan karena para santri di pesantren sudah tidak konsentrasi ke pelajaran. Melainkan kecanduan meng-update status di Facebook.

Sebelumnya Associated Press memberitakan para tokoh muslim di Indonesia berencana mengeluarkan fatwa tentang jejaring sosial di internet. Alasannya situs semacam Facebook bila disalahgunakan bisa mengundang birahi. Dalam berita tersebut Associated Press mengklaim mendapatkan sumber dari juru bicara Ponpes Lirboyo, Kediri, Nabil Haroen, tapi belakangan pengasuh ponpes Lirboyo KH Idris Marzuki membantahnya.
Apakah dengan dalih seperti itu dapat dijadikan sebagai pembenar untuk mengharamkan Facebook?

Menurut Kang Paijo, tidak perlu dikeluarkannya fatwa haram, ataupun pemblokiran pemerintah terhadap situs jejaring sosial tersebut. Facebook, sebagai bagian dari kemajuan teknlogi dalam bidang IT, ibarat pisau. Kalau digunakan oleh orang baik akan bermanfaat, tapi kalau dipegang penjahat akan membahayakan. Kita tidak mempersoalkan jika situs Facebook digunakan untuk sesuatu yang bermanfaat seperti berbisnis ataupun lainnya. Tidak perlu ada blok-blokan. Dulu Depokominfo sudah pernah memblokir situs porno, tapi tetap saja ada. Jadi enggak perlu diblok, tapi sebaiknya bagaimanan cara memfilter dan tentunya yang terpenting adanya peranan dari semua pihak termasuk orang tua. Ini semua konsekuensi dari kemajuan teknologi informasi, di mana kemajuan sudah masuk ke pesantren dan anak-anak kecil sudah pakai komputer,

Namun mencuatnya isu itu menurut KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur tidak akan berlangsung lama dan akan padam dengan sendirinya.
"Itu kan jadi masalah sekarang lama-lama juga hilang," kata Gus Dur di acara Kongkow bareng Gus Dur di KBR68H Utan Kayu, Jakarta, Sabtu (23/5/2009).



Baca selengkapnya »
2 komentar

Teknologi Amburadul Ala Pileg 2009 Mungkinkah Terulang Kembali?

Pemilihan Umum Anggota Dewan (Pileg) Tahun 2009 telah terlewati dengan mensisakan berbagai persoalan, terutama yang patut kita catat adalah masalah Daftar Pemilih Tetap (DPT). Pertanyaannya sekarang apakah masalah tersebut akan muncul kembali ketika Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden tinggal 46 hari lagi? (Itu hitungan ketika tulisan ini dibuat coy)

Melihat perkembangan Daftar Pemilih sampai hari ini, kita jadi harap-harap cemas. Why? Karena seperti kita ketahui, pihak KPU sampai hari ini telah melakukan perubahan terhadap Peraturan KPU Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Tahapan, Program & Jadwal .... dengan Peraturan KPU Nomor 32 Tahun 2009, yang bahkan masih ditambah dengan SE (Surat Edaran coy) dari KPU tentang perpanjangan waktu penetapan Daftar Pemilih Tetap sampai tanggal 28 Mei 2009 untuk tingkat KPUD Kabupaten/Kota. Dan itu masih ditambah lagi dengan berita bahwa KPU membuka pendaftaran Pemilih melalui email. Wow, so funtastic ....



Melihat antisipasi yang telah dilakukan KPU tersebut, kayaknya angka pemilih yang tidak terdaftar bisa diminimalisir, tapi bukan jadi nol persen lho. Ato bahkan nantinya jumlah pemilih yang tercatat double malah bisa bertambah. Kenapa? Karena KPU telah mengeluarkan satu ketentuan bahwa pemilih boleh mendaftar di daerah domisili akhir walaupun yang bersangkutan bukan warga daerah tersebut. Sehingga bisa saja seseorang telah tercatat di daerah asalnya dan juga tercatat di tempat domisili yang sekarang. Misalnya karena sekolah ato bekerja di luar daerahnya.

Hal diatas sangat mungkin terjadi karena berdasarkan berita dari sumber yang bisa dipercaya, bahwa program yang di pakai KPU untuk pengolahan data pemilih, tidak semua KPUD Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia bisa mengaksesnya, hanya sekitar 30% dari jumlah Kabupaten/Kota yang bisa melakukannya. Menurut sumber tadi, untuk menjalankan program tersebut diperlukan harddisk berkapasitas 1 terrabyte. Mendengar hal tersebut, Kang Paijo jadi bertanya-tanya, program kayak apa sich yang dipake KPU sehingga mengharuskan penggunaan hardisk segitu gedenya?

Satu hal lagi, kenapa dalam pengolahan data dari mulai DPS, DPSHP sampai DPT yang harus dilakukan oleh PPS dan kemudian masuk ke PPK untuk selanjutnya diteruskan ke KPUD Kabupaten/Kota dst, tidak disediakan satu system yang tinggal pakai. Seperti misalnya untuk pendataan Siswa Peserta Ujian Nasional, BIOSMA gitu. Karena program yang dipakai hanyalah menggunakan Microsoft Excel dengan segala keterbatasanya. Apakah dengan dana penyelenggaraan Pemilu yang segitu besarnya akan menjadi minus ketika harus membuat sebuah program untuk entry data pemilih?

Ketika menggunakan excel, walaupun dengan rumus yang mungkin oleh perancangnya dianggap telah begitu sempurna, namun pada kenyataannya masih saja terdapat beberapa kekurangan/kesalahan yang bisa berakibat fatal, tidak terdaftarnya seseorang ato bahkan seseorang didaftar double. Sebagai contoh, ketika disana sudah dibuat rumusan untuk mengecek adanya nama yang double, itu bisa berakibat fatal ketika pada kenyataanya memang ada dua orang dengan nama dan tanggal lahir yang sama, karena rumusan itu mengharuskan salah satunya untuk didelete. Tuh khan, hilang 1 suara ....

Liding cerita, Paijo berharap kedepannya bahwa kemajuan teknologi bisa benar-benar dimanfaatkan oleh bangsa ini dalam segala hal, dengan berkaca dari kejadian yang selalu berulang dalam penyelenggaraan pemilu di negeri ini. Semoga ....


Baca selengkapnya »
5.23.2009 1 komentar

Lagi lagi Haram

Tadi sewaktu Paijo lagi nonton TV, tanpa sengaja matanya melihat running text tentang pernyataan dari Forum Santri se Jawa Timur yang mengharamkan Friendster dan Facebook. Entah karena Kang Paijo hanya melihat berita itu dari running text tadi, sehingga membuat dia jadi ngedumel. "Kemaren dulu MUI mengharamkan rokok, sekarang giliran Forum Santri yang ikut-ikutan mengharamkan Friendster dan Facebook"



Kalo dulu saat MUI mengharamkan merokok di tempat umum dan bagi anak-anak, secara logika Kang Paijo bisa menerima alasan pengharaman tersebut. Namun sekarang Kang Paijo tidak bisa menemukan logika atopun argumen di balik pengharaman Friendster dan Facebook. (Bukannya karena Kang Paijo juga punya account Facebook lhoh!). Ato mungkin karena saat uneg-uneg ini ditulis, Kang Paijo belum mendapatkan informasi tentang latar belakang ato dasar pemikiran dari pengharaman tersebut. So, wait and see ajalah ....

Baca selengkapnya »
1 komentar

Penggunaan IT Ala Pemilu 2009

Akhirnya Pesta Demokrasi (atau Democrazy ya …) pemilihan umum untuk anggota Legislatif Tahun 2009 telah usai dengan segala kekurangan dan kelebihannya (Kayaknya lebih dominan minusnya lho!).

Satu hal yang jadi pemikiran Kang Paijo dalam hal ini adalah penggunaan sarana Teknologi Informasi (TI/IT). Bahwa pengelohan data raksasa tidak diikuti dengan pengelolaan system yang baik. Hal tersebut nampak dari beberapa kejadian dan yang paling menonjol adalah kesemrawutan Daftar Pemilih Tetap (DPT). Begitu banyak mereka yang berhak memilih tidak tercantum dalam DPT.

Pemutakhiran data ala KPU ternyata menghasilkan dat yang jauh dari mutakhir. Ketika seseorang dalam Pemilu 2004 terdaftar sebagai pemilih, mengapa di tahun 2009 tidak bisa mencontreng karena tidak terdaftar dalam DPT? Sebuah system dengan hasil yang lebih buruk kayaknya akan jadi sebuah "dosa" yang susah untuk dimaafkan.

    Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat dalam 5 tahun terakhir ternyata tidak menjamin pelaksanaan pemilu menjadi lebih baik. Siapakah yang salah dalam hal ini? Teknologinya atau orang-orang dibalik teknologi tersebut (baca user-nya).

    Mengapa pemilu 2009 ini begitu amburadul? Tidak ada penjelasan yang memadai dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Barangkali inilah persoalan sesungguhnya, yaiut KPU kurang tanggap (atau bahkan tidak tanggap) atas permasalahan yang terjadi. Leporan kesemrawutan DPT sudah disampaikan oleh berbagai elemen jauh-jauh hari. Bukannya melakukan tindakan yang perlu, KPU malah terkesan nekad mengumumkan kesiapan 100%. Faktanya kemudian, golongan putih diduga mencapai 40% (versi Puskaptis), tertinggi dalam sejarah pemilu di tanah air.

    Tak kurang seorang Amien Rais mempertanyakan kesahihan software yang digunakan KPU. Tanpa audit software yang layak dari pihak-pihak yang berkompeten, bukan mustahil manipulasi data dapat terjadi.. carut-marutnya DPT membuktikan hal ini. Apakah hal tersebut sebagai akibat proses pendataan tang tidak akurat ataukah masalah pada software seperti database? Tentu riskan bila database yang digunakan ngadat. Namun mengingat begitu masifnya data dan petugas pendataan yang terlibat, kesalahan ini sangat mungkin terjadi.

    Kita tentu ingat kejadian pada Pemilu 2004. Walau KPU tel;ah menjamin keamanan data hingga 7 lapis, server berada di tempat tak tersentuh, hasilnya kemudian cukup menghebohkan: situs KPU bobol. Nama-nama partai berubah menjadi buah-buahan. Meskipun tidak sampai mengacaukan penghitungan suara, tapi hal ini cukup mengganggu kredibilitas penyelenggara pemilu.

    Bagaimanapun, hajatan besar pemilu 2009 diharapkan sukses, melahirkan parlemen dan pemerintahan legitimate. Berbagai kekurangan pada pemilu legislative diharapkan tidak terjadi pada pemilu Presiden dan Wakil Presiden tanggal 8 Juli 2009. Perlu pembenahan secara fundamental menghadapi pemilu 2014 nanti. Kepercayaan pada teknologi harus segera dibangun bila tidak ingin mengalami masalah yang sama. Bila tidak dimulai sekarang, kapan lagi?

Baca selengkapnya »
5.20.2009 1 komentar