• your image alt

    Slider Title 1

    Place Your Description here.... At vero eos et accusamus et iusto odio dignissimos ducimus qui blanditiis praesentium voluptatum deleniti atque corrupti quos dolores et quas...

  • your image alt

    Slider Title 2

    Place Your Description here.... At vero eos et accusamus et iusto odio dignissimos ducimus qui blanditiis praesentium voluptatum deleniti atque corrupti quos dolores et quas...

  • your image alt

    Slider Title 3

    Place Your Description here.... At vero eos et accusamus et iusto odio dignissimos ducimus qui blanditiis praesentium voluptatum deleniti atque corrupti quos dolores et quas...

Masa Depan Buku

Sejak kecil saya suka buku. Sering uang jajan selalu habis untuk buku. Sampai kuliah dan awal bekerja pun buku jadi sumber informasi utama bagi saya. Tapi, kini tidak lagi. Nyaris seluruh informasi yang saya dapat, saat ini didapat dari Internet: Google, wiki, manual online, milis dan forum, blog, serta website berita.

Dibanding medium lain di era digital, buku adalah salah satu yang paling "jadul", paling mahal, dan memiliki berbagai kekurangan. Kayaknya wajar jika saya mengatakan cepat atau lambat buku akan punah. Berikut ini adalah beberapa argumen tentang masa depan buku.



Baca selengkapnya »
9.17.2009 0 komentar

Mengkonversi dari *.pps ke *.ppt

Permasalahan ini penulis temukan ketika rekan kerja penulis memperoleh sebuah file powerpoint yang telah diubah menjadi file powerpoint show yang berekstensi *.pps, seperti kita ketahui bahwa file powerpoint dengan extensi *.pps sulit dibuka oleh powerpoint untuk dimodifikasi bahkan untuk dicetak, karena file tersebut pada saat di double klik otomatis akan dijalankan bukan dibuka oleh power point, untuk membukanya secara teknis diperlukan program konversi dari file *.pps ke *.ppt agar bisa kita modifikasi lebih lanjut dan bisa kita cetak. Setelah melakukan googling, penulis tidak menemukan satu aplikasi pun untuk mengkonversi file tersebut, akhirnya penulis mencoba cara kuno yaitu merubah ekstensi dari *.pps ke *.ppt, langkah yang dilakukan sebenarnya bisa dilakukan dengan dua cara, namun cara pertama yang akan penulis paparkan yaitu dengan menggunakan DOS Command Line. Mari kita mulai proses konversi file powerpoint.

Sebagai ilustrasi penulis memiliki satu buah file powerpoint berekstensi *.pps (lihat gambar)








Baca selengkapnya »
9.11.2009 1 komentar

E-Mail, Social Networking dan Blog untuk Belajar Menulis

Seringkali kita mendapatkan e-mail ataupun catatan status dalam facebook seseorang yang ditulis dengan gaya SMS. Akibatnya, kita akan mengalami kesulitan untuk memahami isi tulisan tersebut.

clk 13 krn SMS

Memang, sistem pendidikan kita sama sekali tidak mementingkan keterampilan menulis. Akibatnya kemampuan masyarakat kita dalam menulis menjadi rendah. Kondisi tersebut diperparah lagi oleh pemakaian SMS. Memang benar, jumlah maksimum karakter per pesan SMS adalah 160, sementara pesan kita sering kali terlalu panjang untuk disampaikan dalam 160 karakter. Oleh sebab itu, agar tetap hemat, kita banyak menggunakan singkatan.


Baca selengkapnya »
9.08.2009 3 komentar

Mencari Uang Melalui Situs Web

Setiap kali orang berbicara tentang mencari penghasilan di web, pastilah yang pertama kali terlintas adalah iklan. Orang menjual "mata" pengunjung sebuah situs. Semakin banyak "mata" yang mengunjungi sebuah situs, semakin tinggi harga yang bisa diminta pada pemasang iklan.

Hal tersebut telah berlangsung lebih dari 1 dasawarsa. Namun dengan bergulirnya waktu, banyak perubahan yang telah terjadi. Era dotcom berlalu secepat era itu datang. Banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari era dotcom tersebut. Ternyata kita tidak hanya bisa mengandalkan penerimaan dari pemasang iklan saja. Situs-situs web baru bermunculan bak cendawan di musim hujan, dan semuanya bersaing untuk mendapatkan uang dari pemasang iklan. Lalu, apakah ini berarti kita tidak bisa lagi mendapatkan uang melalui situs web?


Baca selengkapnya »
1 komentar

Kaya Tanpa Kerja! Bisakah?

Dalam kehidupan ini, kata “bekerja” dan “penghasilan” telah menjadi suatu pasangan yang lumrah, dalam artian bahwa ketika kita bekerja kita akan mendapatkan penghasilan. Ternyata kemajuan teknologi juga telah membuka beribu peluang pekerjaan baru. Bagaimana bila tanpa bekerja uang mengalir sendiri?


Tampaknya usaha mencari uang dengan memanfaatkan Internet semakin banyak menarik minat dan perhatian banyak orang. Terjadinya hal tersebut wajar saja sepanjang usaha/bisnis apapun yang dilakukan melalui media Internet tetap menggunakan etika berbisnis yang baik. Namun hal tersebut akan jadi kontraproduktif bila yang terjadi adalah kemalasan atau bahkan aksi tipu-tipu oleh masing-masing pihak, baik itu menipu diri sendiri maupun menipu orang lain.


Baca selengkapnya »
9.07.2009 3 komentar

Valentino Rossi Juara GP San Marino


Valentino Rossi mambalas kekecewaan saat gagal finis di GP AS pekan lalu. Di GP San Marino, Minggu (6/9), pembalap tim Fiat Yamaha ini menjadi yang tercepat untuk menjadi juara.

Start dari posisi pertama, Rossi sempat terseok ke posisi tiga di lap-lap awal. Pembalap Honda Repsol, Dani Pedrosa langsung melesat untuk memimpin lomba di lap awal disusul rekan setim Rossi, Jorge Lorenzo.

Namun, Rossi dengan kehebatannya mampu menyusul dua pembalap pesaingnya tersebut dan memimpin lomba hingga garis finis. Lorenzo sendiri harus puas di posisi dua sementara Pedrosa di posisi tiga.


Kemenangan di San Marino ini, yang keenam tahun ini, membuat Rossi makin kokoh di puncak klasemen pembalap. Dari 13 seri yang sudah dilombakan tahun ini, Rossi telah mendulang 237 angka. Sedangkan posisi kedua ditempati Lorenzo dengan nilai 207 disusul Pedrosa di posisi tiga dengan nilai 157. (www.mediaindonesia.com)

Baca selengkapnya »
9.06.2009 2 komentar

Antara Cinta dan Nafsu

Banyak muda-mudi jaman sekarang yang asyik masyuk terseret dalam pergaulan bebas. Pacaran seolah menjadi budaya. Pacaran menjadi nuansa bagi mereka untuk menuangkan rasa cinta pada sang kekasih. Rasa rindu ingin bertemu selalu menghantui mereka, para remaja yang sedang dimabuk cinta. Malangnya, ajang bercengkerama dua anak manusia berlainan jenis (bukan muhrim) ini lebih digemari dari pada membaca buku-buku motivasi atau kegiatan positif lainnya. Lebih malang lagi, tontonan sinetron-sinetron di televisi lebih memperparah lagi keadaan ini.

Tak dapat dipungkiri lagi, di masa sekarang, ada keprihatinan mendalam di balik fenomena itu. Dengan “mengatasnamakan cinta”, muda-mudi itu banyak yang lupa akan batasan-batasan yang digariskan agama. Melalui ajang yang disebut pacaran itu, terjadilah sebuah interaksi intensif dari perasaan saling suka, sering bertemu, dan seterusnya yang berujung pada terjadinya berbagai kontak fisik dalam kesempatan yang sepi berdua. Tak jarang mereka sampai terjerumus ke jurang perzinaan, karena tak bisa mengendalikan diri. Akhirnya, hubungan yang awalnya istimewa bagi mereka, menjadi penyebab terjadinya dosa besar dan hancurnya masa depan bagi pelakunya. Sekali lagi, sebelumnya mereka melakukannya dengan “mengatas namakan cinta”.


Ada kisah nyata seorang wanita yang dulu jadi teman sekelas semasa SD. Dia adalah gadis yang manis menurut penilaian umum. Walau sedikit centil, ia banyak disukai teman-temannya. Sejak SD ia sudah telibat hubungan asmara dengan kakak kelas yang juga masih tetangga saya. Walau itu mungkin cinta monyet, namun kisah itu terus berlanjut hingga SMA. Malangnya, ketika masih kelas 1 SMA, si gadis ternyata telah berbadan dua sehingga mau tidak mau harus kawin sangat muda. Tak berapa lama, keluarlah anaknya dari rahimnya sehingga dapat dikata ABG (Anak Baru Gede) tiba-tiba mengeluarkan anak yang bisa “gede”. Setelah semua itu terjadi, hilanglah masa-masa indah si gadis dalam berproses menjadi manusia dewasa. Dia harus menjadi sosok ibu di saat jiwanya masih pancaroba, sementara gadis-gadis lain sedang menikmati kebebasan mencari jati diri. Dia kini kelihatan sudah tua dengan badan gemuknya layaknya ibu-ibu kelahiran era 70an. Kecantikannya hanya terlihat sekejap mata setelah bencana itu tak dapat dihindarinya. Ia telah kehilangan masa mudanya… Lalu, siapa yang salah?

***

Begitu naifkah, kata cinta yang harusnya dijaga kesuciannya, menjadi ternoda. Lalu, benarkah itu cinta? Ataukah hanya nafsu yang terkamuflase? Jadi, ketika sepasang muda-mudi sedang asyik berduaan, sebenarnya cinta ataukah nafsu mereka yang “berbicara”? Apakah emosi ataukah akal sehat mereka yang lebih dominan?

Jika ada seorang gadis yang berkata pada kekasihnya, “Kuserahkan segala milikku untukmu sebagi bukti cintaku padamu…” Dia menganggap itu sebagai sebuah pengorbanan karena cinta. Tapi begitukah pengorbanan untuk cinta? Ataukah itu untuk nafsu?

Ada seorang pemuda menanyakan pada pacarnya, “Bila kau benar cinta padaku, apa buktinya?” Atau dalam kesempatan lain, “Sebagai bukti cinta, maukah kau kucium, kupeluk… (dan seterusnya).” Atau dalam kasus lain, jika yang minta ini itu adalah sang gadis, dan ketika si pemuda menolaknya lantas dibilang pengecut. Apakah harus begitu membuktikan cinta?

Begitu mudahkah mengatas namakan “cinta” untuk suatu perbuatan dosa. Apakah itu benar cinta, atau itukah yang dinamakan nafsu? Yah, sebagai makhluk jenius yang dikaruniai akal budi yang sempurna, kita sebagai manusia pasti tahu perbedan keduanya, antara nafsu dan cinta. Dan sebagai generasi muda yang terpelajar, sudah sepantasnyalah kita tidak mencampuradukkan kedua hal itu untuk melegalkan hasrat (baca: hawa nafsu) kita.

Sekarang adalah era informasi yang serba canggih, bukan era manusia gua ratusan abad yang lalu. Manusia semakin cerdas dan punya peradaban tinggi. Jadi, harus tahu apa itu arti cinta yang sesungguhnya, dan jangan menodai makna cinta dengan pelampiasan hasrat nafsu birahi dengan mengatasnamakan cinta.

Begitu parahnya pergaulan bebas muda-mudi di jaman ini, yang melegalkan perbuatan maksiat sebagai sebuah kebiasaan yang wajar. Hal itu bukan tanpa bukti. Ada wanita yang berkisah langsung dan katanya ingin bertaubat. Ada juga laki-laki yang berkisah dengan perasaan bangga tanpa ada niat memperbaiki diri sedikitpun. Ada juga cerita dari teman yang sering dijadikan curhat teman-temannya. Pendek kata, kita harus mengurut dada mengetahui realitas kelabu ini. Mereka ada di tengah-tengah kita. Itu terjadi di tengah-tengah kita.

Belum lagi banyaknya kasus-kasus pergaulan intim muda-mudi di luar nikah yang menghebohkan, direkam layaknya film dokumenter, namun akhirnya aib itu tersebar. Dan bagi si pelaku, pasti malu yang tak terkira harus mereka tanggung. Juga bagi keluarganya, itu semua menjadi aib yang memalukan, menghancurkan martabat keluarga, dan meluluhlantakkan segala kebanggaan. Ironisnya, pelakunya kebanyakan adalah sepasang kekasih yang masih pelajar atau mahasiswa. Lebih ironis lagi, mereka melakukannya atas nama cinta.

Pertanyaannya: apakah semua itu hanya dibiarkan saja? Atau hanya jadi bahan pemberitaan belaka?

Nama cinta bukanlah untuk sesuatu yang nista. Cinta adalah anugerah Yang Kuasa yang harus kita jaga kesuciannya. Jika kita mencintai kekasih kita, maka dengan cinta itulah kita menjaganya, bukan menodainya. Cinta selalunya suci dan mulia bila ia dimiliki oleh seorang “pecinta sejati”. Banyak kisah cinta yang menjadi legenda. Tajmahal yang indah di negeri India tercipta karena cinta. Rabiah Al Adawiyah menjadi legenda sufi wanita karena cintanya pada Sang Pencipta.

Pasangan legenda Rama–Shinta, Romeo–Juliet, Kais–Laila, menjadi kisah sepanjang masa karena cinta mereka. Tidak ada kisah melegenda tentang nafsu yang tak terkendali dalam hubungan dua insan lain jenis tanpa ikatan pernikahan. Adanya hanyalah skandal, perselingkuhan, perzinaan, dan nama lain sejenis yang amoral.

Jadi, jangan katakan ‘cinta’ jika kita tidak bisa memaknainya dengan makna yang sebenarnya. Jangan samakan cinta dengan nafsu hanya karena kita kurang kendali diri. Jangan mengkambinghitamkan cinta sebagai sarana pelampiasan nafsu. Dan yang lebih penting lagi, pergaulan bebas tak akan terjadi bila muda-mudi kita bisa memaknai cinta dengan sebenarnya dan memegang teguh ajaran agama dengan istiqomah (konsisten) sampai tiba masanya gerbang pernikahan terbuka.

Bagaimana menurut pendapat Anda?

Baca selengkapnya »
9.05.2009 0 komentar

<- Bersyukur ->

Rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau dari rumput di
pekarangan sendiri.

Hidup akan lebih bahagia kalau kita dapat menikmati apa yang kita miliki.
Karena itu bersyukur merupakan kualitas hati yang tertinggi.

Bersyukurlah !
Bersyukurlah bahwa kamu belum siap memiliki segala sesuatu yang kamu inginkan .
Seandainya sudah, apalagi yang harus diinginkan?

Bersyukurlah !
Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu .
Karena itu memberimu kesempatan untuk belajar .

Bersyukurlah !
Bersyukurlah untuk masa-masa sulit .
Karena Di masa itulah kamu tumbuh …


Bersyukurlah !
Bersyukurlah untuk keterbatasanmu .
Karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang .

Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru .
Karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu .

Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat .
Itu akan mengajarkan pelajaran yang berharga .

Bersyukurlah bila kamu lelah dan letih .
Karena itu kamu telah membuat suatu perbedaan .

Mungkin mudah untuk kita bersyukur akan hal-hal baik…
Hidup yang berkelimpahan datang pada mereka yang juga bersyukur akan masa surut…
Rasa syukur dapat mengubah hal yang negatif menjadi positif …
Temukan cara bersyukur akan masalah-masalahmu dan semua itu akan menjadi berkah bagimu …

Thanx Friend.

Baca selengkapnya »
0 komentar

Khusus Blogger yang Suka Begadang

Biasanya blogger yang suka begadang ditandai dengan seringnya melakukan aktivitas BlogRonda, istilah kerennya blogwalking di malam hari. Jika kebiasaan ini terus berlanjut, alias dilanjut-LANJUTKAN! Akan berakibat tubuh mengalami kerentanan terhadap penyakit dan menimbulkan efek yang sangat berbahaya.

Menurut inilah.com Tidur cukup dapat memperbaiki sistem kesehatan tubuh. Ketika kita kurang tidur maka yang terjadi adalah tubuh kita tidak bisa menjalankan “reparasi” sebagaimana mestinya.

Seperti dilansir dari Telegraph, hasil penelitian gabungan Universitas Warwick dan Universitas College London, para peneliti kedua universitas itu menemukan ciri-ciri yang menjadi indikasi penyebab penyakit jantung dengan hanya melihat pada durasi tidur manusia. Indikasi itu hanya ditemukan pada perempuan tidak pada laki-laki, meski memiliki durasi kurang tidur yang sama.


Indikasi pertama dilihat dari tingginya kadar level Interlukin 6 dari setiap perempuan yang tercatat tidur selama delapan jam, dibandingkan dengan perempuan yang tidur kurang dari tujuh jam.

Indikasi lain, rendahnya level High-sensitivity C-reactive protein (kadar reaksi protein pada tubuh) yang bisa memprediksikan kondisi Jantung, ternyata kondisi ini ditemukan pada banyak perempuan yang tercatat tidur hanya lima jam atau kurang.

Dalam penelitian itu dikatakan durasi tidur pendek berhubungan erat dengan kenaikan risiko terkena penyakit jantung dan hubungan itu ternyata tidak sama risikonya antara laki-laki dan perempuan.

"Hasil itu menunjukkan, betapa pentingnya konsistensi untuk tidur selama tujuh atau delapan jam untuk kesehatan," katanya.

Penelitian berawal dari penemuan studi skala besar yang berlangsung antara 1991-1999 dengan melakukan investigasi antara penyakit dengan durasi tidur antara laki-laki dan perempuan. Pada studi itu melibatkan 4.600 sukarelawan dengan 73% dari sukarelawan adalah laki-laki.

Sukarelawan memiliki rentang usia 35-55. Data yang diperoleh berasal dari pertanyaan tertulis dan pemerikasaan kesehatan masing-masing sukarelawan.

Namun karena aktivitas blogging ini sesuatu yang membuat HIDUP MENJADI LEBIH HIDUP, jadi BEGADANGMANIA nggak masalah, LEK-LEKAN juga nggak masalah! Maka hal di atas bukan hal yang signifikan dan urgent (NGARUH BANGET) untuk diperhatikan terutama bagi yang sudah kecanduan blogging.

So, endinge dongeng “Keep your spirit on Blogging” karena kita diciptakan bukan untuk TIDUR tapi untuk tetap dan selalu berkarya.

Baca selengkapnya »
9.04.2009 0 komentar

Makan Sahur Dalam Syariat Islam

Salah satu pembeda antara syariat puasa antara umat Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan puasanya Ahlul Kitab adalah makan sahur. Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh umat Islam untuk makan sahur dalam melaksanakan puasa baik di bulan Romadhon maupun di hari-hari lainnya di luar bulan Romadhon.

Dari Amr bin ‘Ash Radhiyallahu ‘anhu, Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: “Pembeda antara puasa kita dengan puasanya ahli kitab adalah makan sahur” (HR: Muslim 1096)

Keutamaan Makan Sahur

Makan Sahur Adalah Barokah.

Keberadaan sahur sebagai barakah sangatlah jelas, karena dengan makan sahur berarti mengikuti sunnah, menguatkan dalam puasa, menambah semangat untuk menambah puasa karena merasa ringan orang yang puasa.


Dari Salman Radhiyallahu ‘anhu, Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya: “Barokah itu ada pada tiga perkara : Al-Jama’ah, Ats-Tsarid dan makan Sahur” (HR: Thabrani)

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: “Sesungguhnya Allah menjadikan barokah pada makan sahur dan takaran” (HR: As-Syirazy [Al-Alqzb])

Dari Abdullah bin Al-Harits dari seorang sahabat Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa Aku masuk menemui Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika itu beliau sedang makan sahur, beliau bersabda, yang artinya: “Sesungguhnya makan sahur adalah barakah yang Allah berikan kepada kalian, maka janganlah kalian tinggalkan’” (HR: Nasa’i 4/145 dan Ahmad 5/270 sanadnya SHAHIH)

Dalam makan sahur juga (berarti) menyelisihi Ahlul Kitab, karena mereka tidak melakukan makan sahur. Oleh karena itu Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam menamakannya dengan makan pagi yang diberkahi sebagaimana dalam dua hadits Al-Irbath bin Syariyah dan Abu Darda ‘Radhiyallahu ‘anhuma, yang artinya “Marilah menuju makan pagi yang diberkahi, yakni sahur” (HR: Ahmad 4/126 dan Abu Daud 2/303, Nasa’i 4/145)

Allah dan Malaikat-Nya Bershalawat Kepada Orang-Orang yang Sahur.

Mungkin barakah sahur yang tersebar adalah (karena) Alloh Subhanahu wa Ta’ala akan meliputi orang-orang yang sahur dengan ampunan-Nya, memenuhi mereka dengan rahmat-Nya, malaikat Alloh memintakan ampunan bagi mereka, berdo’a kepada Allah agar mema’afkan mereka agar mereka termasuk orang-orang yang dibebaskan oleh Allah di bulan Ramadhan. Dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu ‘anhu, Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: “Sahur itu makanan yang barakah, janganlah kalian meninggalkannya walaupun hanya meneguk setengah air, karena Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang sahur”

Oleh sebab itu seorang muslim hendaknya tidak menyia-nyiakan pahala yang besar ini dari Rabb Yang Maha Pengasih. Dan sahurnya seorang muslim yang paling afdhal adalah korma.Bersabda Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam. yang artinya: “Sebaik-baik sahurnya seorang mukmin adalah korma” (HR: Abu Daud 2/303, Ibnu Hibban 223, Baihaqi 4/237)

Barangsiapa yang tidak menemukan korma, hendaknya bersungguh-sungguh untuk bersahur walau hanya dengan meneguk satu teguk air, karena keutamaan yang disebutkan tadi, dan karena sabda Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang artinya: “Makan sahurlah kalian walau dengan seteguk air”

Mengakhirkan Sahur

Disunnahkan mengakhirkan sahur sesaat sebelum fajar, karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Zaid bin Tsabit Radhiyallahu ‘anhu melakukan sahur, ketika selesai makan sahur Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bangkit untuk shalat subuh, dan jarak (selang waktu) antara sahur dan masuknya shalat kira-kira lamanya seseorang membaca lima puluh ayat di Kitabullah. (Jadi bukan sebagaimana ketentuan yang diberlakukan di Indonesia yaitu adanya waktu Imsak dengan jangka waktu tertentu, umumnya 10 menit sebelum sholat Subuh, hal ini bukanlah ajaran dan syariat Islam, melainkan sebuah perkara baru yang akan menyebabkan semakin terbukanya bagi umat Islam yang mengamalkannya untuk terjerumus dalam jurang kehinaan akibat mengada-ngadakan suatu perkara Ibadah)

Anas Radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan dari Zaid bin Tsabit Radhiyallahu ‘anhu, yang artinya: “Kami makan sahur bersama Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian beliau shalat” Aku tanyakan (kata Anas), “Berapa lama jarak antara adzan dan sahur?” Zaid menjawab, “kira-kira 50 ayat membaca Al-Qur’an” (HR: Bukhari 4/118, Muslim 1097)

Ketahuilah wahai hamba Alloh -mudah-mudahan Alloh membimbing kita- kita diperbolehkan makan, minum, jima’ selama (dalam keadaan) ragu fajar telah terbit atau belum, dan Alloh serta Rasul-Nya telah menerangkan batasan-batasannya sehingga menjadi jelas, karena Allah Jalla Sya’nuhu mema’afkan kesalahan, kelupaan serta membolehkan makan, minum dan jima, selama belum ada kejelasan, sedangkan orang yang masih ragu (dan) belum mendapat penjelasan. Sesunguhnya kejelasan adalah satu keyakinan yang tidak ada keraguan lagi.

Hukumnya

Oleh karena itu Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkannya – dengan perintah yang sangat ditekankan-. Beliau bersabda, yang artinya: “Barangsiapa yang mau berpuasa hendaklah sahur dengan sesuatu” (Ibnu Abi Syaibah 3/8, Ahmad 3/367, Abu Ya’la 3/438, Al-Bazzar 1/465 dari jalan Syuraik dari Abdullah bin Muhammad bin Uqail dari Jabir.)

Dan beliau bersabda, yang artinya: “Makan sahurlah kalian karena dalam sahur ada barakah” (HR: Bukhari 4/120, Muslim 1095 dari Anas)

Kemudian beliau menjelaskan tingginya nilai sahur bagi umatnya, beliau bersabda, yang artinya: “Pembeda antara puasa kami dan Ahlul Kitab adalah makan sahur”

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang meninggalkannya, beliau bersabda., yang artinya: “Sahur adalah makanan yang barakah, janganlah kalian tinggalkan walaupun hanya meminum seteguk air karena Allah dan Malaikat-Nya memberi sahalawat kepada orang-orang yang sahur” (HR: Ibnu Abi Syaibah 2/8, Ahmad 3/12, 3/44 dari tiga jalan dari Abu Said Al-Khudri)

Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: “Sahurlah kalian walaupun dengan seteguk air” (HR: Abu Ya’la 3340 dari Anas, ada kelemahan, didukung oleh hadits Abdullah bin Amr di Ibnu Hibban no.884 padanya ada ‘an-anah Qatadah. Hadits Hasan)

Wallahu ‘alam.

(Sumber Rujukan: Sifati Shaum Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam Fii Ramadhan, oleh Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly dan Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid)

Baca selengkapnya »
9.03.2009 0 komentar

Manfaat Sholat Tarawih

Shalat Tarawih merupakan shalat sunnah yang dilaksanakan pada bulan Ramadan. Setiap kali masanya tiba, berduyun-duyun masjid menjadi penuh selepas waktu Isya. Namun apa sebetulnya manfaat dan janji Allah yang dimaktubkan dalam Shalat Tarawih?

Sebuah hadits diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib R.A, bahwa suatu hari Rasullullah SAW ditanya oleh sahabatnya, tentang keistimewaan shalat tarawih pada bulan Ramadan. Maka Rasullullah SAW bersabda; Siapa yang melaksanakan shalat tarawih pada :

Malam ke-1:
Terlepaslah ia dari dosa-dosanya seperti ketika ia baru dilahirkan oleh ibunya.

Malam ke-2:
Allah swt memberi pengampunan kepadanya dan kepada kedua orang tuanya jika keduanya mukmin (orang yang beriman)

Malam ke-3:
Malaikat berseru dari bawah Arsy ; mulailah beramal semoga allah swt mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu.


Malam ke-4:
Mendapatkan pahala sama dengan pahala membaca Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Furqon (al Quran)

Malam ke-5:
Allah memberi pahala kepadanya seperti pahala orang yang shalat di Masjid Alharam (masjidil haram) di Makkah,masjid Nabawi di Madinah dan masjid Al Aqsha di Palestina.

Malam ke-6:
Allah akan memberi pahala seperti pahala orang yang tawaf di-baitul mamur, dan batu-batu serta tanah liat memohonkan ampun untuknya. (subhanallah sungguh luar biasa, batu dan tanah yang kita injak selama ini,ternyata bisa memintakan ampunan kepada Allah untuk kita).

Malam ke-7:
Seakan-akan dia berjumpa nabi Musa a.s kemudian menolongnya dari Kerajaan Firaun dan Hamman.

Malam ke-8:
Allah memberikan kepadanya, apa yang pernah Allah berikan kepada Nabi Ibrahim a.s

Malam ke-9:
Dia menjadi seperti seorang hamba Allah yang beribadah kepadanya seperti ibadahnya seorang nabi.

Malam ke-10:
Allah memberikan anugerah kepadanya,berupa kebaikan dunia dan kebaikan akhirat.

Malam ke-11:
Maka ia akan meninggal dunia dalam keadaan seperti bayi yang baru lahir (meninggal dengan tanpa membawa dosa /husnul khotimah)

Malam ke-12:
Pada Hari Kiamat, Anda akan bangkit dengan muka cemerlang seperti bulan.

Malam ke-13:
Pada Hari kiamat, Anda akan bebas dari ketakutan yang membuat manusia sedih.

Malam ke-14:
Para malaikat memberi kesaksian shalat tarawih anda, dan Allah tidak menghisab anda lagi.

Malam ke-15:
Anda akan menerima shalawat dari para malaikat, termasuk malaikat penjaga Arsy dan Kursi.

Malam ke-16:
Anda akan mendapat tulisan “Selamat” dari Allah, anda bebas dari surga, dan lepas dari neraka.

Malam ke-17:
Allah akan memberi pahala kepada anda sesuai pahala para nabi.

Malam ke-18:
Malaikat akan memohon kepada Allah agar anda selalu mendapat restu.

Malam ke-19:
Allah akan mengangkat derajat anda ke Firdaus (surga yang tinggi)

Malam ke-20:
Diberikan pahala kepada anda sesuai pahala para syuhada dan shalihin.

Malam ke-21:
Allah akan membuatkan sebuah bangunan dari cahaya untuk anda disurga.

Malam ke-22:
Anda akan merasa aman dan bahagia pada hari kiamat, karena Anda terhindar dari rasa takut yang amat sangat.

Malam ke-23:
Allah akan membuat sebuah kota untuk Anda di dalam surga.

Malam ke-24:
Allah akan mengabulkan 24 permohonan Anda selagi Anda masih hidup di dunia.

Malam ke-25:
Anda akan bebas dari siksa kubur.

Malam ke-26:
Allah akan derajat amal kebaikan Anda sebagaimana derajat amal kebaikan Anda selama 40 tahun.

Malam ke-27:
Anda akan secepat kilat bila melewati Siratalmustakim nanti.

Malam ke-28:
Anda akan dinaikkan 1.000 kali oleh Allah di dalam surga kelak.

Malam ke-29:
Allah akan memberi pahala kepada Anda seperti Anda menjalani ibadah haji 1.000 kali yang diterima Allah.

Malam ke-30:
Allah menyuruh kepada Anda untuk memakan semua buah di surga, minum air kausar, mandi air salsabila (air surga), karena Allah Tuhan Anda, dan Anda hamba Allah yang setia.

Baca selengkapnya »
9.02.2009 0 komentar

Gaya Hidup

Tentunya teman-teman masih akrab dengan tag sebuah iklan kartu ponsel yang bunyinya gini: 'hari gini masih ndak punya handphone ... bla bla bla bla'. Ndak tahu gimana tafsiran teman-teman dengan kalimat tersebut, tapi aku kok menafsirkannya sebagai sebuah pernyataan yang ingin mengatakan bahwa kalau jaman modern gini masih belum ikut-ikutan punya ponsel, itu bukan orang gaul namanya alias ndak asyik deh alias ketinggalan gaya hidupnya. Terlalu naif tidak tafsiranku hehe ...

Tapi dari sana berkembang pula statemen lain yang serupa. Misalnya: "hari gini masih pake bla bla bla ... ganti dong dengan yang bla bla bla". Atau: "hari gini masih makan di bla bla bla ... sekali-kali coba dong makan di bla bla bla'. Atau lagi: "hari gini masih belum nyoba bla bla bla ... yang gaul dong.." Hayo ... ngaku deh, entah secara sengaja atau tidak, pasti teman-teman pernah mengatakan kayak gitu ke orang lain juga hehehe ...

Sebenarnya apa saja sih yang bisa di-gaya hidup-kan? Iseng-iseng kita data yuk, sekalian melihat diri kita apakah termasuk korban gaya hidup atau tidak hehehe ...


Aku mulai dari anggota tubuh kita yang paling atas, yaitu rambut. Apakah beda kalau kita potong rambut di salon ternama yang bermarkas di mal dengan cukur di barber shop yang ada di pinggir jalan? Hmm ... lebih gaya mana sih? Bagi yang bergaya hidup pasti menjawab: tentu saja berbeda dong. Kalau di salon khan lebih asyik, pelayannya cakep-cakep, tempat duduknya lebih empuk, ada majalah, ada AC, dan yang penting lebih BERGENGSI. *kalo dipikir-pikir benar juga yah, jadi tidak rugi meski harus membayar sekitar 10 kali lipat dibanding cukur di barber shop pinggir jalan*

Hal yang sama berlaku juga dengan perlengkapan tubuh kita yang lain seperti baju yang bermerek, jam tangan yang harganya sampai puluhan juta, tas atau dompet yang konon dipake artis beserta isinya yang penuh dengan kartu-kartu mengkilap, under wear yang bentuknya cuma sehelai kain tapi harganya luar biasa, pernak-pernik berkilauan yang menghiasi leher, telinga, tangan, dan jari kita, hingga gaya anyar yang merelakan bagian tubuh tertentu mereka ditusuk-tusuk jarum alias tindik-tindikan. Hebat yah ...

Hal lain yang sering aku jadikan contoh dalam mengukur gaya hidup seseorang adalah jenis HP. Tidak percaya? Coba lihat sejenak jenis HP teman-teman. Hayooo jujur ... pasti mayoritas memiliki HP keluaran terbaru dengan fitur bermacam-macam, dari kamera yang sudah MegaPixel, Video, hingga yang terbaru 3G. Padahal kalo mau jujur kita jarang sekali memanfaatkan fitur-fitur tersebut alias fungsi yang dimanfaatkan hanyalah untuk Telp, SMS, ama Foto. Mungkin yang lebih canggih sudah memakainya untuk merekam video atau menjadwal skedul harian.

Kalo misalnya hanya fitur-fitur sederhana itu saja yang digunakan, lantas kenapa kita harus berkorban ekstra untuk membeli HP keluaran terbaru? Alasannya sih sederhana saja: biar dibilang ikut trend atau bergaya hidup tinggi. Ndak seru khan kalo misalnya HP kita masih tipe gede yang konon kalo timpuk anjing bisa mati, yang suaranya masih monophonic, trus tiba-tiba bunyi di kerumunan orang-orang yang HP-nya sudah canggih abiz, gimana respon teman-teman?

Apalagi yah hal lainnya? Jenis dan merek kendaraan? Atau lokasi mangkal dengan sohib-sohib? Atau merek kacamata gaya kita? Ataukah parfum yang kita semprotkan di tubuh kita? Mungkinkah faktor makanan atau minuman yang masuk ke tubuh kita? Hingga termasukkah kosa kata gaul yang kita pake? Kemanakah kita harus bertanya dan mendapatkan jawabannya? Mengutip Kang Ebiet G Ade, marilah kita bertanya pada rumput yang bergoyang ...

* * *

Gaya hidup. Entah siapa yang mulai mempopulerkan kata ini, atau pun ikut mendukung bahwa inilah jaman yang harus bergaya hidup. Kalau seseorang ikut trend terbaru yang berkembang saat ini, dia layak dikatakan orang yang bergaya hidup tinggi. Sebaliknya, jika tidak mau ikut-ikutan, akan dicap bergaya hidup rendah. Sebuah tudingan yang menurutku terlalu menghakimi, hingga muncullah gap atau jarak antara dua kelompok tersebut.

Alhasil, gaya hidup sering dijadikan patokan atau sebuah standar penempatan seseorang dalam sebuah kelompok atau pergaulan. Sebuah kondisi yang membuat orang-orang, terutama anak muda yang masih mencari jati diri dan pertemanan, terjebak dalam dunia konsumerisme. Melihat temannya pake sesuatu yang terbaru, dengan alasan supaya tidak minder dan diterima, segala cara ditempuh supaya dia juga memilikinya.

Tidak heran pada akhirnya banyak orang yang terjebak dalam dunia keglamoran dengan aneka konsekuensi yang membuatnya pusing tujuh keliling akibat korban gaya hidup: masalah keuangan. Entah dari sekadar menilep uang sekolah atau kuliah, mengkoleksi sejumlah kartu kredit yang hampir semuanya over limit, menggantungkan diri pada lintah darat, hingga melakukan korupsi atau penipuan-penipuan keuangan yang akhirnya akan menghancurkan masa depannya sendiri.

Tragis yah. Sedih kalo mendengar ada teman atau rekan atau saudara kita yang jatuh dalam hal-hal gituan. Tapi apa yang mau dikatakan lagi, itulah realita dan harga yang harus dibayar demi sebuah kata: GAYA HIDUP. So ... be wise deh ;)

Baca selengkapnya »
9.01.2009 0 komentar

GUSTI ALLAH TIDAK NDESO


Pada hari ini saya tampilkan tulisan dari Cak Nun, kyai mbeling yang terkenal dengan tulisan-tulisannya yang cerdas, tajam dan tanpa basa basi, selamat membaca. Semoga amal ibadah kita tidak sia-sia.

Emha Ainun Nadjib: Gusti Allah tidak "ndeso" (kampungan)

Suatu kali Emha Ainun Nadjib ditodong pertanyaan beruntun :

"Cak Nun," kata sang penanya, "misalnya pada waktu bersamaan tiba-tiba sampeyan menghadapi tiga pilihan, yang harus dipilih salah satu: pergi ke masjid untuk shalat Jumat, mengantar pacar berenang, atau mengantar tukang becak miskin ke rumah sakit akibat tabrak lari, mana yang sampeyan pilih?"


Cak Nun menjawab lantang, "Ya nolong orang kecelakaan." "Tapi sampeyan kan dosa karena tidak sembahyang?" kejar si penanya. "Ah, mosok Gusti Allah ndeso gitu," jawab Cak Nun.


"Kalau saya memilih shalat Jumat, itu namanya mau masuk surga tidak ngajak-ngajak, " katanya lagi. "Dan lagi belum tentu Tuhan memasukkan ke surga orang yang memperlakukan sembahyang sebagai credit point pribadi."


Bagi kita yang menjumpai orang yang saat itu juga harus ditolong, Tuhan tidak berada di mesjid, melainkan pada diri orang yang kecelakaan itu. Tuhan mengidentifikasikan dirinya pada sejumlah orang.

Kata Tuhan:

Kalau engkau menolong orang sakit, Akulah yang sakit itu.

Kalau engkau menegur orang yang kesepian, Akulah yang kesepian itu.

Kalau engkau memberi makan orang kelaparan, Akulah yang kelaparan itu.

Seraya bertanya balik, Emha berujar, "Kira-kira Tuhan suka yang mana dari tiga orang ini.

Pertama, orang yang shalat lima waktu, membaca al-quran, membangun masjid, tapi korupsi uang negara.

Kedua, orang yang tiap hari berdakwah, shalat, hapal al-quran, menganjurkan hidup sederhana, tapi dia sendiri kaya-raya, pelit, dan mengobarkan semangat permusuhan.

Ketiga, orang yang tidak shalat, tidak membaca al-quran, tapi suka beramal, tidak korupsi, dan penuh kasih sayang?"


Kalau saya, ucap Cak Nun, memilih orang yang ketiga.


Kalau korupsi uang negara, itu namanya membangun neraka, bukan membangun masjid.

Kalau korupsi uang rakyat, itu namanya bukan membaca al-quran, tapi menginjak- injaknya.

Kalau korupsi uang rakyat, itu namanya tidak sembahyang, tapi menginjak Tuhan. Sedang orang yang suka beramal, tidak korupsi, dan penuh kasih sayang, itulah orang yang sesungguhnya sembahyang dan membaca al-quran.


Kriteria kesalehan seseorang tidak hanya diukur lewat shalatnya. Standar kesalehan seseorang tidak melulu dilihat dari banyaknya dia hadir di kebaktian atau misa. Tolok ukur kesalehan hakikatnya adalah output sosialnya: kasih sayang sosial, sikap demokratis, cinta kasih, kemesraan dengan orang lain, memberi, membantu sesama.


Idealnya, orang beragama itu mesti shalat, misa, atau ikut kebaktian, tetapi juga tidak korupsi dan memiliki perilaku yang santun dan berkasih sayang.


Agama adalah akhlak. Agama adalah perilaku. Agama adalah sikap. Semua agama tentu mengajarkan kesantunan, belas kasih, dan cinta kasih sesama. Bila kita cuma puasa, shalat, baca al-quran, pergi kebaktian, misa, datang ke pura, menurut saya, kita belum layak disebut orang yang beragama.

Tetapi, bila saat bersamaan kita tidak mencuri uang negara, meyantuni fakir miskin, memberi makan anak-anak terlantar, hidup bersih, maka itulah orang beragama.


Ukuran keberagamaan seseorang sesungguhnya bukan dari kesalehan personalnya, melainkan diukur dari kesalehan sosialnya. Bukan kesalehan pribadi, tapi kesalehan sosial.


Orang beragama adalah orang yang bisa menggembirakan tetangganya.

Orang beragama ialah orang yang menghormati orang lain, meski beda agama.


Orang yang punya solidaritas dan keprihatinan sosial pada kaum mustadh'afin (kaum tertindas).


Juga tidak korupsi dan tidak mengambil yang bukan haknya. Karena itu, orang beragama mestinya memunculkan sikap dan jiwa sosial tinggi. Bukan orang-orang yang meratakan dahinya ke lantai masjid, sementara beberapa meter darinya, orang-orang miskin meronta kelaparan.


Ekstrinsik Vs Intrinsik


Dalam sebuah hadis diceritakan, suatu ketika Nabi Muhammad SAW mendengar berita perihal seorang yang shalat di malam hari dan puasa di siang hari, tetapi menyakiti tetangganya dengan lisannya.

Nabi Muhammad SAW menjawab singkat, "Ia di neraka."

Hadis ini memperlihatkan kepada kita bahwa ibadah ritual saja belum cukup.


Ibadah ritual mesti dibarengi ibadah sosial. Pelaksanaan ibadah ritual yang tulus harus melahirkan kepedulian pada lingkungan sosial.


Hadis di atas juga ingin mengatakan, agama jangan dipakai sebagai tameng memperoleh kedudukan dan citra baik di hadapan orang lain.

Hal ini sejalan dengan definisi keberagamaan dari Gordon W Allport.

Allport, psikolog, membagi dua macam cara beragama: ekstrinsik dan intrinsik.


Yang ekstrinsik memandang agama sebagai sesuatu yang dapat dimanfaatkan. Agama dimanfaatkan demikian rupa agar dia memperoleh status darinya. Ia puasa, misa, kebaktian, atau membaca kitab suci, bukan untuk meraih keberkahan Tuhan, melainkan supaya orang lain menghargai dirinya.

Dia beragama demi status dan harga diri. Ajaran agama tidak menghujam ke dalam dirinya.

Yang kedua, yang intrinsik, adalah cara beragama yang memasukkan nilai-nilai agama ke dalam dirinya. Nilai dan ajaran agama terhujam jauh kedalam.

Baca selengkapnya »
8.31.2009 0 komentar

Anda Bisa Jika Anda Berpikir Bisa!

Seekor gajah yang diikat kakinya sejak kecil dengan seutas rantai sepanjang 4 meter, ketika dia dewasa dia tidak akan melangkah keluar dari area lingkaran 4 meter walaupun rantainya sudah diganti dengan seutas benang. Ini bukan cerita, tapi kisah nyata.

Kita sebagai manusia yang berakal budi ternyata juga mengalami trauma yang sama. Teman saya sejak kecil tidak berani mengendarai sepeda, ketika kami remaja dan suka keliling kota dengan sepeda motor, dia selalu dibonceng teman lainnya, setelah kami dewasa beberapa teman mulai memakai mobil untuk aktivitasnya, tapi teman saya itu tetap tidak berani mengendarai apapun.

Ada staff di bagian keuangan yang sudah bekerja 5 tahun, tidak pernah bisa meraih promosi jabatan karena disana adalah jabatan fungsional yang buntu dengan jenjang karir, ketika saya tawarkan jabatan di bagian marketing, dia tidak berani mengambilnya karena merasa tidak mampu menjadi orang marketing.


Ada seorang salesman yang sudah bekerja 10 tahun, prestasinya bagus, disegani teman temannya, bahkan jadi tempat bertanya atasannya. Ketika ditawari jabatan supervisor dia menolak karena dia takut dengan pekerjaan administrasi dan takut kalau nanti suatu hari naik lagi jadi distrik manager yang sarat dengan tugas tugas di atas meja, dia merasa tidak bisa mengerjakan pekerjaan adminitrasi.

Coba anda lihat diri anda sendiri, adakah seutas benang yang memhambat diri anda saat ini? Putuskan benang itu, bergeraklah maju lebih dari lingkaran yang selama ini mengurung anda.

Anda pasti bisa kalau anda berpikir anda bisa, anda akan gagal kalau anda selalu berpikir anda akan gagal. Peluang demi peluang muncul setiap hari, dan karena selama ini anda menutup mata anda, telinga anda, pikiran anda, diri anda, hidup anda, maka peluang itu menjadi bukan peluang, lewat begitu saja.

Mulailah melangkah sedikit demi sedikit kalau anda masih gamang, lalu berlari cepat setelah anda lebih yakin lagi. Jangan sia siakan setiap peluang untuk maju, untuk berhasil, demi diri anda sendiri

SUKSES UNTUK KITA SEMUA…!!!

Baca selengkapnya »
8.30.2009 0 komentar

Menghitung Hari

Dalam kehidupan kita ada 3 macam hari yaitu :

Hari Kemarin (PAST)

Kita tidak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi.

Kita tidak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan.

Kita tidak mungkin menghapus kesalahan; dan mengulangi kebahagiaan yang dirasakan kemarin.

Biarkan hari kemarin lewat…….


Hari Esok (FUTURE)

Hingga mentari esok hari terbit,

Kita tidak tahu apa yang akan terjadi.

Kita tidak bisa melakukan apa-apa untuk esok hari.

Kita tidak tahu apakah akan sedih atau ceria di esok hari.

Esok hari belum akan tiba……


Hari Ini (PRESENT)

Pintu masa lalu telah tertutup.

Pintu masa depan belum tiba.

Pusatkan saja semua potensi yg kita miliki untuk hari ini.

Kita dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini bila mampu memaafkan hari kemarin dan melepaskan ketakutan akan esok hari.

Hiduplah utk hari ini karena masa lalu dan masa depan hanyalah permainan pikiran.

Hiduplah apa adanya karena yang ada hanyalah hari ini.

Jadi jangan biarkan masa lalu mengekang atau masa depan membuat bingung, lakukan yang terbaik utk HARI INI dan lakukan SEKARANG juga!!

Baca selengkapnya »
0 komentar

Selingkuh… Salahkah????


Orang yang berselingkuh itu selalu merasa salaaaah aja. Bukaaan… bukan kamu… itu mah cuma ngerasa aja…. Artinya sehebat-hebat dia menyembunyikannya, ketika berada di hadapan pasangan yang sebenarnya, selalu ada rasa risih, ada bingung, ada ..heeehh gitu.

Selingkuh itu adalah sebuah bibit, sebuah benih, dari kehancuran kehidupan rumah tangga. Alasannya macem-macem, kenapa selingkuh itu ada.
Apakah ini merupakan penyakit hati??
Ini bagian dari sekian banyak penyakit hati.
Kenapa kok jaman sekarang ini ada kesan seakan-akan selingkuh itu dihalalkan?
Halal itu lahir karena adanya pembenaran.
Dari mana pembenaran itu ada?
Dari setiap kejadian masalah-masalah pendukung dalam kehidupan rumah tangga.


Sesuatu yang dipendam, sesuatu yang ngga dibuka, sesuatu yang ngga diungkapin, Insya Allah semua orang ngerasain itu, semua orang tanpa terkecuali, akan membuat kondisi tidak nyaman.
Akhirnya ketika dia dekat dengan seseorang, “Kamu kenapa sih?”
“Ngga kok.”
“Kamu kok gitu banget, cerita doong”
Awalnya dari situ, cerita dia. “Gua pusing banget.”
“Kenapa?”
“Yang di rumah ga mau ngerti.”
Laaah… kan.. Ini merupakan bibit, yang diajak ngomong cuma mencoba ngerti. Ternyata coba ngerti itu juga bisa menjadi racun. Bukan Racunnya Cangcuter. Akhirnya menjadi kebiasaan.
“Kok ngobrol sama kamu comfort yah, kok merasa nyaman ya… kok merasa terlindungi ya. ”

Naaah ini bisa dianggap sebagai pembenaran. Karena mungkin dia tidak bisa mendapat kenyamanan dari yang seharusnya memberi kenyamanan. Ini yang sebenarnya perlu dijaga bener-bener. Sementara komitmen dari sebuah pernikahan sudah jelas, silahkan simak QS Ar Ruum ayat 21.

Dan dari tanda-tanda kebesaran Allah, Allah telah menciptakan buat kita, pasangan. Selalu berpasangan, laki-laki perempuan, perempuan laki-laki. Ngga mungkin laki-laki dengan laki-laki, atau perempuan dengan perempuan. Itu lesbiola namanya yah. Lebih baik les piano aja, atau les gitar. Oke .. kita ngga akan bahas itu.

Allah menciptakan pasangan buat kita, agar kita merasa tenteram, merasa nyaman. Seseorang klik itu kan karena ada kenyamanan, ada ketentraman, nyambung segala hal. Ketika diajak ngomong, “Telpon yang anda hubungi sedang selingkuh”. Ngga bakalan klik.

Kalau dulu waktu masih bujangan pulang sembarangan, ketika sudah beristri dia tahu, jam sepuluh musti pulang, ada yang nunggu. Selalu teratur. Ada keteraturan dari kenyamanan itu. Akhirnya dari kenyamanan itu muncul kasih dan sayang.

Tapi lagi-lagi yang namanya kehidupan rumah tangga itu ga luput dari yang namanya ujian. Dan tidak mungkin tidak ada ujian. Lalu apa bisa dikatakan kalau selingkuh merupakan akar dari suatu poligami? Oooh… poligami dan selingkuh adalah sesuatu yang jauh berbeda. Selingkuh ngga didasari pernikahan. Just having fun. Ready for use.

Tapi kan bisa mengarah ke sana, karena masing-masing saling menginginkan, saling membutuhkan? Justru itu akan lebih baik, daripada hidup dalam perselingkuhan. Karena yang namanya orang dewasa selingkuh, ga bakalan jauh dari yang namanya ML. Dan kalau itu dilakukan dengan orang yang bukan pasangan yang sebenarnya, sangat diharamkan oleh Allah.

Baca selengkapnya »
0 komentar

BERLINDUNG DARI FITNAH

Memiliki keluarga yang didalamnya penuh dengan sakinah mawadah dan penuh rahmah adalah impian setiap insan muslim. Namun, sepenuhnya kita menyadari bahwa keluarga, anak-anak juga harta-harta yang kita miliki bisa menjadi fitnah dan ujian hidup.

Oleh karenanya, seorang hamba hendaknya tidak putus permohonannya setiap waktu pada Allah untuk senantiasa menjadikan keluarga, istri, suami ataupun anak-anak cucu keturunannya sebagai qurrata a’yun, penyejuk mata dan hati serta pembawa kebaikan dan manfaat.

HANYA ALLAH TEMPAT BERLINDUNG
Jika seseorang melihat berbagai macam fitnah seperti kehidupan dunia beserta iming-iming dan kesenangan di dalamnya yang berbungkus nafsu dan syahwat, fitnah ujub serta besar kepala, fitnah kematian yang siap menanti, penghimpunan seluruh manusia di Padang Mahsyar yang panas tanpa perlindungan, fitnah kekacauan, pembantaian juga perang, juga huru-hara di akhirat serta beraneka ragam fitnah lainnya, maka sesungguhnya, bagi orang-orang yang berpikir tentu akan tergerak hatinya untuk menyelamatkan diri dari semua itu dan terdorong untuk senantiasa berlindung kepada Allah l, meminta keselamatan dan terbebas dari segala keburukan dan kejahatannya.


Berlindung kepada Allah, terlebih di saat-saat ini, ketika fitnah banyak tersebar dan merajalela, merupakan cara tepat. Itu suatu keharusan dan merupakan hal yang amat penting. Karena dengan begitu kita bisa terbebas dari kejahatan fitnah-fitnah itu.

Misalnya saja fitnah kesenangan dunia beserta isinya, yang begitu memanjakan nafsu dan syahwat kita, maka kita wajib selalu berlindung kepada Allah dari keburukan dan perangkapnya. Adalah fitnah dunia yang sangat besar atas seorang laki-laki berupa fitnah wanita. Sangatlah dimengerti saat Nabi Yusuf p begitu khawatir terhadap fitnah wanita hingga beliau berdoa pada Allah seperti dalam surat Yusuf 33.
“Dan jika tidak engkau hindarkan daripadaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka), dan tentulah aku termasuk orang-orang yang berdoa.”

Nabi Muhammad n juga memohon perlindungan dari banyaknya fitnah dunia, salah satunya adalah nabi meminta perlindungan dari buruknya fitnah kekayaan dan harta benda. “...Dan (aku berlindung) dari buruknya fitnah kekayaan.” (Riwayat Bukhari)
Jika para nabi dan utusan Allah yang tak diragukan lagi kuatnya keimanan mereka, selalu memohon perlindungan pada Allah, apalagi kita sebagai manusia biasa. Semoga kita tak pernah kikir dan pelit untuk senantiasa memohon perlindungan-Nya.

FITNAH DALAM KELUARGA
Telah disinggung di awal tulisan bahwa keluarga dan anak-anak juga merupakan fitnah dunia sebagaimana firman Allah l dalam firman-Nya,
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka. Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (At-Taghabun: 14-15)

Benarlah apa yang Allah sitir dalam firman-Nya tersebut, dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui istri, atau suami dan anak-anak menjadi ujian. Banyak kita dengar istri-istri yang tidak taat juga anak durhaka, ataupun harta yang menjadi sengketa dan malapetaka.

FITNAH ISTRI
Bukan lagi hal aneh dewasa ini kita saksikan istri yang tidak taat dan istri-istri yang keluar rumah sendirian tanpa izin suami, tanpa ada kepentingan yang mendesak, hingga menimbulkan pandangan orang-orang.
“Wanita itu adalah aurat, maka apabila dia keluar, dia akan diincar (diperindah) oleh setan.” (Riwayat At-Tirmidzi)
“Tidak boleh seorang wanita bepergian kecuali bersama dengan mahramnya.” (Muttafaq ‘Alaih)

Istri keluar tanpa izin suami merupakan langkah awal dari rentetan fitnah selanjutnya. Biasanya istri akan mulai menyepelekan hal-hal penting lain yang menyangkut dengannya. Misalnya menjadi tidak perhatian pada anak-anak, tidak lagi perhatian dengan tugasnya dalam rumah tangga, juga tidak perhatian terhadap hak-hak suami. Bahkan bisa jadi rentetan ketidaktaatannya kepada suami akan semakin panjang, berani menolak suami dengan kasar, mengangkat suara (berteriak) di hadapan suami serta mengingkari kebaikan suami.

Tidakkah istri-istri yang berbuat demikian ingat bahwa ia akan dimintai pertanggungjawaban?
“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan bertanggung jawab terhadap kepemimpinannya, suami adalah pemimpin pada keluarganya dan dia akan ditanya tentang kepemimpinannya, dan seorang istri adalah pemimpin di rumah suaminya dan dia akan ditanya tentang kepemimpinannya.” (Muttafaq ‘Alaih)

Sikap boros dan israf (berlebihan) istri dalam menjaga dan membelanjakan harta suami juga merupakan ujian, dan masih banyak ujian lain yang ditimbulkan oleh seorang istri.

FITNAH ANAK
Anak adalah anugerah sekaligus amanah dari Allah. Namun adakalanya amanah itu justru menjadi cobaan bagi sebagian orang. Seperti yang dialami Nabi Nuh, buah hatinya durhaka dan tak pernah mendengar nasihatnya. Dan kisah Nabi Nuh banyak terulang di zaman ini. Dari anak yang melawan orang tua, membangkang bahkan membunuh orangtuanya sendiri karena keinginannya tidak dipenuhi. Ironisnya pergaulan dan lingkungan yang carut marut makin “menggemukkan” fitnah ini.

Banyak dari orangtua merasakan ujian hidup atas anak mereka. Mereka berusaha sabar atas keburukan sikap anak-anak, seraya berharap perubahan, namun kadang kenyataan berkata lain. Terkadang justru kedurhakaan anak kian menjadi. Mereka disibukkan dengan kesenangan dunia dan foya-foya melakukan hal sia-sia, hingga lupa diri. Dunia telah menipunya.
“Dan dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan dan binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.” (Ali Imran: 14)

Karenanya nabi mengajarkan sebuah doa agar terhindar dari fitnah dan ujian hidup.
“Dan aku berlindung kepada-Mu dari (keburukan) fitnah hidup.”

FITNAH HARTA
Tak ubahnya fitnah istri dan anak, harta pun bisa menghancurkan jika tidak diiringi sikap amanah pemiliknya. Harta kekayaan yang seharusnya bisa mendatangkan kebaikan malah sebaliknya. Membuat pemiliknya menjadi tamak, loba dan kikir. Pelit dalam menyedekahkan karena takut berkurang.

Tapi anehnya sangat boros dan royal jika membelanjakan untuk hal-hal yang sia-sia dan tidak bermanfaat. Semisal untuk hura-hura dan berlebihan dalam soal makan dan gaya hidup. Harta juga bisa menjadi sengketa antar ahli waris karena saling ingin menguasai. Maka bisa dipastikan hubungan antar anggota keluarga akan hancur, kedengkian dan permusuhan tumbuh, bahkan bisa jadi pertumpahan darah.

FITNAH TETANGGA
Sebagai makhluk sosial, di tempat keluarga kita tinggal tentunya kita hidup bertetangga. Namun ada saatnya kita temukan tetangga yang belum tentu baik perilakunya. Meski kita tak memusuhinya, kadang ada saja sikap mereka yang tak menyenangkan. Semisal senang menggunjing, mengadu domba dan mencampuri urusan orang lain. Kondisi yang tidak kondusif ini, juga bisa memberikan rasa tak nyaman. Bisa pula kita terpengaruh dengan perilakunya, karenanya sebisa mungkin kita harus menjaga jarak dengan mereka.

Pada akhirnya, mengingat banyak fitnah yang bisa saja terjadi dalam keluarga kita, tak hanya melulu tugas suami untuk menjaga dan menasihati anak, tapi menjaga keluarga dari setiap keburukan adalah tugas kita semua, dengan jalan saling menasihati dan mengingatkan. Semoga firman Allah dalam Al-Quran surat At-Tahrim ayat 6 (“Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”) bisa menjadi motivasi bagi kita untuk selalu menjaga keluarga kita, serta semoga Allah menjaga kita dari kejahatan fitnah besar dan kecil, baik saat hidup dan sesudah kita mati. Amiin.

Baca selengkapnya »
0 komentar

Meraih Pahala dari Fitnah Harta (istri) dan Anak

”Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu adalah fitnah dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (Al-Anfal: 28)

Terdapat dua ayat di dalam Al-Qur’an yang menyebut harta dan anak sebagai fitnah, yaitu surah Al-Anfal ayat 28 dan surah At-Taghabun ayat 15, “Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu adalah fitnah (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar”. Perbedaannya: pada surah Al-Anfal, Allah menggunakan redaksi pemberitahuan “ketahuilah”, sedangkan pada surah At-Taghabun menggunakan redaksi penegasan “sesungguhnya”. Namun ungkapan yang mengakhiri kedua ayat tersebut sama, yaitu “di sisi Allah-lah pahala yang besar”. Sehingga bisa dipahami bahwa fitnah harta dan anak bisa menjerumuskan ke dalam kemaksiatan, namun di sisi lain justru bisa menjadi peluang meraih pahala yang besar dari Allah swt. Dan makna yang kedua itulah yang dikehendaki oleh Allah, sehingga Allah mengingatkannya di akhir ayat yang berbicara tentang fitnah anak dan harta “dan di sisi Allah-lah pahala yang besar”.


Fitnah dalam kedua ayat ini bukan dalam arti Bahasa Indonesia, yaitu setiap perkataan yang bermaksud menjelekkan orang, seperti menodai nama baik atau merugikan kehormatannya. Tetapi fitnah yang dimaksud dalam konteks harta dan anak seperti yang dikemukakan oleh Asy-Syaukani adalah bahwa keduanya dapat menjadi sebab seseorang terjerumus dalam banyak dosa dan kemaksiatan, demikian juga dapat menjadi sebab mendapatkan pahala yang besar. Inilah yang dimaksud dengan ujian yang Allah uji pada harta dan anak seseorang. Fitnah di sini juga dalam arti bisa menyibukkan atau memalingkan dan menjadi penghalang seseorang dari mengingat dan mengerjakan amal taat kepada Allah, seperti yang digambarkan oleh Allah tentang orang-orang munafik sehingga Dia menghindarkan orang-orang beriman dari kecenderungan ini dalam firman-Nya, “Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi”. (Al-Munafiqun: 9). Rasulullah saw juga menyebut kedua kemungkinan ini dalam hadits Aisyah ra ketika beliau memeluk seorang bayi, ”Sungguh mereka (anak-anak) dapat menjadikan seseorang kikir dan pengecut, dan mereka juga adalah termasuk dari haruman Allah swt”.

Fitnah anak dalam arti bisa mengganggu dan menghentikan aktivitas seseorang pernah dirasakan juga oleh Rasulullah saw. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Abu Daud dari Abu Buraidah bahwa ketika Rasulullah saw sedang menyampaikan khutbahnya kepada kami, tiba-tiba lewatlah kedua cucunya Hasan dan Husein mengenakan baju merah sambil berlari dan saling kejar mengejar. Begitu melihat kedua cucunya, Rasulullah kontan turun dari mimbar dan mengangkat keduanya seraya mengatakan, ”Maha Benar Allah dengan firman-Nya, ”Sesungguhnya harta dan anak-anak kamu adalah fitnah”. Aku tidak sabar melihat keduanya sampai aku menghentikan ceramahku dan mengangkat keduanya”. Dalam konteks ini, Ibnu Mas’ud mengajarkan satu doa yang tepat tentang harta dan anak. Beliau mengungkapkan, ”Janganlah kalian berdoa, dengan doa ini, ”Ya Allah, lindungilah kami dari fitnah”. Karena setiap kalian ketika pulang ke rumah akan mendapati harta, anak dan keluarganya bisa mengandungi fitnah, tetapi katakanlah, ”ya Allah aku berlindung kepada engkau dari fitnah yang menyesatkan”.

Secara korelatif tentang fitnah harta dan anak dalam surah At-Taghabun, Imam Ar-Razi dalam At-Tafsir Al-Kabir menyebutkan, karena anak dan harta merupakan fitnah, maka Allah memerintahkan kita agar senantiasa bertaqwa dan taat kepada Allah setelah menyebutkan hakikat fitnah keduanya, ”Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung”. (At-Taghabun: 16). Apalagi pada ayat sebelumnya, Allah menegaskan akan kemungkinan sebagian keluarga berbalik menjadi musuh bagi seseorang, ”Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (At-Taghabun: 14)

Sedangkan tentang fitnah harta dan anak dalam surah Al-Anfal, Sayyid Quthb menyebutkan korelasinya dengan tema amanah ”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui”. (Al-Anfal: 27), bahwa harta dan anak merupakan objek ujian dan cobaan Allah swt yang dapat saja menghalang seseorang menunaikan amanah Allah dan Rasul-Nya dengan baik. Padahal kehidupan yang mulia adalah kehidupan yang menuntut pengorbanan dan menuntut seseorang agar mampu menunaikan segala amanah kehidupan yang diembannya. Maka melalui ayat ini Allah swt ingin memberi peringatan kepada semua khalifah-Nya agar fitnah harta dan anak tidak melemahkannya dalam mengemban amanah kehidupan dan perjuangan agar meraih kemuliaan hidup di dunia dan di akhirat. Dan inilah titik lemah manusia di depan harta dan anak-anaknya. Sehingga peringatan Allah akan besarnya fitnah harta dan anak diiringi dengan kabar gembira akan pahala dan keutamaan yang akan diraih melalui sarana harta dan anak.

Lebih jauh, korelasi ayat di atas dapat ditemukan dalam beberapa ayat yang lain. Al-Qurthubi misalnya, menemukan korelasinya dengan surah Al-Kahfi: 46 yang bermaksud, “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan”, bahwa harta kekayaan dan anak wajar menjadi perhiasan dunia yang menetramkan pemiliknya karena pada harta ada keindahan dan manfaat, sedangkan pada anak ada kekuatan dan dukungan. Namun demikian kedudukan keduanya sebagai perhiasan dunia hanyalah bersifat sementara dan bisa menggiurkan serta menjerumuskan. Maka sangat tepat jika ayat “Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu adalah fitnah (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar. (At-Taghabun: 15) dan ayat “Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi”.(Al-Munafiqun: 9) menjadi pengingat jika kemudian terjadi harta dan anak justru menjauhkan pemiliknya dari Allah swt.

Berbeda dengan At-Thabari, ia memahami korelasi kontradiktif ayat ini dengan surah Ali Imran ayat 38, “Di sanalah Zakaria berdoa kepada Tuhannya seraya berkata: “Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa”. Menurut Ath-Thabari, secara tekstual ayat ini bisa dipahami bertentangan dengan ayat yang memberi peringatan akan kemungkinan bahaya dan fitnah yang ditimbulkan dari harta dan anak. Padahal nabi Zakaria sendiri berdoa agar dikaruniakan keturunan yang banyak. Maka pemahaman yang cenderung kontradiktif ini diluruskan sendiri oleh Ath-Thabari dengan mengemukakan bahwa anak yang di pohon oleh Zakaria adalah anak keturunan yang shaleh yang bisa memberi manfaat di dunia dan akhirat. Sedangkan yang dikhawatirkan adalah kriteria harta dan anak yang justru melalaikan dari mengingat Allah swt seperti yang Allah tegaskan dalam salah satu firman-Nya, “Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi”. (Al-Munafiqun: 9). Dalam konteks ini, Nabi Muhammad sendiri pernah mendoakan harta dan anak yang banyak kepada sahabat Anas bin Malik ra, “Ya Allah perbanyaklah untuknya harta dan anak, dan berkahilah setiap apa yang Engkau anugerahkan kepadanya”.

Demikian keseimbangan yang diajarkan oleh Allah swt dalam menyikapi fitnah harta dan anak yang menduduki posisi tertinggi dari titik lemah manusia. Harta dan anak memiliki potensi yang sama dalam menghantarkan kepada kebaikan atau menjerumuskan seseorang kepada dosa dan kemaksiatan. Sudah sepantasnya peringatan Allah dalam konteks fitnah harta dan anak senantiasa yang sering kita ingat karena hanya peringatan Allah yang mencerminkan kasih sayang-Nya yang layak untuk diingat, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. (At-Tahrim:6).

Baca selengkapnya »
0 komentar

Rahasia Hati Laki2 dan Wanita..


Sejarah banyak menceritakan kita tentang hal ini..ada Yusuf dan zulaikha, Muhammad dan Khadijah, Ali dan Fatimah, Laila dan Majnun, Romeo dan Juliet, Rama dan Sinta dll..yang jumlahnya banyak sekali..

Apa yang sama jika disebutkan nama2 ini berikut pasangannya??..betul sekali..tentang menyikapi 'hubungan' laki2 dan perempuan..tentang 'cinta'..tentang anugrah yang hanya terlengkapi jika ia berpasangan..meskipun diantara tokoh2 diatas, penyikapan yang ditunjukkan mungkin sangat berbeda..
tetapi banyak manusia2 dahulu dan saat ini terilhami oleh cerita2 diatas..dengan bermimpi bahwa mereka adalah pasangan2 diatas..berharap ada banyak kesamaan sikap dengan cerita2 diatas..dengan segala permasalahan yang terjadi didalam 'hubungan' mereka tersebut..


Jaman dahulu..jaman sebelum Islam menerangi tanah arab, ada kebiasaan diantara wanita2 arab yang ingin bersuami,dimana dia(si perempuan)'berhubungan' dengan sebanyak lelaki yang ia inginkan(dibawah 10 org).. ketika si perempuan hamil..dia berhak memilih salah satu diantara lelaki yang telah berhubungan dengannya itu untuk menjadi suaminya..ada lagi kondisi dimana si perempuan memasang bendera(tanda) tertentu didepan rumahnya..yang berarti lelaki manapun boleh 'berhubungan' dengan si perempuan tadi, setelah perempuan itu hamil maka perempuan itu akan menikahi seorang lelaki dimana sebelumnya pihak perempuan memanggil tukang ramal untuk meramal anak siapakah yang ada didalam kandung si perempuan itu..jawaban peramal ini mau tidak mau harus dilaksanakan dan diterima..ditambah lagi dengan bentuk 'hubungan' yang seperti kita kenal saat ini, yakni berkenalan, kirim dan berbalas surat, jalan2 ke tempat2 yang ramai dan sepi, bermesraan(baca: zina mata, tangan, kaki, mulut dll), kemudian menikah..dan tidak sedikit yang didahului dengan perzinahan sebenarnya, kemudian baru menikah..dan jenis 'hubungan' terakhir adalah..dimana seorang lelaki yang ingin menikahi seorang wanita mendatangi wali si wanita tersebut untuk meminta izin menikahi wanita yg dimaksud..dan setelah dipenuhi mahar yang telah ditentukan, dilaksanakanlah pernikahan dengan syarat dan rukun tertentu..bentuk 'hubungan' inilah yang kemudian dibenarkan oleh Islam..

Sekarang ini, 2 model terakhir dari 'hubungan' antara laki2 dan perempuan diatas yang berkembang didunia, sayang.. pilihan kebanyakan kita umat Islam bukan pada pilihan yang terakhir(mendatangi wali perempuan untuk melamar)..tetapi pilihan untuk pacaran...

Baca selengkapnya »
8.28.2009 0 komentar

Pembelajaran Bahasa Inggris di Bangku Sekolah: Apakah Efektif?

Agaknya, tidak berlebihan bila Bahasa Inggris memang amat sangat dibutuhkan dalam abad kontemporer ini. Setiap zaman diatur oleh sebuah sistem episteme tertentu, begitulah kira-kira kalau tidak salah kata Michel Foucault, sang filosof pujaan saya. Pada zaman ibu saya masih single dulu, Bahasa Inggris masih menjadi satu barang antik. Belum bergeser kedudukannya menjadi ibarat sembako bila diibaratkan dengan keadaan sekarang. Tetapi, itu dulu. Sistem masyarakat, seperti budaya, sosial, ekonomi bukan sesuatu yang statis. Pergerakannya memunculkan kebutuhan baru sekaligus perubahan pada sendi-sendi sistem tersebut membentuk pembaruan maupun kritik terhadap sistem lama. Dobrakan globalisasi kini meraja. Penguasaan Bahasa Inggris jadi salah satu kebutuhan primer.

Sayangnya, kebutuhan akan Bahasa Inggris yang amat sangat mendesak ini tidaklah dibarengi dengan sarana dan prasarana yang cukup, khususnya bila kita menilik pelajaran Bahasa Inggris yang diberikan di sekolah. Banyaknya jam pelajaran Bahasa Inggris yang diberikan di sekolah (yang nyatanya, memang tidak banyak karena harus berbagi proprosi dengan mata pelajaran lainnya) tidaklah memadai untuk mencukupi kebutuhan penguasaan Bahasa Inggris yang diharapkan. Meskipun pada beberapa sekolah pemberian pelajaran Bahasa Inggris telah diberikan semenjak jenjang TK, perlu dilihat pula apakah sistem pengajarannya bisa mengakomodasi kemampuan anak didiknya. Sebab anak kecil masih membutuhkan banyak waktu bermain dan bersenang-ria dengan sebayanya, jangan sampai materi yang berat merusak kegembiraan masa kecilnya yang kaya akan imajinasi.


Coba bayangkan, kita yang lahir di negara Indonesia tentu dapat menguasai bahasa Indonesia dengan sendirinya, begitu pula dengan saudara-saudara kita di belahan dunia lain. Mengapa demikian? Kita bisa karena terbiasa. Kita lihai karena setiap hari kita bertemu dengan bahasa itu dan menggunakannya secara aktif dalam komunikasi antarindividu. Pengalaman empiris membentuk kemampuan berbahasa—disamping perubahan volume otak manusia yang diusung teori evolusioner dalam menyediakan wadah untuk mencerap, membentuk, dan memaknai bahasa. Bahasa bukanlah sesuatu yang sudah terprogram dalam diri individu seperti chip komputer yang sudah ditanam dalam tubuh individu. Tetapi, didapat melalui media sosialisasi.

Penguasaan Bahasa Inggris akan sangat baik bila dibarengi dengan penggunaan aktif, seperti pepatah ‘bisa karena terbiasa’ tadi. Cara belajarnya pun sebisa mungkin dibuat semenarik mungkin sehingga para siswa tidak jadi bosan yang ujung-ujungnya membuat mereka bertambah malas.

Beberapa tips yang dapat saya berikan untuk belajar Bahasa Inggris yang menyenangkan antara lain:

1. Bergabunglah dalam English Club. Di sini, kamu bisa belajar vocabulary lewat permainan Scrabble, menyampaikan ide mereka lewat debate contest, dan melatih penguasaan grammar lewat writing. Terlebih, mereka juga dapat memperluas lingkaran pertemanan yang ada.

2. Baca, Baca, Baca! Membaca di sini bukan berarti membaca buku pelajaran melulu. Tetapi, bisa membaca buku dongeng, novel pop remaja, atau novel sastra klasik dalam Bahasa Inggris. Membaca suatu karya fiksi akan sangat menyenangkan karena dengan sendirinya, kamu akan hanyut dalam alur ceritanya yang menarik.

3. Nonton dan Dengarkan Musik. Coba iseng-iseng kamu nonton DVD dengan tidak menggunakan teks (subtitle) apapun. Belajarlah untuk menangkap ide ceritanya lewat dialog para tokoh-tokohnya. Selain itu, kamu juga bisa belajar banyak dengan menerjemahkan atau mendengarkan dengan seksama lirik lagu favorit kamu.

4. Layangkanlah Sayapmu! Tentu saja bukan maksud saya untuk menyuruh terbang. Tetapi, cobalah untuk memperluas jaringan persahabatan dengan teman-teman di luar negeri. Misalnya, lewat friendster. Kamu bisa berlatih Bahasa Inggris dengan sendirinya saat berkirim-kiriman email atau message sembari cari teman atau jodoh baru.

Kuncinya adalah satu: practice makes perfect. Kita bisa karena terbiasa. Bila kita hanya diam saja dan berpangku tangan, kapan kita mau bisa? Ah…saya jadi tersindir sendiri saat menulis ini. Soalnya, sudah sejak lama saya mengidam-idamkan perut berkotak enam, alias sixpack. Tetapi berhubung saya malas melatihnya, maka saya hanya mengharapkan mukjizat supaya keinginan saya terkabul. Dan alhasil, kini perut saya one-pack, alias menggembung ke depan.

Baca selengkapnya »
8.27.2009 0 komentar

Mana yang Lebih Dahulu, Menilai Atau Memikirkan,??

Duh, kayaknya ini emang pertanyaan bodoh! Dimana-mana yah berpikir dulu..setelah itu baru dech kita memutuskan ato menilai something.. ya gak,?? Tapi baru-baru ini aku mendapat pengalaman baru, yang mungkin mengingkari semua itu..Dan tentunya itu membuat aku kecewa dan sedih.

Sungguh manusia itu aneh.. aneh banget.. Jangankan nilai yang mereka buat sendiri. Something yang telah ditetapkan Tuhan pun mereka langgar dengan dalih bermacam-macam. Lidah emang tak bertulang.. Aku ambil contoh seperti ini, Tuhan telah berfirman bahwasanya minuman yang memabukkan itu diharamkan. Harusnya mereka patuh..Tapi apa,?? Mereka mulai dech berargument, “Kalo gak sampai mabuk kan berarti gak haram..” Nauzubillahiminzalik.nilai yang telah dijatuhkan Tuhanpun berani mereka ingkari..Apalagi nilai yang dibuat manusia itu sendiri.


Kembali ke pokok permasalahan, mana yang terlebih dulu kita lakukan menilaikah,?? Atau memikirkan,?? Aku yakin semua akan menjawab, “ya berpikir dululah baru kita jatuhkan nilai..!” Pertanyaannya, tapi kok masih ada yah orang yang menilai kemudian baru berpikir tentang penilaiannya itu..??

Oooh sungguh, beribu kali pun orang menjelaskan padaku alasannya tetap takkan membuatku puas. Karena bagiku, telah jelas ada hitam diatas putih. Kenapa harus diingkari,?? Tapi sekali lagi kukatakan, itulah manusia. “”MANUSIA.”

Baca selengkapnya »
8.26.2009 0 komentar

Always Positive Thinking ...

SALAH satu sifat baik itu adalah prasangka baik. Atau lebih kerennya disebut positif thinking,, Think-think,,!!!

Selalu berprasangka baik itu gak ada salahnya. Bahkan berdampak sangat baik bagi mental kita. Coba bayangkan kalo kita selalu berprasangka buruk.. apa-apa pasti curigaan. Takut inilah. Takut itulah. Pokoknya macam-macam. Ujung-ujungnya kan akan bikin kita stres n repot sendiri.. ya nggakk?? Dalam agamapun su’uzon ntu gak baik.. Dosa…


Nah, coba dech kita slalu berpositif thinking.. Duuhhh indah banget rasanya hidup ini.. Bahkan bisa jadi yang berniat mau maling gak jadi maling… yang mau bolos bisa jadi gak jadi bolos.. Why? Karena, Tuhan itu bertindak sesuai prasangka kita. Kalo kita slalu berprasangka baik pada-Nya, niscaya akan baik pula yang kita dapat. Tapi kalo kita ber-su’uzon padanya, maka yang buruklah yang kita dapat..

Percaya dan berprasangka baik kepada orang lain itu memang gak mudah. Dan gak semua orang yang kita prasangkai baik itu benar-benar baik. Lantas, harus gimana donk??

Kita tetap kudu berprasangka baik. Apapun yang terjadi jangan su’uzon. Biarkan Tuhan yang menentukan jalannya.. Tapi waspada itu gak papa n gak dilarang loh…

So, selagi kita mampu untuk tak su’uzon, maka positif thinkinglah..!!! Dengan begitu niscaya, kita gak akan pernah sakit hati. Karena kita yakin bahwa semua berjalan sesuai kemauannya..

Baca selengkapnya »
0 komentar

HIKMAH PUASA DALAM TINJAUAN AGAMA DAN ILMU PENGETAHUAN

Manusia merupakan makhluk yang tertinggi derajatnya, oleh karena itu manusia diutus oleh Allah untuk menjadi khalifah di muka bumi. Sebagai makhluk yang tertinggi yang membedakan antara manusia dengan makhluk Allah yang lain adalah manusia dikaruniai oleh Allah dengan akal sedangkan makhluk Allah yang lain tidak. Dengan akalnya ini manusia berusaha sejauh mungkin untuk mengupas rahasia-rahasia alam karena alam semesta ini diciptakan oleh Allah dan tak akan lepas dari tujuannya untuk memenuhi kebutuhan makhluknya. Hal ini ditegaskan oleh Allah di dalam salah satu firman-Nya :

"Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini (langit dan bumi) dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka"

(QS. Ali Imran : 191)


Ayat inilah yang membuat orang mulai berpikir untuk mencari hikmah dan manfaat yang terkandung dalam setiap perintah maupun larangan Allah diantaranya adalah hikmah yang tersembunyi dari kewajiban menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan yang diperintahkan oleh Allah khusus kepada orang-orang yang beriman. Hal ini seperti disebutkan di dalam firman Allah yaitu :

"Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa"

(QS. Al Baqarah : 183)

Sudah barang tentu hikmah puasa tersebut sangat banyak baik untuk kepentingan pribadi maupun untuk kepentingan umat (masyarakat) pada umumnya. Diantara hikmah-hikmah tersebut yang terpenting dan mampu dijangkau oleh akal pikiran manusia sampai saat ini antara lain :

a. Memelihara kesehatan jasmani (Badaniyah)

Sudah menjadi kesepakatan para ahli medis, bahwa hampir semua penyakit bersumber pada makanan dan minuman yang mempengaruhi organ-organ pencernaan di dalam perut. Maka sudah sewajarnyalah jika dengan berpuasa organ-organ pencernaan di dalam perut yang selama ini terus bekerja mencerna dan mengolah makanan untuk sementara diistirahatkan mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari selama satu bulan.

Dengan berpuasa ini maka ibarat mesin, organ-organ pencernaan tersebut diservis dan dibersihkan, sehingga setelah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan Insya Allah kita menjadi sehat baik secara jasmani maupun secara rohani. Hal ini memang sudah disabdakan oleh Rasulullah SAW dalam salah satu haditsnya yang diriwayatkan oleh Ibnu Suny dan Abu Nu’aim yaitu :

Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda :

"Berpuasalah maka kamu akan sehat"

(HR. Ibnu Suny dan Abu Nu’aim)

Juga dalam hadits yang lain dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda :

"Bagi tiap-tiap sesuatu itu ada pembersihnya dan pembersih badan kasar (jasad) ialah puasa"

(HR. Ibnu Majah)

Dalam penelitian ilmiah, kebenaran hadis ini terbukti antara lain :

1. Fasten Institute (Lembaga Puasa) di Jerman menggunakan puasa untuk menyembuhkan penyakit yang sudah tidak dapat diobati lagi dengan penemuan-penemuan ilmiah dibidang kedokteran. Metode ini juga dikenal dengan istilah "diet" yang berarti menahan / berpantang untuk makanan-makanan tertentu.

2. Dr. Abdul Aziz Ismail dalam bukunya yang berjudul "Al Islam wat Tibbul Hadits" menjelaskan bahwa puasa adalah obat dari bermacam-macam penyakit diantaranya kencing manis (diabetes), darah tinggi, ginjal, dsb.

3. Dr. Alexis Carel seorang dokter internasional dan pernah memperoleh penghargaan nobel dalam bidang kedokteran menegaskan bahwa dengan berpuasa dapat membersihkan pernafasan.

4. Mac Fadon seorang dokter bangsa Amerika sukses mengobati pasiennya dengan anjuran berpuasa setelah gagal menggunakan obat-obat ilmiah.

b. Membersihkan rohani dari sifat-sifat hewani menuju kepada sifat-sifat malaikat

Hal ini ditandai dengan kemampuan orang berpuasa untuk meninggalkan sifat-sifat hewani seperti makan, minum (di siang hari). Mampu menjaga panca indera dari perbuatan-perbuatan maksiat dan memusatkan pikiran dan perasaan untuk berzikir kepada Allah (Zikrullah). Hal ini merupakan manifestasi (perwujudan) dari sifat-sifat malaikat, sebab malaikat merupakan makhluk yang paling dekat dengan Allah, selalu berzikir kepada Allah, selalu bersih, dan doanya selalu diterima.

Dengan demikian maka wajarlah bagi orang yang berpuasa mendapatkan fasilitas dari Allah yaitu dipersamakan dengan malaikat. Hal ini diperkuat oleh sabda Rasulullah dalam salah satu haditsnya yang diriwayatkan oleh Turmudzi yaitu :

"Ada tiga golongan yang tidak ditolak doa mereka yaitu orang yang berpuasa sampai ia berbuka, kepala negara yang adil, dan orang yang teraniaya"(HR. Turmudzi).

Juga dalam hadits lain dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘As, Rasulullah SAW bersabda :

"Sesungguhnya orang yang berpuasa diwaktu ia berbuka tersedia doa yang makbul"

(HR. Ibnu Majah)

Disamping itu hikmah yang terpenting dari berpuasa adalah diampuni dosanya oleh Allah SWT sehingga jiwanya menjadi bersih dan akan dimasukkan ke dalam surga oleh Allah SWT. Hal ini diperkuat dengan hadits Nabi yaitu :

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda :

"Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan perhitungannya (mengharapkan keridla’an Allah) maka diampunilah dosa-dosanya.

(HR. Bukhari)

Juga dari hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari yaitu :

Dari Sahl r.a dari Nabi SAW beliau bersabda :

"Sesungguhnya di dalam surga ada sebuah pintu yang disebut dengan Rayyan. Pada hari kiamat orang-orang yang berpuasa akan masuk surga dari pintu itu. Tidak seorangpun masuk dari pintu itu selain mereka. (Mereka) dipanggil : Mana orang yang berpuasa ? Lalu mereka berdiri. Setelah mereka itu masuk, pintu segera dikunci, maka tidak seorangpun lagi yang dapat masuk"

(HR. Bukhari)

Dengan demikian maka dapatlah disimpulkan bahwa berpuasa membawa manfaat yang sangat besar bagi manusia baik sebagai makhluk pribadi maupun makhluk sosial. Sehingga setelah seseorang selesai menjalankan ibadah puasa di Bulan Suci Ramadhan diharapkan ia menjadi bersih dan sehat baik jasmani maupun rohani dan kembali suci bagai bayi yang baru lahir. Amiin.

Baca selengkapnya »
8.25.2009 0 komentar

Renungan : Puasa Ala ULAT apa ULAR

Allah Yang Maha Sempurna menciptakan segala sesuatunya penuh dengan hikmah dan pelajaran. begitu pula pada dua makhluk ciptaan Nya, yakni Ulat dan Ular.

Belum lama kita lepas dari madrasah ramadhan. selama berada dimadrasah ramadhan ini kita wajib berpuasa. tentunya berpuasa dengan sebenar-benarnya. agar nantinya kita menjadi seorang yang bertaqwa.

Saudaraku, ternyata fenomena puasa tidak hanya dilakukan oleh manusia. Makhluk Allah yang lain juga ada yang berpuasa. mari kita perhatikan ular. pada periode tertentu ia pun berpuasa. Begitu pula ulat, ia berpuasa.


Puasa ular dan ulat ternyata berbeda. Ular berpuasa menjelang ia berganti kulit (mbrungsungi-jawa). Jika periodenya telah sampai, ular akan mencari mangsa. ia makan mangsa-mangsa tersebut sampai cukup. cukup dalam ukuran yang Allah ajarkan kepada si Ular ini. kemudian ia mencari lokasi tertentu untuk berpuasa. berlalu sekian waktu, kemudian kita dapati ular mempunyai "baju" yang baru. ia telah berganti kulit dengan yang kulit yang baru, yang lebih baik dari sebelumnya.

Kemudian puasanya ulat. ulat dalam fase awal hidupnya masih berbentuk larva. ia mempunyai sifat rakus dan gemar makan. tidak heran bapak tani dan pecinta tanaman sangat waspada kalo-kalo ada larva yang mampir ke tanamannya. periode awalnya ini ia akan terus makan. sampai pada periode tertentu ia berpuasa. kita akan perhatikan ia seakan ular ini bertapa. semisal kita perhatikan lebih detil, ular menjadikan tubuhnya menjadi lebih keras. dan hanya nampak dari luar, sesuatu yang bergerak-gerak bila kita pegang. waktu kemudian berlalu, sang pertapa ini berubah dan mempunyai wujud yang baru. ia telah menjadi kupu-kupu yang sangat indah. tidak lagi ia memakan daun secara rakus. sekarang ia memakan makanan yang baik. ia memakan sari bunga yang manis.

Demikianlah Allah jadikan perumpamaan bagi kita. mari kita bertanya, selama ramadhan kemarin kita berpuasa bak ular ataukah ulat?

Puasanya ular hanya berganti baju saja. lidahnya yang dulu bercabang, pasca berpuasa tetap saja masih bercabang. sifatnya yang liar, tetap saja ia liar. dengan kata lain, lidah kita yang sering maksiat tetap saja maksiat. lidah kita yang hobi ghibah dan fitnah, masih saja demikian. kita sekedar memakai baju baru saja selepas ramadhan ini. naudzubillahi mindzalik.

Ataukah puasa kita seperti puasanya ulat? ia semakin baik. ia bermetamorfosis dari keadaan diri yang berbentuk ulat yang menggelikan menjadi kupu-kupu indah. makananannya pun berbeda, ia memilih makanan yang baik. ibarat manusia, sebelum berpuasa ia jauh dari Allah, ibadah masih bolong-bolong, mau berpuasa sunnah terasa berat, berinfaq terasa sulit, apalagi berjalan ke majelis-majelis ilmu. selepas ramadhan ini mari kita merenung. akankah diri kita sudah semakin baik? kita sudah bukan lagi larva namun sudah menjadi kupu-kupu yang indah nan barokah?

Salah seorang ulama mengatakan "bukanlah orang yang ‘Id orang yang berpakaian baru. tetapi orang yang ‘Id adalah orang yang ketaatannya bertambah". Kiranya renungan ini bisa bermanfaat bagi kita bersama. Jagalah terus ramadhan di hati kita. manfaatkan terus waktu-waktu yang masih Allah karuniakan kepada kita sebesar-besarnya untuk berbuat taat kepadaNya. Sehingga dibulan kemenangan ini kita tetap terus menang. karena pada hakikatnya menurut Imam Ibn Jauzi mempertahankan kemenangan jauh lebih sulit dibandingkan upaya keras kita untuk mencapainya. Wallahu a’lam.

Baca selengkapnya »
8.24.2009 0 komentar

Renungan Puasa

Sebagaimana ibadah yang lain, seperti shalat, puasa juga memiliki sisi batin yang hanya sedikit orang yang mampu menembusnya. Pada shalat, orang yang betul-betul merasakan khusyuk pada akhirnya bisa mencapai mikraj, bertemu dengan Tuhan. Pada titik itulah, shalat tidak lagi dirasakan sebagai kewajiban rutin lahiriah yang berat dan menjemukan.

Dalam puasa, hanya sedikit orang-orang yang bisa melewati tahapan lahiriah: tidak makan, minum, dan berhubungan seksual. Puasa betul-betul menjadi sesuatu yang membuat seseorang bisa melayang-layang dengan ringannya laksana kapas. Ia tidak lagi terbelenggu oleh jerat lahiriah: lapar, haus, lemas. Ia telah menembus lapisan lahiriah dari puasa. Ia memasuki dimensi batiniah yang justru membebaskannya. Ia dengan merdeka beraktifitas tanpa direcoki oleh keinginan lahiriah seperti makan, minum, nafsu seksual, dan lain-lain.


Memang tidak mudah bagi seorang yang berpuasa untuk bisa lepas dari jerat lahiriahnya. Lagi-lagi, ia mungkin hanya tersiksa oleh lapar, haus, dan lemas. Ia tidak mampu menukik lebih dalam dengan jiwanya sehingga puasa dirasakan sebagai sesuatu kenikmatan spiritual yang tiada tara.

Namun, Allah juga Maha Tahu dengan para hamba-Nya. Ketika sebagian besar hamba-Nya hanya berhenti pada tahapan lahiriah dalam beribadah, termasuk puasa, maka ibadah mereka pun tetap diterima-Nya. Ibadah mereka mempunyai makna dan memperoleh pahala di sisi-Nya. Paling tidak, dengan lapar dan dahaga seseorang bisa merasakan betapa susahnya orang-orang papa yang sedang kesulitan rezeki. Dengan lapar dan dahaga, ia diharapkan merasakan arti solidaritas sosial.

Kita seharusnya terus menuju ke arah ibadah yang lebih baik, tidak hanya berhenti pada tahapan-tahapan lahiriah. Hal itu karena tahapan-tahapan lahiriah sering kali justru dirasakan berat dan menjemukan. Apalagi jika tidak disertai oleh keikhlasan dan keimanan kepada Tuhan, yang telah memerintahkan ibadah tersebut.

Baca selengkapnya »
0 komentar

Hari Pertama Yang Berat

Halo, bagaimana rasanya hari pertama puasa? Berat rasanya bukan? Ya, itu tandanya tubuh kita melakukan adaptasi terhadap apa yang kita lakukan. Ya, memang tubuh kita selalu berusaha beradaptasi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Adaptasi dilakukan oleh tubuh kita untuk menyesuaikan dengan keadaan yang dihadapi sehingga tubuh akan tahan terhadap perubahan. Jika anda merasa di pagi hari terasa lemas, lapar, haus dan sebagainya, itu adalah wajar. Nanti, setelah tubuh anda melakukan adaptasi, maka segala perasaan itu akan lenyap dengan sendirinya. Adaptasi yang dilakukan oleh tubuh sangat cepat, sehingga sebenarnya dalam beberapa jam anda tidak lagi merasa lemah ketika anda berpuasa. Anda akan merasa bahwa keadaan fisik anda tidak berubah seperti hari-hari sebelum puasa.


Kondisi yang kurang mengenakkan itu akan lebih cepat menghilang jika kita berniat dengan sungguh-sungguh bahwa kita akan berpuasa sesuai dengan perintah Allah dan Rasul. Niat yang sungguh-sungguh, motivasi yang kuat ini akan membantu tubuh anda dalam mempercepat adaptasi tersebut. Jika niat anda lemah, maka adaptasi tubuh akan lambat atau bahkan gagal sama sekali.

Kalau begitu, sesungguhnya puasa itu tidaklah menjadi sebab menurunnya kinerja anda ketika anda berpuasa. Kalau begitu, kita tidak layak menjadikan puasa sebagai alasan turunnya kinerja kita. Bahkan, seharusnya ketika anda berpuasa kinerja anda meningkat. Tentunya jika anda termotivasi oleh pahala yang begitu besar yang akan diberikan kepada siapa saja yang menjalankan puasa karena Allah. Segala amal perbuatan yang baik yang dilandasi oleh iman akan dilipatgandakan. Jadi, kalau kita malas-malasan ketika berpuasa berarti kita kurang memahami untuk apa kita berpuasa.

Ada sedikit hal yang ingin saya sampaikan sehubungan dengan puasa. Ketika anda berbuka hendaknya jangan berlebih-lebihan. Ingat, saluran pencernaan kita selama kita berpuasa sedikit mencerna makanan, maka ketika kita makan berlebihan ketika berbuka akan membuat saluran pencernaan terkejut. Hal ini akan mengakibatkan dampak negatif bagi kesehatan kita. Sebaiknya, ketika berbuka kita makan sesuai dengan kebutuhan secara bertahap. Pertama, kita makan makanan yang mengandung energi tinggi seperti kurma, gula dan makanan berenergi tinggi lainnya. Kemudian, kita selingi dengan sholat. Setelah sholat, anda dapat makan sesuai dengan kebutuhan gizi anda. Tidak berlebih-lebihan. Selama berbuka lebih baik anda minum banyak untuk mengganti cairan yang hilang selama berpuasa. Juga ketika anda sahur, minumlah secukupnya sesuai dengan kebutuhan kita. Cara ini akan menghindarkan kita dari dehidrasi selama puasa dan menghindarkan kita dari sakit ginjal. Dengan makan secara bertahap, usus tidak akan terkejut dari kurang aktif menjadi sangat aktif. Usus dengan demikian akan bekerja tingkat keaktifannya secara bertahap pula. Hal ini akan menyebabkan kesehatan saluran pencernaan optimal

Baca selengkapnya »
8.22.2009 0 komentar

Nikmatnya Berpuasa

Berpuasa bisa dibilang keunikan yang tiada tara dalam berkehidupan. Satu ritual yang mendekatkan diri kita sebagai makhluk kepada Sang Pencipta. Atau satu langkah bagi kita dalam berproses di kehidupan yang nyata. Sama seperti doa, puasa adalah upaya kita memohon ampunan dan dibersihkan dari lumuran dosa yang telah diperbuat. Sehingga, apabila puasa kita diterima, Tuhan tidak segan-segan memberikan ampunan dan hidayahnya kepada kita yang telah menjalankan puasa sesuai dengan waktunya.

Puasa Ramadhan adalah perintah yang wajib dijalankan oleh umat Islam dan digariskan dalam perintah Allah melalui Al Qur’an. Puasa senin kamis adalah sela diantara kewajiban, boleh dijalankan atau tidak. Puasa-puasa yang lainnya juga demikian. Puasa 40 hari secara tradisi oleh sebagai masyarakat kita dijalankan untuk mengolah diri menjadi makhluk yang lebih baik dari yang lainnya. Juga puasa mutih –puasa yang hanya makan nasi putih dan minum air putih.


Apapun caranya, berpuasa lebih berpotensi untuk menjadi katalisator dalam mengeremnafsu diri. Kita disarankan untuk tidak mengembangkan nafsu makan yang besar, karena lebih berat bahayanya bagi kesehatan tubuh. Begitu juga dengan nafsu mata, telinga, hati dan yang lainnya. Penurunan tensi keinginan dari yang sehari-hari kita jalankan menjadikan kita lebih baik dapat melihat kondisi semuanya dari awal. Bacaannya dalam kondisi ini adalah segala sesuatu yang berlebihan tidaklah baik. Keinginan yang terlalu over, akan berdampak buruk bagi sirkulasi aura diri kita sendiri. Keinginan-keinginan yang tidak jelas akan membuat diri kita terpuruk, karena beban yang dipanggulnya ternyata lebih besar harapan daripada kenyataan.

Dampak dari pengereman diri ini akan membuat diri kita menjadi lebih terkontrol. Setiap langkah akan lebih bermanfaat, karena kalkulasi dari langkah-langkah tersebut akan membawa diri kita ke arah yang lebih benar. Benar dalam pengertian, setiap keputusan yang diambil berdasar kalkulasi yang sudah matang dan terencana. Tidak ada keragu-raguan maupun kecerobohan. Tidak ada yang diluarperkiraan ataupun yang kurang dari perkiraan. Semuanya sesuai dengan estimasi yang sempurna.

Berpuasa memang dapat menjadi penenang. Namun menempuh proses berpuasa itu kerap menjadi batu sandungan tersendiri bagi manusia yang menjalankan. Kenapa? Karena berpuasa dianggap berada diluar pakem cara kita berhidup. Wong kita ingin menjalankan kehidupan yang sesungguhnya kok mesti direm? Kapan kita menikmati hidup?

Penilaian-penilaian seperti itu seringkali muncul dari mereka yang merasa keberatan dengan cara berpuasa ini. Berpuasa lebih dinilai sebagai sesuatu yang memberatkan diri. Jangankan memandang puasa yang wajib dilakukan sebulan penuh, puasa selama sehari atau dua hari dalam sepekan pun masih dianggap berat. Kenapa? Karena kehidupan telah menaikan derajat setiap makhluk ke singgasananya masing-masing. Terlalu tinggi dan enak untuk dinikmati. Setiap saat kita bisa makan dan minum sepuasnya. Setiap saat, mata dan telinga dapat dipakai sepuasnya. Setiap saat, nafsu diri dapat diatur semaunya. Setiap saat semuanya bisa kita atur dan nikmati. Kalau sudah indah begini, siapa yang mau menghentikannya.

Bila puasa tidak dipandang sebagai acuan untuk beragama, belum tentu semua umat akan mematuhinya. Namun, indahnya, puasa dijadikan sya’riat untuk menjalankan ibadah. Bila demikian tentu ada maksudnya bukan? Nah, itulah yang mesti kita cari dalam menjalan puasa kali ini. Puasa sebulan tidak lebih berat dibandingkan kaum pinggiran yang tinggaldi bawah jembatan dan harus makan sekali dalam sehari atau bahkan tidak sama sekali. Berpuasa yang wajib tidak lebih berat dibandingkan mereka yang harus kehilangan rumah dan harta bendanya akibat musibah gempa atau tsunami. Berpuasa akan menjadi lebih ringan bila melakukannya dengan ikhlas, sama seperti kita ikhlas bersedekah, tersenyum, tertawa, atau menyapa orang lain. Indahnya berpuasa.

Baca selengkapnya »
0 komentar

Ada Apa Dengan Puasa?

Puasa merupakan salah satu aktivitas yang sangat dibutuhkan tubuh. Ada banyak manfaat yang akan kita dapatkan jika kita berrpuasa. Orang yang berpuasa akan mengosongkan perutnya dari makanan dan minuman selama kurang lebih empat belas jam, sehingga organ pencernaan kita akan beristirahat dari tugasnya yang panjang selama berbulan-bulan mengolah makanan. Manusia saja perlu istirahat, demikian pula organ-organ dalam kita, tentu perlu beristirahat.



Dilihat dari segi kesehatan, puasa bisa menghilangkan berbagai penyakit. Diabetes adalah salah satu penyakit dimana dengan berpuasa kadar gula si penderita akan stabil. Orang yang berpuasa akan berkurang jumlah kalorinya, sehingga mempengaruhi insulin dan kadar gula yang tinggi menjadi stabil. Penyakit lain yang bisa disembuhkan adalah penyakit kulit. Jumlah cairan di dalam tubuh orang yang berpuasa akan berkurang, demikian pula dengan jumlah cairan yang ada di kulit, sehingga kulit akan lebih kuat dari mikroba. Manusia membutuhkan energi untuk beraktifitas, namun ketika berpuasa sumber kalori yang masuk akan berkurang. Kemudian energi diambil dari cadangan lemak dalam tubuh. Dalam proses perubahan inilah terjadi pembuangan racun dari dalam tubuh yang selama ini tertimbun di dalam cadangan lemak. Bahkan dengan berpuasa bisa memperbaiki kolesterol darah. Pastinya sudah tau kan bahwa kolesterol itu yang menyebabkan stroke dan jantung. Berpuasa bisa meningkatkan lemak baik dan menurunkan lemak jahat. Dengan berkembangnya ilmu medis pastinya masih banyak manfaat dari puasa.

Orang yang berpuasa akan meningkat kesabarannya. Sabar akan menunggu waktu berbuka adalah salah satu latihan untuk meningkatkan rasa sabar. Kita juga bisa merasakan rasa laparnya orang-orang yang tidak mampu, rasa sayang kita terhadap sesama juga akan meningkat. Belum lagi dengan diiming-imingi pahala yang berlipat ganda sebagai bekal kita di akhirat, akan membuat kita berbuat banyak amal kebaikan.

Well, dari segudang manfaat puasa, apa masih ada yang ga mau puasa?

Baca selengkapnya »
0 komentar

Welcome Ramadhan

Menjelang ramadhan, bulan yang istimewa, tentunya terkait dengan puasa. Banyak hal yang harus dipersiapkan sebelum melaksanakan ibadah puasa. Salah satunya adalah dengan mempersiapkan mental yang baik, harus tahan berbagai godaan. Maklum saja, karena biasanya hanya satu minggu di awal bulan ramadhan, toko dan penjual makanan tidak berdagang. Namun di minggu berikutnya, terlebih di minggu terakhir ramadhan, toko dan pedagang sudah tidak malu lagi menjual makanan. Bahkan yang lebih ekstrim lagi, mereka sengaja memamerkan dengan bangganya produk-produk yang bisa membuat kita tergiur. Oleh karena itu sangat penting sekali untuk mempersiapkan hati kita, agar tidak mudah tergoda jika disuguhkan dengan pemandangan yang menggoda iman kita.


Selain persiapan mental, kita juga harus mempersiapkan fisik kita. Di awal puasa, biasanya tubuh kita akan merasa lemas karena saat puasa persediaan gula darah kita menipis. Dengan puasa, kita bisa mengistirahatkan aktivitas organ dalam kita, dari pekerjaannya mengolah makanan yang dilakukannya tanpa berhenti selama satu tahun. Makanya kita harus puasa, kasian kan mereka kelelahan kerja terus.

Menjaga perut saja sudah sulit, apalagi menjaga pandangan dan nafsu. Loh, bukannya syaitan sudah di kerangkeng di bulan ramadhan, khok masih banyak orang yang melakukan perbuatan yang dilarang agama. Itu artinya, syaitannya sudah berubah wujud ke bentuk manusia. Masa sih kita mau disamakan dengan syaitan.

Wahai bulan yang penuh rahmat, semoga kami dapat menunaikan shaum kami dengan khusyuk agar kami bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi di tahun berikutnya. Amiin.

Baca selengkapnya »
0 komentar

Heal The World - Michael Jackson

spoken:
Think about the generations and to say we want to make it a better
world for our children and our children’s children. So that they know
it’s a better world for them; and think if they can make it a better
place.

There’s a place in your heart
And I know that it is love
And this place could be much
Brighter than tomorrow.
And if you really try
You’ll find there’s no need to cry
In this place you’ll feel
There’s no hurt or sorrow.
There are ways to get there
If you care enough for the living
Make a little space, make a better place.

Chorus:
Heal the world
Make it a better place
For you and for me and the entire human race
There are people dying
If you care enough for the living
Make a better place for
You and for me.



If you want to know why
There’s a love that cannot lie
Love is strong
It only cares for joyful giving.
If we try we shall see
In this bliss we cannot feel
Fear or dread
We stop existing and start living
Then it feels that always
Love’s enough for us growing
Make a better world, make a better world.

Chorus:
Heal the world
Make it a better place
For you and for me and the entire human race.
There are people dying
If you care enough for the living
Make a better place for
You and for me.

Bridge:
And the dream we would conceived in
Will reveal a joyful face
And the world we once believed in
Will shine again in grace
Then why do we keep strangling life
Wound this earth, crucify it’s soul
Though it’s plain to see, this world is heavenly
Be God’s glow.

We could fly so high
Let our spirits never die
In my heart I feel
You are all my brothers
Create a world with no fear
Together we’ll cry happy tears
See the nations turn
Their swords into plowshares
We could really get there
If you cared enough for the living
Make a little space to make a better place.

Chorus:
Heal the world
Make it a better place
For you and for me and the entire human race
There are people dying
If you care enough for the living
Make a better place for
You and for me.

Refrain (2x)

There are people dying if you care enough for the living
Make a better place for you and for me.
There are people dying if you care enough for the living
Make a better place for you and for me.

You and for me / Make a better place
You and for me / Make a better place
You and for me / Make a better place
You and for me / Heal the world we live in
You and for me / Save it for our children
You and for me / Heal the world we live in
You and for me / Save it for our children
You and for me / Heal the world we live in
You and for me / Save it for our children
You and for me / Heal the world we live in
You and for me / Save it for our children

Baca selengkapnya »
8.14.2009 0 komentar