• your image alt

    Slider Title 1

    Place Your Description here.... At vero eos et accusamus et iusto odio dignissimos ducimus qui blanditiis praesentium voluptatum deleniti atque corrupti quos dolores et quas...

  • your image alt

    Slider Title 2

    Place Your Description here.... At vero eos et accusamus et iusto odio dignissimos ducimus qui blanditiis praesentium voluptatum deleniti atque corrupti quos dolores et quas...

  • your image alt

    Slider Title 3

    Place Your Description here.... At vero eos et accusamus et iusto odio dignissimos ducimus qui blanditiis praesentium voluptatum deleniti atque corrupti quos dolores et quas...

GUSTI ALLAH TIDAK NDESO


Pada hari ini saya tampilkan tulisan dari Cak Nun, kyai mbeling yang terkenal dengan tulisan-tulisannya yang cerdas, tajam dan tanpa basa basi, selamat membaca. Semoga amal ibadah kita tidak sia-sia.

Emha Ainun Nadjib: Gusti Allah tidak "ndeso" (kampungan)

Suatu kali Emha Ainun Nadjib ditodong pertanyaan beruntun :

"Cak Nun," kata sang penanya, "misalnya pada waktu bersamaan tiba-tiba sampeyan menghadapi tiga pilihan, yang harus dipilih salah satu: pergi ke masjid untuk shalat Jumat, mengantar pacar berenang, atau mengantar tukang becak miskin ke rumah sakit akibat tabrak lari, mana yang sampeyan pilih?"


Cak Nun menjawab lantang, "Ya nolong orang kecelakaan." "Tapi sampeyan kan dosa karena tidak sembahyang?" kejar si penanya. "Ah, mosok Gusti Allah ndeso gitu," jawab Cak Nun.


"Kalau saya memilih shalat Jumat, itu namanya mau masuk surga tidak ngajak-ngajak, " katanya lagi. "Dan lagi belum tentu Tuhan memasukkan ke surga orang yang memperlakukan sembahyang sebagai credit point pribadi."


Bagi kita yang menjumpai orang yang saat itu juga harus ditolong, Tuhan tidak berada di mesjid, melainkan pada diri orang yang kecelakaan itu. Tuhan mengidentifikasikan dirinya pada sejumlah orang.

Kata Tuhan:

Kalau engkau menolong orang sakit, Akulah yang sakit itu.

Kalau engkau menegur orang yang kesepian, Akulah yang kesepian itu.

Kalau engkau memberi makan orang kelaparan, Akulah yang kelaparan itu.

Seraya bertanya balik, Emha berujar, "Kira-kira Tuhan suka yang mana dari tiga orang ini.

Pertama, orang yang shalat lima waktu, membaca al-quran, membangun masjid, tapi korupsi uang negara.

Kedua, orang yang tiap hari berdakwah, shalat, hapal al-quran, menganjurkan hidup sederhana, tapi dia sendiri kaya-raya, pelit, dan mengobarkan semangat permusuhan.

Ketiga, orang yang tidak shalat, tidak membaca al-quran, tapi suka beramal, tidak korupsi, dan penuh kasih sayang?"


Kalau saya, ucap Cak Nun, memilih orang yang ketiga.


Kalau korupsi uang negara, itu namanya membangun neraka, bukan membangun masjid.

Kalau korupsi uang rakyat, itu namanya bukan membaca al-quran, tapi menginjak- injaknya.

Kalau korupsi uang rakyat, itu namanya tidak sembahyang, tapi menginjak Tuhan. Sedang orang yang suka beramal, tidak korupsi, dan penuh kasih sayang, itulah orang yang sesungguhnya sembahyang dan membaca al-quran.


Kriteria kesalehan seseorang tidak hanya diukur lewat shalatnya. Standar kesalehan seseorang tidak melulu dilihat dari banyaknya dia hadir di kebaktian atau misa. Tolok ukur kesalehan hakikatnya adalah output sosialnya: kasih sayang sosial, sikap demokratis, cinta kasih, kemesraan dengan orang lain, memberi, membantu sesama.


Idealnya, orang beragama itu mesti shalat, misa, atau ikut kebaktian, tetapi juga tidak korupsi dan memiliki perilaku yang santun dan berkasih sayang.


Agama adalah akhlak. Agama adalah perilaku. Agama adalah sikap. Semua agama tentu mengajarkan kesantunan, belas kasih, dan cinta kasih sesama. Bila kita cuma puasa, shalat, baca al-quran, pergi kebaktian, misa, datang ke pura, menurut saya, kita belum layak disebut orang yang beragama.

Tetapi, bila saat bersamaan kita tidak mencuri uang negara, meyantuni fakir miskin, memberi makan anak-anak terlantar, hidup bersih, maka itulah orang beragama.


Ukuran keberagamaan seseorang sesungguhnya bukan dari kesalehan personalnya, melainkan diukur dari kesalehan sosialnya. Bukan kesalehan pribadi, tapi kesalehan sosial.


Orang beragama adalah orang yang bisa menggembirakan tetangganya.

Orang beragama ialah orang yang menghormati orang lain, meski beda agama.


Orang yang punya solidaritas dan keprihatinan sosial pada kaum mustadh'afin (kaum tertindas).


Juga tidak korupsi dan tidak mengambil yang bukan haknya. Karena itu, orang beragama mestinya memunculkan sikap dan jiwa sosial tinggi. Bukan orang-orang yang meratakan dahinya ke lantai masjid, sementara beberapa meter darinya, orang-orang miskin meronta kelaparan.


Ekstrinsik Vs Intrinsik


Dalam sebuah hadis diceritakan, suatu ketika Nabi Muhammad SAW mendengar berita perihal seorang yang shalat di malam hari dan puasa di siang hari, tetapi menyakiti tetangganya dengan lisannya.

Nabi Muhammad SAW menjawab singkat, "Ia di neraka."

Hadis ini memperlihatkan kepada kita bahwa ibadah ritual saja belum cukup.


Ibadah ritual mesti dibarengi ibadah sosial. Pelaksanaan ibadah ritual yang tulus harus melahirkan kepedulian pada lingkungan sosial.


Hadis di atas juga ingin mengatakan, agama jangan dipakai sebagai tameng memperoleh kedudukan dan citra baik di hadapan orang lain.

Hal ini sejalan dengan definisi keberagamaan dari Gordon W Allport.

Allport, psikolog, membagi dua macam cara beragama: ekstrinsik dan intrinsik.


Yang ekstrinsik memandang agama sebagai sesuatu yang dapat dimanfaatkan. Agama dimanfaatkan demikian rupa agar dia memperoleh status darinya. Ia puasa, misa, kebaktian, atau membaca kitab suci, bukan untuk meraih keberkahan Tuhan, melainkan supaya orang lain menghargai dirinya.

Dia beragama demi status dan harga diri. Ajaran agama tidak menghujam ke dalam dirinya.

Yang kedua, yang intrinsik, adalah cara beragama yang memasukkan nilai-nilai agama ke dalam dirinya. Nilai dan ajaran agama terhujam jauh kedalam.

Baca selengkapnya »
8.31.2009 0 komentar

Anda Bisa Jika Anda Berpikir Bisa!

Seekor gajah yang diikat kakinya sejak kecil dengan seutas rantai sepanjang 4 meter, ketika dia dewasa dia tidak akan melangkah keluar dari area lingkaran 4 meter walaupun rantainya sudah diganti dengan seutas benang. Ini bukan cerita, tapi kisah nyata.

Kita sebagai manusia yang berakal budi ternyata juga mengalami trauma yang sama. Teman saya sejak kecil tidak berani mengendarai sepeda, ketika kami remaja dan suka keliling kota dengan sepeda motor, dia selalu dibonceng teman lainnya, setelah kami dewasa beberapa teman mulai memakai mobil untuk aktivitasnya, tapi teman saya itu tetap tidak berani mengendarai apapun.

Ada staff di bagian keuangan yang sudah bekerja 5 tahun, tidak pernah bisa meraih promosi jabatan karena disana adalah jabatan fungsional yang buntu dengan jenjang karir, ketika saya tawarkan jabatan di bagian marketing, dia tidak berani mengambilnya karena merasa tidak mampu menjadi orang marketing.


Ada seorang salesman yang sudah bekerja 10 tahun, prestasinya bagus, disegani teman temannya, bahkan jadi tempat bertanya atasannya. Ketika ditawari jabatan supervisor dia menolak karena dia takut dengan pekerjaan administrasi dan takut kalau nanti suatu hari naik lagi jadi distrik manager yang sarat dengan tugas tugas di atas meja, dia merasa tidak bisa mengerjakan pekerjaan adminitrasi.

Coba anda lihat diri anda sendiri, adakah seutas benang yang memhambat diri anda saat ini? Putuskan benang itu, bergeraklah maju lebih dari lingkaran yang selama ini mengurung anda.

Anda pasti bisa kalau anda berpikir anda bisa, anda akan gagal kalau anda selalu berpikir anda akan gagal. Peluang demi peluang muncul setiap hari, dan karena selama ini anda menutup mata anda, telinga anda, pikiran anda, diri anda, hidup anda, maka peluang itu menjadi bukan peluang, lewat begitu saja.

Mulailah melangkah sedikit demi sedikit kalau anda masih gamang, lalu berlari cepat setelah anda lebih yakin lagi. Jangan sia siakan setiap peluang untuk maju, untuk berhasil, demi diri anda sendiri

SUKSES UNTUK KITA SEMUA…!!!

Baca selengkapnya »
8.30.2009 0 komentar

Menghitung Hari

Dalam kehidupan kita ada 3 macam hari yaitu :

Hari Kemarin (PAST)

Kita tidak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi.

Kita tidak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan.

Kita tidak mungkin menghapus kesalahan; dan mengulangi kebahagiaan yang dirasakan kemarin.

Biarkan hari kemarin lewat…….


Hari Esok (FUTURE)

Hingga mentari esok hari terbit,

Kita tidak tahu apa yang akan terjadi.

Kita tidak bisa melakukan apa-apa untuk esok hari.

Kita tidak tahu apakah akan sedih atau ceria di esok hari.

Esok hari belum akan tiba……


Hari Ini (PRESENT)

Pintu masa lalu telah tertutup.

Pintu masa depan belum tiba.

Pusatkan saja semua potensi yg kita miliki untuk hari ini.

Kita dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini bila mampu memaafkan hari kemarin dan melepaskan ketakutan akan esok hari.

Hiduplah utk hari ini karena masa lalu dan masa depan hanyalah permainan pikiran.

Hiduplah apa adanya karena yang ada hanyalah hari ini.

Jadi jangan biarkan masa lalu mengekang atau masa depan membuat bingung, lakukan yang terbaik utk HARI INI dan lakukan SEKARANG juga!!

Baca selengkapnya »
0 komentar

Selingkuh… Salahkah????


Orang yang berselingkuh itu selalu merasa salaaaah aja. Bukaaan… bukan kamu… itu mah cuma ngerasa aja…. Artinya sehebat-hebat dia menyembunyikannya, ketika berada di hadapan pasangan yang sebenarnya, selalu ada rasa risih, ada bingung, ada ..heeehh gitu.

Selingkuh itu adalah sebuah bibit, sebuah benih, dari kehancuran kehidupan rumah tangga. Alasannya macem-macem, kenapa selingkuh itu ada.
Apakah ini merupakan penyakit hati??
Ini bagian dari sekian banyak penyakit hati.
Kenapa kok jaman sekarang ini ada kesan seakan-akan selingkuh itu dihalalkan?
Halal itu lahir karena adanya pembenaran.
Dari mana pembenaran itu ada?
Dari setiap kejadian masalah-masalah pendukung dalam kehidupan rumah tangga.


Sesuatu yang dipendam, sesuatu yang ngga dibuka, sesuatu yang ngga diungkapin, Insya Allah semua orang ngerasain itu, semua orang tanpa terkecuali, akan membuat kondisi tidak nyaman.
Akhirnya ketika dia dekat dengan seseorang, “Kamu kenapa sih?”
“Ngga kok.”
“Kamu kok gitu banget, cerita doong”
Awalnya dari situ, cerita dia. “Gua pusing banget.”
“Kenapa?”
“Yang di rumah ga mau ngerti.”
Laaah… kan.. Ini merupakan bibit, yang diajak ngomong cuma mencoba ngerti. Ternyata coba ngerti itu juga bisa menjadi racun. Bukan Racunnya Cangcuter. Akhirnya menjadi kebiasaan.
“Kok ngobrol sama kamu comfort yah, kok merasa nyaman ya… kok merasa terlindungi ya. ”

Naaah ini bisa dianggap sebagai pembenaran. Karena mungkin dia tidak bisa mendapat kenyamanan dari yang seharusnya memberi kenyamanan. Ini yang sebenarnya perlu dijaga bener-bener. Sementara komitmen dari sebuah pernikahan sudah jelas, silahkan simak QS Ar Ruum ayat 21.

Dan dari tanda-tanda kebesaran Allah, Allah telah menciptakan buat kita, pasangan. Selalu berpasangan, laki-laki perempuan, perempuan laki-laki. Ngga mungkin laki-laki dengan laki-laki, atau perempuan dengan perempuan. Itu lesbiola namanya yah. Lebih baik les piano aja, atau les gitar. Oke .. kita ngga akan bahas itu.

Allah menciptakan pasangan buat kita, agar kita merasa tenteram, merasa nyaman. Seseorang klik itu kan karena ada kenyamanan, ada ketentraman, nyambung segala hal. Ketika diajak ngomong, “Telpon yang anda hubungi sedang selingkuh”. Ngga bakalan klik.

Kalau dulu waktu masih bujangan pulang sembarangan, ketika sudah beristri dia tahu, jam sepuluh musti pulang, ada yang nunggu. Selalu teratur. Ada keteraturan dari kenyamanan itu. Akhirnya dari kenyamanan itu muncul kasih dan sayang.

Tapi lagi-lagi yang namanya kehidupan rumah tangga itu ga luput dari yang namanya ujian. Dan tidak mungkin tidak ada ujian. Lalu apa bisa dikatakan kalau selingkuh merupakan akar dari suatu poligami? Oooh… poligami dan selingkuh adalah sesuatu yang jauh berbeda. Selingkuh ngga didasari pernikahan. Just having fun. Ready for use.

Tapi kan bisa mengarah ke sana, karena masing-masing saling menginginkan, saling membutuhkan? Justru itu akan lebih baik, daripada hidup dalam perselingkuhan. Karena yang namanya orang dewasa selingkuh, ga bakalan jauh dari yang namanya ML. Dan kalau itu dilakukan dengan orang yang bukan pasangan yang sebenarnya, sangat diharamkan oleh Allah.

Baca selengkapnya »
0 komentar

BERLINDUNG DARI FITNAH

Memiliki keluarga yang didalamnya penuh dengan sakinah mawadah dan penuh rahmah adalah impian setiap insan muslim. Namun, sepenuhnya kita menyadari bahwa keluarga, anak-anak juga harta-harta yang kita miliki bisa menjadi fitnah dan ujian hidup.

Oleh karenanya, seorang hamba hendaknya tidak putus permohonannya setiap waktu pada Allah untuk senantiasa menjadikan keluarga, istri, suami ataupun anak-anak cucu keturunannya sebagai qurrata a’yun, penyejuk mata dan hati serta pembawa kebaikan dan manfaat.

HANYA ALLAH TEMPAT BERLINDUNG
Jika seseorang melihat berbagai macam fitnah seperti kehidupan dunia beserta iming-iming dan kesenangan di dalamnya yang berbungkus nafsu dan syahwat, fitnah ujub serta besar kepala, fitnah kematian yang siap menanti, penghimpunan seluruh manusia di Padang Mahsyar yang panas tanpa perlindungan, fitnah kekacauan, pembantaian juga perang, juga huru-hara di akhirat serta beraneka ragam fitnah lainnya, maka sesungguhnya, bagi orang-orang yang berpikir tentu akan tergerak hatinya untuk menyelamatkan diri dari semua itu dan terdorong untuk senantiasa berlindung kepada Allah l, meminta keselamatan dan terbebas dari segala keburukan dan kejahatannya.


Berlindung kepada Allah, terlebih di saat-saat ini, ketika fitnah banyak tersebar dan merajalela, merupakan cara tepat. Itu suatu keharusan dan merupakan hal yang amat penting. Karena dengan begitu kita bisa terbebas dari kejahatan fitnah-fitnah itu.

Misalnya saja fitnah kesenangan dunia beserta isinya, yang begitu memanjakan nafsu dan syahwat kita, maka kita wajib selalu berlindung kepada Allah dari keburukan dan perangkapnya. Adalah fitnah dunia yang sangat besar atas seorang laki-laki berupa fitnah wanita. Sangatlah dimengerti saat Nabi Yusuf p begitu khawatir terhadap fitnah wanita hingga beliau berdoa pada Allah seperti dalam surat Yusuf 33.
“Dan jika tidak engkau hindarkan daripadaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka), dan tentulah aku termasuk orang-orang yang berdoa.”

Nabi Muhammad n juga memohon perlindungan dari banyaknya fitnah dunia, salah satunya adalah nabi meminta perlindungan dari buruknya fitnah kekayaan dan harta benda. “...Dan (aku berlindung) dari buruknya fitnah kekayaan.” (Riwayat Bukhari)
Jika para nabi dan utusan Allah yang tak diragukan lagi kuatnya keimanan mereka, selalu memohon perlindungan pada Allah, apalagi kita sebagai manusia biasa. Semoga kita tak pernah kikir dan pelit untuk senantiasa memohon perlindungan-Nya.

FITNAH DALAM KELUARGA
Telah disinggung di awal tulisan bahwa keluarga dan anak-anak juga merupakan fitnah dunia sebagaimana firman Allah l dalam firman-Nya,
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka. Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (At-Taghabun: 14-15)

Benarlah apa yang Allah sitir dalam firman-Nya tersebut, dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui istri, atau suami dan anak-anak menjadi ujian. Banyak kita dengar istri-istri yang tidak taat juga anak durhaka, ataupun harta yang menjadi sengketa dan malapetaka.

FITNAH ISTRI
Bukan lagi hal aneh dewasa ini kita saksikan istri yang tidak taat dan istri-istri yang keluar rumah sendirian tanpa izin suami, tanpa ada kepentingan yang mendesak, hingga menimbulkan pandangan orang-orang.
“Wanita itu adalah aurat, maka apabila dia keluar, dia akan diincar (diperindah) oleh setan.” (Riwayat At-Tirmidzi)
“Tidak boleh seorang wanita bepergian kecuali bersama dengan mahramnya.” (Muttafaq ‘Alaih)

Istri keluar tanpa izin suami merupakan langkah awal dari rentetan fitnah selanjutnya. Biasanya istri akan mulai menyepelekan hal-hal penting lain yang menyangkut dengannya. Misalnya menjadi tidak perhatian pada anak-anak, tidak lagi perhatian dengan tugasnya dalam rumah tangga, juga tidak perhatian terhadap hak-hak suami. Bahkan bisa jadi rentetan ketidaktaatannya kepada suami akan semakin panjang, berani menolak suami dengan kasar, mengangkat suara (berteriak) di hadapan suami serta mengingkari kebaikan suami.

Tidakkah istri-istri yang berbuat demikian ingat bahwa ia akan dimintai pertanggungjawaban?
“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan bertanggung jawab terhadap kepemimpinannya, suami adalah pemimpin pada keluarganya dan dia akan ditanya tentang kepemimpinannya, dan seorang istri adalah pemimpin di rumah suaminya dan dia akan ditanya tentang kepemimpinannya.” (Muttafaq ‘Alaih)

Sikap boros dan israf (berlebihan) istri dalam menjaga dan membelanjakan harta suami juga merupakan ujian, dan masih banyak ujian lain yang ditimbulkan oleh seorang istri.

FITNAH ANAK
Anak adalah anugerah sekaligus amanah dari Allah. Namun adakalanya amanah itu justru menjadi cobaan bagi sebagian orang. Seperti yang dialami Nabi Nuh, buah hatinya durhaka dan tak pernah mendengar nasihatnya. Dan kisah Nabi Nuh banyak terulang di zaman ini. Dari anak yang melawan orang tua, membangkang bahkan membunuh orangtuanya sendiri karena keinginannya tidak dipenuhi. Ironisnya pergaulan dan lingkungan yang carut marut makin “menggemukkan” fitnah ini.

Banyak dari orangtua merasakan ujian hidup atas anak mereka. Mereka berusaha sabar atas keburukan sikap anak-anak, seraya berharap perubahan, namun kadang kenyataan berkata lain. Terkadang justru kedurhakaan anak kian menjadi. Mereka disibukkan dengan kesenangan dunia dan foya-foya melakukan hal sia-sia, hingga lupa diri. Dunia telah menipunya.
“Dan dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan dan binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.” (Ali Imran: 14)

Karenanya nabi mengajarkan sebuah doa agar terhindar dari fitnah dan ujian hidup.
“Dan aku berlindung kepada-Mu dari (keburukan) fitnah hidup.”

FITNAH HARTA
Tak ubahnya fitnah istri dan anak, harta pun bisa menghancurkan jika tidak diiringi sikap amanah pemiliknya. Harta kekayaan yang seharusnya bisa mendatangkan kebaikan malah sebaliknya. Membuat pemiliknya menjadi tamak, loba dan kikir. Pelit dalam menyedekahkan karena takut berkurang.

Tapi anehnya sangat boros dan royal jika membelanjakan untuk hal-hal yang sia-sia dan tidak bermanfaat. Semisal untuk hura-hura dan berlebihan dalam soal makan dan gaya hidup. Harta juga bisa menjadi sengketa antar ahli waris karena saling ingin menguasai. Maka bisa dipastikan hubungan antar anggota keluarga akan hancur, kedengkian dan permusuhan tumbuh, bahkan bisa jadi pertumpahan darah.

FITNAH TETANGGA
Sebagai makhluk sosial, di tempat keluarga kita tinggal tentunya kita hidup bertetangga. Namun ada saatnya kita temukan tetangga yang belum tentu baik perilakunya. Meski kita tak memusuhinya, kadang ada saja sikap mereka yang tak menyenangkan. Semisal senang menggunjing, mengadu domba dan mencampuri urusan orang lain. Kondisi yang tidak kondusif ini, juga bisa memberikan rasa tak nyaman. Bisa pula kita terpengaruh dengan perilakunya, karenanya sebisa mungkin kita harus menjaga jarak dengan mereka.

Pada akhirnya, mengingat banyak fitnah yang bisa saja terjadi dalam keluarga kita, tak hanya melulu tugas suami untuk menjaga dan menasihati anak, tapi menjaga keluarga dari setiap keburukan adalah tugas kita semua, dengan jalan saling menasihati dan mengingatkan. Semoga firman Allah dalam Al-Quran surat At-Tahrim ayat 6 (“Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”) bisa menjadi motivasi bagi kita untuk selalu menjaga keluarga kita, serta semoga Allah menjaga kita dari kejahatan fitnah besar dan kecil, baik saat hidup dan sesudah kita mati. Amiin.

Baca selengkapnya »
0 komentar

Meraih Pahala dari Fitnah Harta (istri) dan Anak

”Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu adalah fitnah dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (Al-Anfal: 28)

Terdapat dua ayat di dalam Al-Qur’an yang menyebut harta dan anak sebagai fitnah, yaitu surah Al-Anfal ayat 28 dan surah At-Taghabun ayat 15, “Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu adalah fitnah (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar”. Perbedaannya: pada surah Al-Anfal, Allah menggunakan redaksi pemberitahuan “ketahuilah”, sedangkan pada surah At-Taghabun menggunakan redaksi penegasan “sesungguhnya”. Namun ungkapan yang mengakhiri kedua ayat tersebut sama, yaitu “di sisi Allah-lah pahala yang besar”. Sehingga bisa dipahami bahwa fitnah harta dan anak bisa menjerumuskan ke dalam kemaksiatan, namun di sisi lain justru bisa menjadi peluang meraih pahala yang besar dari Allah swt. Dan makna yang kedua itulah yang dikehendaki oleh Allah, sehingga Allah mengingatkannya di akhir ayat yang berbicara tentang fitnah anak dan harta “dan di sisi Allah-lah pahala yang besar”.


Fitnah dalam kedua ayat ini bukan dalam arti Bahasa Indonesia, yaitu setiap perkataan yang bermaksud menjelekkan orang, seperti menodai nama baik atau merugikan kehormatannya. Tetapi fitnah yang dimaksud dalam konteks harta dan anak seperti yang dikemukakan oleh Asy-Syaukani adalah bahwa keduanya dapat menjadi sebab seseorang terjerumus dalam banyak dosa dan kemaksiatan, demikian juga dapat menjadi sebab mendapatkan pahala yang besar. Inilah yang dimaksud dengan ujian yang Allah uji pada harta dan anak seseorang. Fitnah di sini juga dalam arti bisa menyibukkan atau memalingkan dan menjadi penghalang seseorang dari mengingat dan mengerjakan amal taat kepada Allah, seperti yang digambarkan oleh Allah tentang orang-orang munafik sehingga Dia menghindarkan orang-orang beriman dari kecenderungan ini dalam firman-Nya, “Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi”. (Al-Munafiqun: 9). Rasulullah saw juga menyebut kedua kemungkinan ini dalam hadits Aisyah ra ketika beliau memeluk seorang bayi, ”Sungguh mereka (anak-anak) dapat menjadikan seseorang kikir dan pengecut, dan mereka juga adalah termasuk dari haruman Allah swt”.

Fitnah anak dalam arti bisa mengganggu dan menghentikan aktivitas seseorang pernah dirasakan juga oleh Rasulullah saw. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Abu Daud dari Abu Buraidah bahwa ketika Rasulullah saw sedang menyampaikan khutbahnya kepada kami, tiba-tiba lewatlah kedua cucunya Hasan dan Husein mengenakan baju merah sambil berlari dan saling kejar mengejar. Begitu melihat kedua cucunya, Rasulullah kontan turun dari mimbar dan mengangkat keduanya seraya mengatakan, ”Maha Benar Allah dengan firman-Nya, ”Sesungguhnya harta dan anak-anak kamu adalah fitnah”. Aku tidak sabar melihat keduanya sampai aku menghentikan ceramahku dan mengangkat keduanya”. Dalam konteks ini, Ibnu Mas’ud mengajarkan satu doa yang tepat tentang harta dan anak. Beliau mengungkapkan, ”Janganlah kalian berdoa, dengan doa ini, ”Ya Allah, lindungilah kami dari fitnah”. Karena setiap kalian ketika pulang ke rumah akan mendapati harta, anak dan keluarganya bisa mengandungi fitnah, tetapi katakanlah, ”ya Allah aku berlindung kepada engkau dari fitnah yang menyesatkan”.

Secara korelatif tentang fitnah harta dan anak dalam surah At-Taghabun, Imam Ar-Razi dalam At-Tafsir Al-Kabir menyebutkan, karena anak dan harta merupakan fitnah, maka Allah memerintahkan kita agar senantiasa bertaqwa dan taat kepada Allah setelah menyebutkan hakikat fitnah keduanya, ”Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung”. (At-Taghabun: 16). Apalagi pada ayat sebelumnya, Allah menegaskan akan kemungkinan sebagian keluarga berbalik menjadi musuh bagi seseorang, ”Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (At-Taghabun: 14)

Sedangkan tentang fitnah harta dan anak dalam surah Al-Anfal, Sayyid Quthb menyebutkan korelasinya dengan tema amanah ”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui”. (Al-Anfal: 27), bahwa harta dan anak merupakan objek ujian dan cobaan Allah swt yang dapat saja menghalang seseorang menunaikan amanah Allah dan Rasul-Nya dengan baik. Padahal kehidupan yang mulia adalah kehidupan yang menuntut pengorbanan dan menuntut seseorang agar mampu menunaikan segala amanah kehidupan yang diembannya. Maka melalui ayat ini Allah swt ingin memberi peringatan kepada semua khalifah-Nya agar fitnah harta dan anak tidak melemahkannya dalam mengemban amanah kehidupan dan perjuangan agar meraih kemuliaan hidup di dunia dan di akhirat. Dan inilah titik lemah manusia di depan harta dan anak-anaknya. Sehingga peringatan Allah akan besarnya fitnah harta dan anak diiringi dengan kabar gembira akan pahala dan keutamaan yang akan diraih melalui sarana harta dan anak.

Lebih jauh, korelasi ayat di atas dapat ditemukan dalam beberapa ayat yang lain. Al-Qurthubi misalnya, menemukan korelasinya dengan surah Al-Kahfi: 46 yang bermaksud, “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan”, bahwa harta kekayaan dan anak wajar menjadi perhiasan dunia yang menetramkan pemiliknya karena pada harta ada keindahan dan manfaat, sedangkan pada anak ada kekuatan dan dukungan. Namun demikian kedudukan keduanya sebagai perhiasan dunia hanyalah bersifat sementara dan bisa menggiurkan serta menjerumuskan. Maka sangat tepat jika ayat “Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu adalah fitnah (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar. (At-Taghabun: 15) dan ayat “Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi”.(Al-Munafiqun: 9) menjadi pengingat jika kemudian terjadi harta dan anak justru menjauhkan pemiliknya dari Allah swt.

Berbeda dengan At-Thabari, ia memahami korelasi kontradiktif ayat ini dengan surah Ali Imran ayat 38, “Di sanalah Zakaria berdoa kepada Tuhannya seraya berkata: “Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa”. Menurut Ath-Thabari, secara tekstual ayat ini bisa dipahami bertentangan dengan ayat yang memberi peringatan akan kemungkinan bahaya dan fitnah yang ditimbulkan dari harta dan anak. Padahal nabi Zakaria sendiri berdoa agar dikaruniakan keturunan yang banyak. Maka pemahaman yang cenderung kontradiktif ini diluruskan sendiri oleh Ath-Thabari dengan mengemukakan bahwa anak yang di pohon oleh Zakaria adalah anak keturunan yang shaleh yang bisa memberi manfaat di dunia dan akhirat. Sedangkan yang dikhawatirkan adalah kriteria harta dan anak yang justru melalaikan dari mengingat Allah swt seperti yang Allah tegaskan dalam salah satu firman-Nya, “Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi”. (Al-Munafiqun: 9). Dalam konteks ini, Nabi Muhammad sendiri pernah mendoakan harta dan anak yang banyak kepada sahabat Anas bin Malik ra, “Ya Allah perbanyaklah untuknya harta dan anak, dan berkahilah setiap apa yang Engkau anugerahkan kepadanya”.

Demikian keseimbangan yang diajarkan oleh Allah swt dalam menyikapi fitnah harta dan anak yang menduduki posisi tertinggi dari titik lemah manusia. Harta dan anak memiliki potensi yang sama dalam menghantarkan kepada kebaikan atau menjerumuskan seseorang kepada dosa dan kemaksiatan. Sudah sepantasnya peringatan Allah dalam konteks fitnah harta dan anak senantiasa yang sering kita ingat karena hanya peringatan Allah yang mencerminkan kasih sayang-Nya yang layak untuk diingat, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. (At-Tahrim:6).

Baca selengkapnya »
0 komentar

Rahasia Hati Laki2 dan Wanita..


Sejarah banyak menceritakan kita tentang hal ini..ada Yusuf dan zulaikha, Muhammad dan Khadijah, Ali dan Fatimah, Laila dan Majnun, Romeo dan Juliet, Rama dan Sinta dll..yang jumlahnya banyak sekali..

Apa yang sama jika disebutkan nama2 ini berikut pasangannya??..betul sekali..tentang menyikapi 'hubungan' laki2 dan perempuan..tentang 'cinta'..tentang anugrah yang hanya terlengkapi jika ia berpasangan..meskipun diantara tokoh2 diatas, penyikapan yang ditunjukkan mungkin sangat berbeda..
tetapi banyak manusia2 dahulu dan saat ini terilhami oleh cerita2 diatas..dengan bermimpi bahwa mereka adalah pasangan2 diatas..berharap ada banyak kesamaan sikap dengan cerita2 diatas..dengan segala permasalahan yang terjadi didalam 'hubungan' mereka tersebut..


Jaman dahulu..jaman sebelum Islam menerangi tanah arab, ada kebiasaan diantara wanita2 arab yang ingin bersuami,dimana dia(si perempuan)'berhubungan' dengan sebanyak lelaki yang ia inginkan(dibawah 10 org).. ketika si perempuan hamil..dia berhak memilih salah satu diantara lelaki yang telah berhubungan dengannya itu untuk menjadi suaminya..ada lagi kondisi dimana si perempuan memasang bendera(tanda) tertentu didepan rumahnya..yang berarti lelaki manapun boleh 'berhubungan' dengan si perempuan tadi, setelah perempuan itu hamil maka perempuan itu akan menikahi seorang lelaki dimana sebelumnya pihak perempuan memanggil tukang ramal untuk meramal anak siapakah yang ada didalam kandung si perempuan itu..jawaban peramal ini mau tidak mau harus dilaksanakan dan diterima..ditambah lagi dengan bentuk 'hubungan' yang seperti kita kenal saat ini, yakni berkenalan, kirim dan berbalas surat, jalan2 ke tempat2 yang ramai dan sepi, bermesraan(baca: zina mata, tangan, kaki, mulut dll), kemudian menikah..dan tidak sedikit yang didahului dengan perzinahan sebenarnya, kemudian baru menikah..dan jenis 'hubungan' terakhir adalah..dimana seorang lelaki yang ingin menikahi seorang wanita mendatangi wali si wanita tersebut untuk meminta izin menikahi wanita yg dimaksud..dan setelah dipenuhi mahar yang telah ditentukan, dilaksanakanlah pernikahan dengan syarat dan rukun tertentu..bentuk 'hubungan' inilah yang kemudian dibenarkan oleh Islam..

Sekarang ini, 2 model terakhir dari 'hubungan' antara laki2 dan perempuan diatas yang berkembang didunia, sayang.. pilihan kebanyakan kita umat Islam bukan pada pilihan yang terakhir(mendatangi wali perempuan untuk melamar)..tetapi pilihan untuk pacaran...

Baca selengkapnya »
8.28.2009 0 komentar

Pembelajaran Bahasa Inggris di Bangku Sekolah: Apakah Efektif?

Agaknya, tidak berlebihan bila Bahasa Inggris memang amat sangat dibutuhkan dalam abad kontemporer ini. Setiap zaman diatur oleh sebuah sistem episteme tertentu, begitulah kira-kira kalau tidak salah kata Michel Foucault, sang filosof pujaan saya. Pada zaman ibu saya masih single dulu, Bahasa Inggris masih menjadi satu barang antik. Belum bergeser kedudukannya menjadi ibarat sembako bila diibaratkan dengan keadaan sekarang. Tetapi, itu dulu. Sistem masyarakat, seperti budaya, sosial, ekonomi bukan sesuatu yang statis. Pergerakannya memunculkan kebutuhan baru sekaligus perubahan pada sendi-sendi sistem tersebut membentuk pembaruan maupun kritik terhadap sistem lama. Dobrakan globalisasi kini meraja. Penguasaan Bahasa Inggris jadi salah satu kebutuhan primer.

Sayangnya, kebutuhan akan Bahasa Inggris yang amat sangat mendesak ini tidaklah dibarengi dengan sarana dan prasarana yang cukup, khususnya bila kita menilik pelajaran Bahasa Inggris yang diberikan di sekolah. Banyaknya jam pelajaran Bahasa Inggris yang diberikan di sekolah (yang nyatanya, memang tidak banyak karena harus berbagi proprosi dengan mata pelajaran lainnya) tidaklah memadai untuk mencukupi kebutuhan penguasaan Bahasa Inggris yang diharapkan. Meskipun pada beberapa sekolah pemberian pelajaran Bahasa Inggris telah diberikan semenjak jenjang TK, perlu dilihat pula apakah sistem pengajarannya bisa mengakomodasi kemampuan anak didiknya. Sebab anak kecil masih membutuhkan banyak waktu bermain dan bersenang-ria dengan sebayanya, jangan sampai materi yang berat merusak kegembiraan masa kecilnya yang kaya akan imajinasi.


Coba bayangkan, kita yang lahir di negara Indonesia tentu dapat menguasai bahasa Indonesia dengan sendirinya, begitu pula dengan saudara-saudara kita di belahan dunia lain. Mengapa demikian? Kita bisa karena terbiasa. Kita lihai karena setiap hari kita bertemu dengan bahasa itu dan menggunakannya secara aktif dalam komunikasi antarindividu. Pengalaman empiris membentuk kemampuan berbahasa—disamping perubahan volume otak manusia yang diusung teori evolusioner dalam menyediakan wadah untuk mencerap, membentuk, dan memaknai bahasa. Bahasa bukanlah sesuatu yang sudah terprogram dalam diri individu seperti chip komputer yang sudah ditanam dalam tubuh individu. Tetapi, didapat melalui media sosialisasi.

Penguasaan Bahasa Inggris akan sangat baik bila dibarengi dengan penggunaan aktif, seperti pepatah ‘bisa karena terbiasa’ tadi. Cara belajarnya pun sebisa mungkin dibuat semenarik mungkin sehingga para siswa tidak jadi bosan yang ujung-ujungnya membuat mereka bertambah malas.

Beberapa tips yang dapat saya berikan untuk belajar Bahasa Inggris yang menyenangkan antara lain:

1. Bergabunglah dalam English Club. Di sini, kamu bisa belajar vocabulary lewat permainan Scrabble, menyampaikan ide mereka lewat debate contest, dan melatih penguasaan grammar lewat writing. Terlebih, mereka juga dapat memperluas lingkaran pertemanan yang ada.

2. Baca, Baca, Baca! Membaca di sini bukan berarti membaca buku pelajaran melulu. Tetapi, bisa membaca buku dongeng, novel pop remaja, atau novel sastra klasik dalam Bahasa Inggris. Membaca suatu karya fiksi akan sangat menyenangkan karena dengan sendirinya, kamu akan hanyut dalam alur ceritanya yang menarik.

3. Nonton dan Dengarkan Musik. Coba iseng-iseng kamu nonton DVD dengan tidak menggunakan teks (subtitle) apapun. Belajarlah untuk menangkap ide ceritanya lewat dialog para tokoh-tokohnya. Selain itu, kamu juga bisa belajar banyak dengan menerjemahkan atau mendengarkan dengan seksama lirik lagu favorit kamu.

4. Layangkanlah Sayapmu! Tentu saja bukan maksud saya untuk menyuruh terbang. Tetapi, cobalah untuk memperluas jaringan persahabatan dengan teman-teman di luar negeri. Misalnya, lewat friendster. Kamu bisa berlatih Bahasa Inggris dengan sendirinya saat berkirim-kiriman email atau message sembari cari teman atau jodoh baru.

Kuncinya adalah satu: practice makes perfect. Kita bisa karena terbiasa. Bila kita hanya diam saja dan berpangku tangan, kapan kita mau bisa? Ah…saya jadi tersindir sendiri saat menulis ini. Soalnya, sudah sejak lama saya mengidam-idamkan perut berkotak enam, alias sixpack. Tetapi berhubung saya malas melatihnya, maka saya hanya mengharapkan mukjizat supaya keinginan saya terkabul. Dan alhasil, kini perut saya one-pack, alias menggembung ke depan.

Baca selengkapnya »
8.27.2009 0 komentar

Mana yang Lebih Dahulu, Menilai Atau Memikirkan,??

Duh, kayaknya ini emang pertanyaan bodoh! Dimana-mana yah berpikir dulu..setelah itu baru dech kita memutuskan ato menilai something.. ya gak,?? Tapi baru-baru ini aku mendapat pengalaman baru, yang mungkin mengingkari semua itu..Dan tentunya itu membuat aku kecewa dan sedih.

Sungguh manusia itu aneh.. aneh banget.. Jangankan nilai yang mereka buat sendiri. Something yang telah ditetapkan Tuhan pun mereka langgar dengan dalih bermacam-macam. Lidah emang tak bertulang.. Aku ambil contoh seperti ini, Tuhan telah berfirman bahwasanya minuman yang memabukkan itu diharamkan. Harusnya mereka patuh..Tapi apa,?? Mereka mulai dech berargument, “Kalo gak sampai mabuk kan berarti gak haram..” Nauzubillahiminzalik.nilai yang telah dijatuhkan Tuhanpun berani mereka ingkari..Apalagi nilai yang dibuat manusia itu sendiri.


Kembali ke pokok permasalahan, mana yang terlebih dulu kita lakukan menilaikah,?? Atau memikirkan,?? Aku yakin semua akan menjawab, “ya berpikir dululah baru kita jatuhkan nilai..!” Pertanyaannya, tapi kok masih ada yah orang yang menilai kemudian baru berpikir tentang penilaiannya itu..??

Oooh sungguh, beribu kali pun orang menjelaskan padaku alasannya tetap takkan membuatku puas. Karena bagiku, telah jelas ada hitam diatas putih. Kenapa harus diingkari,?? Tapi sekali lagi kukatakan, itulah manusia. “”MANUSIA.”

Baca selengkapnya »
8.26.2009 0 komentar

Always Positive Thinking ...

SALAH satu sifat baik itu adalah prasangka baik. Atau lebih kerennya disebut positif thinking,, Think-think,,!!!

Selalu berprasangka baik itu gak ada salahnya. Bahkan berdampak sangat baik bagi mental kita. Coba bayangkan kalo kita selalu berprasangka buruk.. apa-apa pasti curigaan. Takut inilah. Takut itulah. Pokoknya macam-macam. Ujung-ujungnya kan akan bikin kita stres n repot sendiri.. ya nggakk?? Dalam agamapun su’uzon ntu gak baik.. Dosa…


Nah, coba dech kita slalu berpositif thinking.. Duuhhh indah banget rasanya hidup ini.. Bahkan bisa jadi yang berniat mau maling gak jadi maling… yang mau bolos bisa jadi gak jadi bolos.. Why? Karena, Tuhan itu bertindak sesuai prasangka kita. Kalo kita slalu berprasangka baik pada-Nya, niscaya akan baik pula yang kita dapat. Tapi kalo kita ber-su’uzon padanya, maka yang buruklah yang kita dapat..

Percaya dan berprasangka baik kepada orang lain itu memang gak mudah. Dan gak semua orang yang kita prasangkai baik itu benar-benar baik. Lantas, harus gimana donk??

Kita tetap kudu berprasangka baik. Apapun yang terjadi jangan su’uzon. Biarkan Tuhan yang menentukan jalannya.. Tapi waspada itu gak papa n gak dilarang loh…

So, selagi kita mampu untuk tak su’uzon, maka positif thinkinglah..!!! Dengan begitu niscaya, kita gak akan pernah sakit hati. Karena kita yakin bahwa semua berjalan sesuai kemauannya..

Baca selengkapnya »
0 komentar

HIKMAH PUASA DALAM TINJAUAN AGAMA DAN ILMU PENGETAHUAN

Manusia merupakan makhluk yang tertinggi derajatnya, oleh karena itu manusia diutus oleh Allah untuk menjadi khalifah di muka bumi. Sebagai makhluk yang tertinggi yang membedakan antara manusia dengan makhluk Allah yang lain adalah manusia dikaruniai oleh Allah dengan akal sedangkan makhluk Allah yang lain tidak. Dengan akalnya ini manusia berusaha sejauh mungkin untuk mengupas rahasia-rahasia alam karena alam semesta ini diciptakan oleh Allah dan tak akan lepas dari tujuannya untuk memenuhi kebutuhan makhluknya. Hal ini ditegaskan oleh Allah di dalam salah satu firman-Nya :

"Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini (langit dan bumi) dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka"

(QS. Ali Imran : 191)


Ayat inilah yang membuat orang mulai berpikir untuk mencari hikmah dan manfaat yang terkandung dalam setiap perintah maupun larangan Allah diantaranya adalah hikmah yang tersembunyi dari kewajiban menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan yang diperintahkan oleh Allah khusus kepada orang-orang yang beriman. Hal ini seperti disebutkan di dalam firman Allah yaitu :

"Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa"

(QS. Al Baqarah : 183)

Sudah barang tentu hikmah puasa tersebut sangat banyak baik untuk kepentingan pribadi maupun untuk kepentingan umat (masyarakat) pada umumnya. Diantara hikmah-hikmah tersebut yang terpenting dan mampu dijangkau oleh akal pikiran manusia sampai saat ini antara lain :

a. Memelihara kesehatan jasmani (Badaniyah)

Sudah menjadi kesepakatan para ahli medis, bahwa hampir semua penyakit bersumber pada makanan dan minuman yang mempengaruhi organ-organ pencernaan di dalam perut. Maka sudah sewajarnyalah jika dengan berpuasa organ-organ pencernaan di dalam perut yang selama ini terus bekerja mencerna dan mengolah makanan untuk sementara diistirahatkan mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari selama satu bulan.

Dengan berpuasa ini maka ibarat mesin, organ-organ pencernaan tersebut diservis dan dibersihkan, sehingga setelah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan Insya Allah kita menjadi sehat baik secara jasmani maupun secara rohani. Hal ini memang sudah disabdakan oleh Rasulullah SAW dalam salah satu haditsnya yang diriwayatkan oleh Ibnu Suny dan Abu Nu’aim yaitu :

Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda :

"Berpuasalah maka kamu akan sehat"

(HR. Ibnu Suny dan Abu Nu’aim)

Juga dalam hadits yang lain dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda :

"Bagi tiap-tiap sesuatu itu ada pembersihnya dan pembersih badan kasar (jasad) ialah puasa"

(HR. Ibnu Majah)

Dalam penelitian ilmiah, kebenaran hadis ini terbukti antara lain :

1. Fasten Institute (Lembaga Puasa) di Jerman menggunakan puasa untuk menyembuhkan penyakit yang sudah tidak dapat diobati lagi dengan penemuan-penemuan ilmiah dibidang kedokteran. Metode ini juga dikenal dengan istilah "diet" yang berarti menahan / berpantang untuk makanan-makanan tertentu.

2. Dr. Abdul Aziz Ismail dalam bukunya yang berjudul "Al Islam wat Tibbul Hadits" menjelaskan bahwa puasa adalah obat dari bermacam-macam penyakit diantaranya kencing manis (diabetes), darah tinggi, ginjal, dsb.

3. Dr. Alexis Carel seorang dokter internasional dan pernah memperoleh penghargaan nobel dalam bidang kedokteran menegaskan bahwa dengan berpuasa dapat membersihkan pernafasan.

4. Mac Fadon seorang dokter bangsa Amerika sukses mengobati pasiennya dengan anjuran berpuasa setelah gagal menggunakan obat-obat ilmiah.

b. Membersihkan rohani dari sifat-sifat hewani menuju kepada sifat-sifat malaikat

Hal ini ditandai dengan kemampuan orang berpuasa untuk meninggalkan sifat-sifat hewani seperti makan, minum (di siang hari). Mampu menjaga panca indera dari perbuatan-perbuatan maksiat dan memusatkan pikiran dan perasaan untuk berzikir kepada Allah (Zikrullah). Hal ini merupakan manifestasi (perwujudan) dari sifat-sifat malaikat, sebab malaikat merupakan makhluk yang paling dekat dengan Allah, selalu berzikir kepada Allah, selalu bersih, dan doanya selalu diterima.

Dengan demikian maka wajarlah bagi orang yang berpuasa mendapatkan fasilitas dari Allah yaitu dipersamakan dengan malaikat. Hal ini diperkuat oleh sabda Rasulullah dalam salah satu haditsnya yang diriwayatkan oleh Turmudzi yaitu :

"Ada tiga golongan yang tidak ditolak doa mereka yaitu orang yang berpuasa sampai ia berbuka, kepala negara yang adil, dan orang yang teraniaya"(HR. Turmudzi).

Juga dalam hadits lain dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘As, Rasulullah SAW bersabda :

"Sesungguhnya orang yang berpuasa diwaktu ia berbuka tersedia doa yang makbul"

(HR. Ibnu Majah)

Disamping itu hikmah yang terpenting dari berpuasa adalah diampuni dosanya oleh Allah SWT sehingga jiwanya menjadi bersih dan akan dimasukkan ke dalam surga oleh Allah SWT. Hal ini diperkuat dengan hadits Nabi yaitu :

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda :

"Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan perhitungannya (mengharapkan keridla’an Allah) maka diampunilah dosa-dosanya.

(HR. Bukhari)

Juga dari hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari yaitu :

Dari Sahl r.a dari Nabi SAW beliau bersabda :

"Sesungguhnya di dalam surga ada sebuah pintu yang disebut dengan Rayyan. Pada hari kiamat orang-orang yang berpuasa akan masuk surga dari pintu itu. Tidak seorangpun masuk dari pintu itu selain mereka. (Mereka) dipanggil : Mana orang yang berpuasa ? Lalu mereka berdiri. Setelah mereka itu masuk, pintu segera dikunci, maka tidak seorangpun lagi yang dapat masuk"

(HR. Bukhari)

Dengan demikian maka dapatlah disimpulkan bahwa berpuasa membawa manfaat yang sangat besar bagi manusia baik sebagai makhluk pribadi maupun makhluk sosial. Sehingga setelah seseorang selesai menjalankan ibadah puasa di Bulan Suci Ramadhan diharapkan ia menjadi bersih dan sehat baik jasmani maupun rohani dan kembali suci bagai bayi yang baru lahir. Amiin.

Baca selengkapnya »
8.25.2009 0 komentar

Renungan : Puasa Ala ULAT apa ULAR

Allah Yang Maha Sempurna menciptakan segala sesuatunya penuh dengan hikmah dan pelajaran. begitu pula pada dua makhluk ciptaan Nya, yakni Ulat dan Ular.

Belum lama kita lepas dari madrasah ramadhan. selama berada dimadrasah ramadhan ini kita wajib berpuasa. tentunya berpuasa dengan sebenar-benarnya. agar nantinya kita menjadi seorang yang bertaqwa.

Saudaraku, ternyata fenomena puasa tidak hanya dilakukan oleh manusia. Makhluk Allah yang lain juga ada yang berpuasa. mari kita perhatikan ular. pada periode tertentu ia pun berpuasa. Begitu pula ulat, ia berpuasa.


Puasa ular dan ulat ternyata berbeda. Ular berpuasa menjelang ia berganti kulit (mbrungsungi-jawa). Jika periodenya telah sampai, ular akan mencari mangsa. ia makan mangsa-mangsa tersebut sampai cukup. cukup dalam ukuran yang Allah ajarkan kepada si Ular ini. kemudian ia mencari lokasi tertentu untuk berpuasa. berlalu sekian waktu, kemudian kita dapati ular mempunyai "baju" yang baru. ia telah berganti kulit dengan yang kulit yang baru, yang lebih baik dari sebelumnya.

Kemudian puasanya ulat. ulat dalam fase awal hidupnya masih berbentuk larva. ia mempunyai sifat rakus dan gemar makan. tidak heran bapak tani dan pecinta tanaman sangat waspada kalo-kalo ada larva yang mampir ke tanamannya. periode awalnya ini ia akan terus makan. sampai pada periode tertentu ia berpuasa. kita akan perhatikan ia seakan ular ini bertapa. semisal kita perhatikan lebih detil, ular menjadikan tubuhnya menjadi lebih keras. dan hanya nampak dari luar, sesuatu yang bergerak-gerak bila kita pegang. waktu kemudian berlalu, sang pertapa ini berubah dan mempunyai wujud yang baru. ia telah menjadi kupu-kupu yang sangat indah. tidak lagi ia memakan daun secara rakus. sekarang ia memakan makanan yang baik. ia memakan sari bunga yang manis.

Demikianlah Allah jadikan perumpamaan bagi kita. mari kita bertanya, selama ramadhan kemarin kita berpuasa bak ular ataukah ulat?

Puasanya ular hanya berganti baju saja. lidahnya yang dulu bercabang, pasca berpuasa tetap saja masih bercabang. sifatnya yang liar, tetap saja ia liar. dengan kata lain, lidah kita yang sering maksiat tetap saja maksiat. lidah kita yang hobi ghibah dan fitnah, masih saja demikian. kita sekedar memakai baju baru saja selepas ramadhan ini. naudzubillahi mindzalik.

Ataukah puasa kita seperti puasanya ulat? ia semakin baik. ia bermetamorfosis dari keadaan diri yang berbentuk ulat yang menggelikan menjadi kupu-kupu indah. makananannya pun berbeda, ia memilih makanan yang baik. ibarat manusia, sebelum berpuasa ia jauh dari Allah, ibadah masih bolong-bolong, mau berpuasa sunnah terasa berat, berinfaq terasa sulit, apalagi berjalan ke majelis-majelis ilmu. selepas ramadhan ini mari kita merenung. akankah diri kita sudah semakin baik? kita sudah bukan lagi larva namun sudah menjadi kupu-kupu yang indah nan barokah?

Salah seorang ulama mengatakan "bukanlah orang yang ‘Id orang yang berpakaian baru. tetapi orang yang ‘Id adalah orang yang ketaatannya bertambah". Kiranya renungan ini bisa bermanfaat bagi kita bersama. Jagalah terus ramadhan di hati kita. manfaatkan terus waktu-waktu yang masih Allah karuniakan kepada kita sebesar-besarnya untuk berbuat taat kepadaNya. Sehingga dibulan kemenangan ini kita tetap terus menang. karena pada hakikatnya menurut Imam Ibn Jauzi mempertahankan kemenangan jauh lebih sulit dibandingkan upaya keras kita untuk mencapainya. Wallahu a’lam.

Baca selengkapnya »
8.24.2009 0 komentar

Renungan Puasa

Sebagaimana ibadah yang lain, seperti shalat, puasa juga memiliki sisi batin yang hanya sedikit orang yang mampu menembusnya. Pada shalat, orang yang betul-betul merasakan khusyuk pada akhirnya bisa mencapai mikraj, bertemu dengan Tuhan. Pada titik itulah, shalat tidak lagi dirasakan sebagai kewajiban rutin lahiriah yang berat dan menjemukan.

Dalam puasa, hanya sedikit orang-orang yang bisa melewati tahapan lahiriah: tidak makan, minum, dan berhubungan seksual. Puasa betul-betul menjadi sesuatu yang membuat seseorang bisa melayang-layang dengan ringannya laksana kapas. Ia tidak lagi terbelenggu oleh jerat lahiriah: lapar, haus, lemas. Ia telah menembus lapisan lahiriah dari puasa. Ia memasuki dimensi batiniah yang justru membebaskannya. Ia dengan merdeka beraktifitas tanpa direcoki oleh keinginan lahiriah seperti makan, minum, nafsu seksual, dan lain-lain.


Memang tidak mudah bagi seorang yang berpuasa untuk bisa lepas dari jerat lahiriahnya. Lagi-lagi, ia mungkin hanya tersiksa oleh lapar, haus, dan lemas. Ia tidak mampu menukik lebih dalam dengan jiwanya sehingga puasa dirasakan sebagai sesuatu kenikmatan spiritual yang tiada tara.

Namun, Allah juga Maha Tahu dengan para hamba-Nya. Ketika sebagian besar hamba-Nya hanya berhenti pada tahapan lahiriah dalam beribadah, termasuk puasa, maka ibadah mereka pun tetap diterima-Nya. Ibadah mereka mempunyai makna dan memperoleh pahala di sisi-Nya. Paling tidak, dengan lapar dan dahaga seseorang bisa merasakan betapa susahnya orang-orang papa yang sedang kesulitan rezeki. Dengan lapar dan dahaga, ia diharapkan merasakan arti solidaritas sosial.

Kita seharusnya terus menuju ke arah ibadah yang lebih baik, tidak hanya berhenti pada tahapan-tahapan lahiriah. Hal itu karena tahapan-tahapan lahiriah sering kali justru dirasakan berat dan menjemukan. Apalagi jika tidak disertai oleh keikhlasan dan keimanan kepada Tuhan, yang telah memerintahkan ibadah tersebut.

Baca selengkapnya »
0 komentar

Hari Pertama Yang Berat

Halo, bagaimana rasanya hari pertama puasa? Berat rasanya bukan? Ya, itu tandanya tubuh kita melakukan adaptasi terhadap apa yang kita lakukan. Ya, memang tubuh kita selalu berusaha beradaptasi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Adaptasi dilakukan oleh tubuh kita untuk menyesuaikan dengan keadaan yang dihadapi sehingga tubuh akan tahan terhadap perubahan. Jika anda merasa di pagi hari terasa lemas, lapar, haus dan sebagainya, itu adalah wajar. Nanti, setelah tubuh anda melakukan adaptasi, maka segala perasaan itu akan lenyap dengan sendirinya. Adaptasi yang dilakukan oleh tubuh sangat cepat, sehingga sebenarnya dalam beberapa jam anda tidak lagi merasa lemah ketika anda berpuasa. Anda akan merasa bahwa keadaan fisik anda tidak berubah seperti hari-hari sebelum puasa.


Kondisi yang kurang mengenakkan itu akan lebih cepat menghilang jika kita berniat dengan sungguh-sungguh bahwa kita akan berpuasa sesuai dengan perintah Allah dan Rasul. Niat yang sungguh-sungguh, motivasi yang kuat ini akan membantu tubuh anda dalam mempercepat adaptasi tersebut. Jika niat anda lemah, maka adaptasi tubuh akan lambat atau bahkan gagal sama sekali.

Kalau begitu, sesungguhnya puasa itu tidaklah menjadi sebab menurunnya kinerja anda ketika anda berpuasa. Kalau begitu, kita tidak layak menjadikan puasa sebagai alasan turunnya kinerja kita. Bahkan, seharusnya ketika anda berpuasa kinerja anda meningkat. Tentunya jika anda termotivasi oleh pahala yang begitu besar yang akan diberikan kepada siapa saja yang menjalankan puasa karena Allah. Segala amal perbuatan yang baik yang dilandasi oleh iman akan dilipatgandakan. Jadi, kalau kita malas-malasan ketika berpuasa berarti kita kurang memahami untuk apa kita berpuasa.

Ada sedikit hal yang ingin saya sampaikan sehubungan dengan puasa. Ketika anda berbuka hendaknya jangan berlebih-lebihan. Ingat, saluran pencernaan kita selama kita berpuasa sedikit mencerna makanan, maka ketika kita makan berlebihan ketika berbuka akan membuat saluran pencernaan terkejut. Hal ini akan mengakibatkan dampak negatif bagi kesehatan kita. Sebaiknya, ketika berbuka kita makan sesuai dengan kebutuhan secara bertahap. Pertama, kita makan makanan yang mengandung energi tinggi seperti kurma, gula dan makanan berenergi tinggi lainnya. Kemudian, kita selingi dengan sholat. Setelah sholat, anda dapat makan sesuai dengan kebutuhan gizi anda. Tidak berlebih-lebihan. Selama berbuka lebih baik anda minum banyak untuk mengganti cairan yang hilang selama berpuasa. Juga ketika anda sahur, minumlah secukupnya sesuai dengan kebutuhan kita. Cara ini akan menghindarkan kita dari dehidrasi selama puasa dan menghindarkan kita dari sakit ginjal. Dengan makan secara bertahap, usus tidak akan terkejut dari kurang aktif menjadi sangat aktif. Usus dengan demikian akan bekerja tingkat keaktifannya secara bertahap pula. Hal ini akan menyebabkan kesehatan saluran pencernaan optimal

Baca selengkapnya »
8.22.2009 0 komentar

Nikmatnya Berpuasa

Berpuasa bisa dibilang keunikan yang tiada tara dalam berkehidupan. Satu ritual yang mendekatkan diri kita sebagai makhluk kepada Sang Pencipta. Atau satu langkah bagi kita dalam berproses di kehidupan yang nyata. Sama seperti doa, puasa adalah upaya kita memohon ampunan dan dibersihkan dari lumuran dosa yang telah diperbuat. Sehingga, apabila puasa kita diterima, Tuhan tidak segan-segan memberikan ampunan dan hidayahnya kepada kita yang telah menjalankan puasa sesuai dengan waktunya.

Puasa Ramadhan adalah perintah yang wajib dijalankan oleh umat Islam dan digariskan dalam perintah Allah melalui Al Qur’an. Puasa senin kamis adalah sela diantara kewajiban, boleh dijalankan atau tidak. Puasa-puasa yang lainnya juga demikian. Puasa 40 hari secara tradisi oleh sebagai masyarakat kita dijalankan untuk mengolah diri menjadi makhluk yang lebih baik dari yang lainnya. Juga puasa mutih –puasa yang hanya makan nasi putih dan minum air putih.


Apapun caranya, berpuasa lebih berpotensi untuk menjadi katalisator dalam mengeremnafsu diri. Kita disarankan untuk tidak mengembangkan nafsu makan yang besar, karena lebih berat bahayanya bagi kesehatan tubuh. Begitu juga dengan nafsu mata, telinga, hati dan yang lainnya. Penurunan tensi keinginan dari yang sehari-hari kita jalankan menjadikan kita lebih baik dapat melihat kondisi semuanya dari awal. Bacaannya dalam kondisi ini adalah segala sesuatu yang berlebihan tidaklah baik. Keinginan yang terlalu over, akan berdampak buruk bagi sirkulasi aura diri kita sendiri. Keinginan-keinginan yang tidak jelas akan membuat diri kita terpuruk, karena beban yang dipanggulnya ternyata lebih besar harapan daripada kenyataan.

Dampak dari pengereman diri ini akan membuat diri kita menjadi lebih terkontrol. Setiap langkah akan lebih bermanfaat, karena kalkulasi dari langkah-langkah tersebut akan membawa diri kita ke arah yang lebih benar. Benar dalam pengertian, setiap keputusan yang diambil berdasar kalkulasi yang sudah matang dan terencana. Tidak ada keragu-raguan maupun kecerobohan. Tidak ada yang diluarperkiraan ataupun yang kurang dari perkiraan. Semuanya sesuai dengan estimasi yang sempurna.

Berpuasa memang dapat menjadi penenang. Namun menempuh proses berpuasa itu kerap menjadi batu sandungan tersendiri bagi manusia yang menjalankan. Kenapa? Karena berpuasa dianggap berada diluar pakem cara kita berhidup. Wong kita ingin menjalankan kehidupan yang sesungguhnya kok mesti direm? Kapan kita menikmati hidup?

Penilaian-penilaian seperti itu seringkali muncul dari mereka yang merasa keberatan dengan cara berpuasa ini. Berpuasa lebih dinilai sebagai sesuatu yang memberatkan diri. Jangankan memandang puasa yang wajib dilakukan sebulan penuh, puasa selama sehari atau dua hari dalam sepekan pun masih dianggap berat. Kenapa? Karena kehidupan telah menaikan derajat setiap makhluk ke singgasananya masing-masing. Terlalu tinggi dan enak untuk dinikmati. Setiap saat kita bisa makan dan minum sepuasnya. Setiap saat, mata dan telinga dapat dipakai sepuasnya. Setiap saat, nafsu diri dapat diatur semaunya. Setiap saat semuanya bisa kita atur dan nikmati. Kalau sudah indah begini, siapa yang mau menghentikannya.

Bila puasa tidak dipandang sebagai acuan untuk beragama, belum tentu semua umat akan mematuhinya. Namun, indahnya, puasa dijadikan sya’riat untuk menjalankan ibadah. Bila demikian tentu ada maksudnya bukan? Nah, itulah yang mesti kita cari dalam menjalan puasa kali ini. Puasa sebulan tidak lebih berat dibandingkan kaum pinggiran yang tinggaldi bawah jembatan dan harus makan sekali dalam sehari atau bahkan tidak sama sekali. Berpuasa yang wajib tidak lebih berat dibandingkan mereka yang harus kehilangan rumah dan harta bendanya akibat musibah gempa atau tsunami. Berpuasa akan menjadi lebih ringan bila melakukannya dengan ikhlas, sama seperti kita ikhlas bersedekah, tersenyum, tertawa, atau menyapa orang lain. Indahnya berpuasa.

Baca selengkapnya »
0 komentar

Ada Apa Dengan Puasa?

Puasa merupakan salah satu aktivitas yang sangat dibutuhkan tubuh. Ada banyak manfaat yang akan kita dapatkan jika kita berrpuasa. Orang yang berpuasa akan mengosongkan perutnya dari makanan dan minuman selama kurang lebih empat belas jam, sehingga organ pencernaan kita akan beristirahat dari tugasnya yang panjang selama berbulan-bulan mengolah makanan. Manusia saja perlu istirahat, demikian pula organ-organ dalam kita, tentu perlu beristirahat.



Dilihat dari segi kesehatan, puasa bisa menghilangkan berbagai penyakit. Diabetes adalah salah satu penyakit dimana dengan berpuasa kadar gula si penderita akan stabil. Orang yang berpuasa akan berkurang jumlah kalorinya, sehingga mempengaruhi insulin dan kadar gula yang tinggi menjadi stabil. Penyakit lain yang bisa disembuhkan adalah penyakit kulit. Jumlah cairan di dalam tubuh orang yang berpuasa akan berkurang, demikian pula dengan jumlah cairan yang ada di kulit, sehingga kulit akan lebih kuat dari mikroba. Manusia membutuhkan energi untuk beraktifitas, namun ketika berpuasa sumber kalori yang masuk akan berkurang. Kemudian energi diambil dari cadangan lemak dalam tubuh. Dalam proses perubahan inilah terjadi pembuangan racun dari dalam tubuh yang selama ini tertimbun di dalam cadangan lemak. Bahkan dengan berpuasa bisa memperbaiki kolesterol darah. Pastinya sudah tau kan bahwa kolesterol itu yang menyebabkan stroke dan jantung. Berpuasa bisa meningkatkan lemak baik dan menurunkan lemak jahat. Dengan berkembangnya ilmu medis pastinya masih banyak manfaat dari puasa.

Orang yang berpuasa akan meningkat kesabarannya. Sabar akan menunggu waktu berbuka adalah salah satu latihan untuk meningkatkan rasa sabar. Kita juga bisa merasakan rasa laparnya orang-orang yang tidak mampu, rasa sayang kita terhadap sesama juga akan meningkat. Belum lagi dengan diiming-imingi pahala yang berlipat ganda sebagai bekal kita di akhirat, akan membuat kita berbuat banyak amal kebaikan.

Well, dari segudang manfaat puasa, apa masih ada yang ga mau puasa?

Baca selengkapnya »
0 komentar

Welcome Ramadhan

Menjelang ramadhan, bulan yang istimewa, tentunya terkait dengan puasa. Banyak hal yang harus dipersiapkan sebelum melaksanakan ibadah puasa. Salah satunya adalah dengan mempersiapkan mental yang baik, harus tahan berbagai godaan. Maklum saja, karena biasanya hanya satu minggu di awal bulan ramadhan, toko dan penjual makanan tidak berdagang. Namun di minggu berikutnya, terlebih di minggu terakhir ramadhan, toko dan pedagang sudah tidak malu lagi menjual makanan. Bahkan yang lebih ekstrim lagi, mereka sengaja memamerkan dengan bangganya produk-produk yang bisa membuat kita tergiur. Oleh karena itu sangat penting sekali untuk mempersiapkan hati kita, agar tidak mudah tergoda jika disuguhkan dengan pemandangan yang menggoda iman kita.


Selain persiapan mental, kita juga harus mempersiapkan fisik kita. Di awal puasa, biasanya tubuh kita akan merasa lemas karena saat puasa persediaan gula darah kita menipis. Dengan puasa, kita bisa mengistirahatkan aktivitas organ dalam kita, dari pekerjaannya mengolah makanan yang dilakukannya tanpa berhenti selama satu tahun. Makanya kita harus puasa, kasian kan mereka kelelahan kerja terus.

Menjaga perut saja sudah sulit, apalagi menjaga pandangan dan nafsu. Loh, bukannya syaitan sudah di kerangkeng di bulan ramadhan, khok masih banyak orang yang melakukan perbuatan yang dilarang agama. Itu artinya, syaitannya sudah berubah wujud ke bentuk manusia. Masa sih kita mau disamakan dengan syaitan.

Wahai bulan yang penuh rahmat, semoga kami dapat menunaikan shaum kami dengan khusyuk agar kami bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi di tahun berikutnya. Amiin.

Baca selengkapnya »
0 komentar

Heal The World - Michael Jackson

spoken:
Think about the generations and to say we want to make it a better
world for our children and our children’s children. So that they know
it’s a better world for them; and think if they can make it a better
place.

There’s a place in your heart
And I know that it is love
And this place could be much
Brighter than tomorrow.
And if you really try
You’ll find there’s no need to cry
In this place you’ll feel
There’s no hurt or sorrow.
There are ways to get there
If you care enough for the living
Make a little space, make a better place.

Chorus:
Heal the world
Make it a better place
For you and for me and the entire human race
There are people dying
If you care enough for the living
Make a better place for
You and for me.



If you want to know why
There’s a love that cannot lie
Love is strong
It only cares for joyful giving.
If we try we shall see
In this bliss we cannot feel
Fear or dread
We stop existing and start living
Then it feels that always
Love’s enough for us growing
Make a better world, make a better world.

Chorus:
Heal the world
Make it a better place
For you and for me and the entire human race.
There are people dying
If you care enough for the living
Make a better place for
You and for me.

Bridge:
And the dream we would conceived in
Will reveal a joyful face
And the world we once believed in
Will shine again in grace
Then why do we keep strangling life
Wound this earth, crucify it’s soul
Though it’s plain to see, this world is heavenly
Be God’s glow.

We could fly so high
Let our spirits never die
In my heart I feel
You are all my brothers
Create a world with no fear
Together we’ll cry happy tears
See the nations turn
Their swords into plowshares
We could really get there
If you cared enough for the living
Make a little space to make a better place.

Chorus:
Heal the world
Make it a better place
For you and for me and the entire human race
There are people dying
If you care enough for the living
Make a better place for
You and for me.

Refrain (2x)

There are people dying if you care enough for the living
Make a better place for you and for me.
There are people dying if you care enough for the living
Make a better place for you and for me.

You and for me / Make a better place
You and for me / Make a better place
You and for me / Make a better place
You and for me / Heal the world we live in
You and for me / Save it for our children
You and for me / Heal the world we live in
You and for me / Save it for our children
You and for me / Heal the world we live in
You and for me / Save it for our children
You and for me / Heal the world we live in
You and for me / Save it for our children

Baca selengkapnya »
8.14.2009 0 komentar

Ill Be There - Michael Jackson

You and I must make a pact
We must bring salvation back
Where there is love, I’ll be there

I’ll reach out my hand to you,
I’ll have faith in all you do
Just call my name and I’ll be there

Chorus:
And oh – I’ll be there to comfort you,
Build my world of dreams around you
I’m so glad that I found you
I’ll be there with a love that’s strong
I’ll be your strength, I’ll keep holding on
Yes I will, yes I will



Let me fill your heart with joy and laughter
Togetherness, well that’s all I’m after
Whenever you need me, I’ll be there
I’ll be there to protect you
With an unselfish love I respect you
Just call my name and I’ll be there

(Chorus)

If you should ever find someone new
I know he’d better be good to you
‘Cos if he doesn’t, I’ll be there

Don’t you know, baby, yeah yeah
I’ll be there, I’ll be there, just call my name, I’ll be there

(Just look over your shoulders, honey – ooh)

I’ll be there, I’ll be there, whenever you need me, I’ll be
there

Don’t you know, baby, yeah yeah
I’ll be there, I’ll be there, just call my name, I’ll be
there…

Baca selengkapnya »
0 komentar

TIPS BELAJAR BAHASA INGGRIS

Sebenarnya cara termudah untuk sukses belajar bahasa asing adalah nyemplung langsung dalam lingkungan yang menggunakan bahasa tersebut, dan berlatih menggunakannya setiap hari. Pembelajaran bahasa model begini sangat jelas terlihat pada anak kecil. Otak mereka seperti spons yang menyerap bahasa yang sehari-hari didengarnya. Otak orang dewasa sudah melewati “golden age” ini, tapi bukan tidak berarti tidak bisa dilatih.

Di bawah ini ada beberapa tips belajar bahasa yang saya kumpulkan dari guru-guru bahasa yang pernah mengajar saya, baik di sekolah maupun di di tempat lainnya.


Tips 1: Belajarlah dalam suasana yang menyenangkan

Tips ini sebenarnya berlaku untuk semua jenis pembelajaran. Otak manusia akan lebih mudah menyerap dan menyimpan memori dalam keadaan senang. Jadi dalam suasana menyenangkan pembelajaran yang diberikan lebih mudah terpatri di kepala. Khusus untuk mempelajari bahasa, suasana menyenangkan ini bisa diperoleh melalui visual, auditori, maupun kinestetik. Sesame Street yang diadopsi Indonesia menjadi Jalan Sesama adalah salah satu contoh penggabungan ketiga unsur tersebut, sambil melihat dan mendengar, anak-anak diajak bergerak dan berpikir juga. Bagi anak-anak tontonan seperti ini cukup banyak dan variatif, contoh lainnya adalah film Blue’s Clue dan Dora the Explorer.
Bagaimana dengan orang dewasa? Menonton film, atau mencoba ikut menyenandungkan lagu favorit merupakan salah satu dari metoda pembelajaran dalam suasana yang relaks sehingga otak lebih mudah mencernanya.
Semakin tinggi tingkat kemampuan bahasa usahakan semakin besar penyerapan yang diperoleh. Bila awalnya menonton VCD dengan terjemahan, maka coba semakin ditingkatkan dengan menonton VCD/DVD yang mengeluarkan suara dan teks dalam bahasa yang sedang dipelajari. Kalau mula-mula belajar syair lagu dari down load teks dari internet, lama-lama coba dengarkan lagu. Catat kata-kata yang tertangkap oleh telinga, baru dicocokkan dengan teks yang dimiliki.
Tips 2: Belajarlah dengan panduan yang benar
Belajar dengan panduan yang benar, berarti mendapatkan sumber pembelajaran yang benar. Bila menonton VCD atau DVD maka terjemahan yang tampak bukan terjemahan asal-asalan yang malah menyesatkan.
Satu hal yang paling penting dalam belajar bahasa adalah keberadaan Kamus. Mempunyai kamus yang baik adalah salah satu syarat utama. Seringkali orang yang baru belajar malas menggunakan kamus cetak biasa karena terlalu tebal, sehingga mereka memilih kamus elektronik yang kurang komprehensif. Hal ini membuat pembelajaran kosa kata kurang terjadi, dan tidak jarang pilihan kata yang diberikan malah salah. Kehadiran kamus daring di internet cukup berguna, karena biasanya mereka bisa memunculkan lebih banyak padanan kata yang dibutuhkan.
Tebalnya ukuran cetakan kamus yang baik biasanya juga membuat orang malas membawanya kemana-mana, karena itu bisa juga memilih kamus saku (pocket dictionary) terbitan penerbit yang terpercaya.
Ada baiknya juga membuat kamus pribadi, artinya setiap menemukan kata baru catat dalam catatan pribadi anda, serupa dengan kamus pribadi. Hal ini akan mempermudah mempelajarinya karena catatan pribadi pasti lebih sesuai dengan karakter pembelajaran diri anda.
Tips 3: Belajarlah dengan berpikir dalam bahasa tersebut
Nasehat yang ini terutama untuk tingkat pembelajaran yang sudah cukup tinggi, intermediate to advance, dengan anggapan kumpulan kosa kata mereka sudah cukup banyak.
Tahapan ini memang yang tersulit bagi mereka yang memulai pembelajarannya di usia yang tidak terlalu muda lagi. Tetapi berhasil melalui tahap ini juga berarti membuat jalan pintas di otak dalam berbicara secara aktif. Saya merasakannya ketika belajar bahasa Perancis. Karena kamus bahasa Perancis yang ada pada tahun 80an masih sangat terbatas maka awalnya saya menggunakan kamus Perancis-Inggris (di luar kamus Perancis-Indonesia yang saat itu masih sangat tipis). Kebetulan bahasa asing pertama yang saya pelajari sejak SMP memang bahasa Inggris. Hal ini mengakibatkan saya seringkali harus berpikir lama sebelum mampu mencari satu kata. Otak saya mencari padanan kata Inggris dari bahasa Indonesia, lalu dari Inggris mencarinya lagi ke dalam bahasa Perancis. Lumayan panjang dan melelahkan kan?!
Seorang pengajar dari CCF (Pusat Kebudayaan Perancis) yang native speaker mengajarkan untuk menggunakan kamus Perancis-Perancis, sama seperti saya menggunakan juga kamus Inggris-Inggris dalam memperbanyak kosa kata bahasa Inggris. Membaca kamus satu bahasa seperti ini memang lebih melelahkan karena terkadang kata yang digunakan dalam penjelasan juga tidak kita kenali. Tetapi terbiasa membaca keterangan dalam bahasa yang sama membuat kita lebih cepat terbiasa berpikir dalam satu bahasa. Yang masih agak sulit bagi saya adalah untuk bertukar bahasa bila berada dalam lingkungan yang benar-benar multibahasa. Sementara teman-teman saya bisa bertukar bahasa Inggris, Perancis, Spanyol, atau Jerman dengan mudah, maka saya masih bingung bila sedang berbahasa Inggris dan tiba-tiba harus bercakap dengan orang lain dalam bahasa Perancis.
Tips 4: Belajarlah dengan banyak berlatih menggunakannya
Kunci dari kekurang suksesan saya berganti bahasa dalam percakapan aktif seperti di atas adalah karena kurang berlatih. Sama seperti semua pembelajaran lainnya, latihan merupakan kunci utama kelancaran berbahasa secara aktif.
Ketika pernah memperoleh kesempatan berada di Perancis, dan hanya bertemu dengan orang-orang berbahasa Perancis maka sekembalinya saya ke Indonesia kemajuan bahasa Perancis saya meningkat sangat pesat. Tapi setelah sebulan berada di tanah air, sedikit demi sedikit kemampuan itu terkikis lagi.
Kemudian, ketika saya masih aktif bergaul dengan komunitas berbahasa Perancis, maka saya masih cukup Percaya Diri untuk mengantar mereka berkeliling dengan berbahasa Perancis. Sekarang setelah sekian lama tidak terpapar bacaan, tontonan, maupun kesempatan berbahasa Perancis secara aktif, maka saya kembali menjadi pengguna bahasa ini secara pasif. Jadi selain belajar, berlatih menggunakannya secara terus menerus akan membantu meningkatkan kemampuan berbahasa itu sendiri. Selamat mencoba…

Baca selengkapnya »
8.06.2009 0 komentar

Stop Dreaming Start Action

Stop Dreaming Start Action - Kalimat tersebut tentu sudah tidak asing bagi kita, dimana-mana slogan Stop Dreaming Start Action sering kita dengar, atau kita lihat. Namun apakah kita sudah menerapkan sikap Stop Dreaming Start Action tersebut??

Anda tentu lebih tahu jawabannya, apakah Anda benar-benar sudah menerapkan sikap Stop Dreaming Start Action dalam hidup ini atau belum. Sebagai contoh, adakah tugas atau tanggung jawab yang seharusnya sudah kita selesaikan saat ini, namun kita masih menunda-nunda tugas tersebut? Jika iya, berarti Anda belum menerapkan sifat Stop Dreaming Start Action.


Ya, Stop Dreaming Start Action adalah kata-kata yang sangat mudah untuk diucapkan namun terasa berat untuk dikerjakan. Ada saja alasan untuk menunda-nunda suatu pekerjaan, yang sebenarnya jika dikerjakan saat ini juga, pekerjaan tersebut akan segera selesai. Saya dan Anda pasti menyadari hal tersebut, tetapi kenapa sampai sekarang kita masih susah untuk tidak menunda-nunda sebuah pekerjaan dan segera mengambil tindakan??

Sebuah inspirasi yang menarik dari Walt Disney, sebuah perusahaan entertainment raksasa yang memulai usahanya dari seekor tikus. Jika Walt Disney tidak segera melakukan tindakan saat itu juga, mungkin perusahaannya tidak akan sebesar ini.

Dengan imajinasi dan impian yang kuat Walt Disney mampu mengubah seekor tikus yang menjijikan dan menggelikan menjadi seekor binatang yang lucu dan menarik. Bayangkan jika Walt Disney tidak segera merealisasikan imajinasinya tersebut, mungkin akan diambil oleh pesaingnya atau hilang ditelan usia. Dan kita tidak akan mengenal tikus tersebut, tikus yang dikenal bernama Mikey Mouse.

Oleh karena itu seperti yang sering disampaikan Joko Susilo kenapa pentingnya slogan Stop Dreaming Start Action segera direalisasikan. Jika ada yang harus Anda kerjakan sekarang, Lakukanlah...! Stop Dreaming Start Action !!!

Baca selengkapnya »
0 komentar

Kiat Pintar & Menguasai Bahasa Inggris

Belajar Bahasa Inggris memerlukan keseriusan lho, namun kalo dibikin fun, maka akan sangat menyenangkan. Berikut ini tips-tips buat kamu2 yah. Semoga bermanfaat.

Belajarlah Setiap Hari

Cobalah untuk mengalokasikan beberapa saat setiap hari untuk pelajaran kita, Idealnya saat otak kita sedang bisa menerima dengan baik. Ingatlah, lebih baik belajar 30 menit per hari dibandingkan 3 jam per minggu. Jika kalian dapat menyediakan waktu sejam per hari, cobalah untuk membaginya menjadi 2 atau 3 sesi.

Review Secara Teratur


Ulangilah setiap pelajaran bahasa beberapa kali, misalnya sekali di pagi, sekali saat sore dan sekali lagi beberapa hari kemudian. Berikan waktu bagi otak untuk mencerna materi, tetapi yakinkan bahwa jarak antara masing-masing pelajaran tidak terlalu lama, misalnya lebih dari beberapa minggu. Jika tidak, kamu mungkin akan melupakan apa yang sedang kamu pelajari. Pastikan bahwa kita sudah memahami isi pelajaran yang ada sebelum melanjutkan ke pelajaran berikutnya.

Fokus Pada Hal yang Menarik

Begitu sudah memahami dasar-dasar sebuah bahasa, segeralah praktekkan baik membaca/menulis/bicara mengenai hal yang menarik, begitu juga dengan belajar Inggris. Dengan cara ini, anda akan lebih mudah mengingat kata-kata, frase dan gramatikal.

Pakai Musik

Senang ngedengerin musik? Ikutan Indonesian Idol tapi belum berhasil masuk? Nah daripada stress, pakai aja tuh hobi buat belajar bahasa Inggris. Mau tau caranya? Baca terus yah.

Kamu percaya gak kalau dibilang bahwa susahnya mempelajari sesuatu itu terjadi karena kita ndak suka sama yang kita pelajari. Nah, sebenarnya memang bisa dikatakan demikian. Bayangin aja kayak gini, kalau kamu-kamu tidak menyukai sesuatu biasanya kita males untuk mengenal lebih jauh, males meluangkan waktu, ketemu masalah sedikit langsung putus asa dan bilang “Ahhh, susah nih”. Lain halnya kalau kita menyukai sesuatu, apapun yang terjadi kamu pasti akan berusaha mati-matian untuk memahaminya.

Kalau kamu seneng nyanyi tapi gak terlalu berminat sama bahasa Inggris, coba deh kamu mulai mencari lagu-lagu yang berbahasa Inggris. Tentu saja cari yang lagunya enak dan penyanyinya kamu sukai baik karena suaranya maupun tampangnya. Logikanya, kalau kamu seneng ama lagu itu, kamu akan berusaha untuk mengerti arti lagu itu kan? Nah, secara tidak langsung kamu sudah menyenangi bahasa Inggris lantaran lagu itu.

Baca selengkapnya »
0 komentar

SEKS PRANIKAH-FREE SEKS-SEKS BEBAS

Remaja adalah masa peralihan antara tahap anak dan dewasa yang jangka waktunya berbeda-beda tergantung faktor sosial dan budaya. Cirinya adalah alat reproduksi mulai berfungsi, libido mulai muncul, intelegensi mencapai puncak perkembangannya, emosi sangat labil, kesetiakawanan yang kuat terhadap teman sebaya dan belum menikah. Kondisi yang belum menikah menyebabkan remaja secara sosial budaya termasuk agama dianggap belum berhak atas informasi dan edukasi apalagi pelayanan medis untuk kesehatan reproduksi (Sarlito, 1998). Dengan masuknya remaja ke dalam dunia hubungan sosial yang luas maka mereka tidak saja harus mulai adaptasi dengan norma perilaku sosial tetapi juga sekaligus dihadapkan dengan munculnya perasaan dan keinginan


seksual ( Djoko Hartono 1998 ).
Dorongan perasaan dan keinginan seksual cukup pesat pada remaja dapat mengakibatkan remaja menjadi rentan terhadap pengaruh buruk dari luar yang mendorong timbulnya perilaku seksual yang beresiko tinggi. Pengaruh buruk tersebut dapat berupa informasi-informasi yang salah tentang hubungan seksual, misalnya film-film, buku-buku, dan lainnya. Hal tersebut dapat mendorong remaja untuk berprilaku seksual aktif (melakukan hubungan intim sebelum menikah), yang mempunyai resiko terhadap remaja itu sendiri. Resiko tersebut dapat berupa kehamilan remaja dengan berbagai konsekuensi psikologi seperti putus sekolah, rasa rendah diri, kawin muda, dan perceraian dini. Selain itu, resiko lain yang dihadapi dari perilaku seksual aktif tersebut adalah abortus, penyakit menular, gangguan saluran reproduksi pada masa berikutnya (tumor), dan berbagai gangguan serta tekanan psikoseksual/sosial di masa lanjut yang timbul akibat hubungan seksual remaja pranikah (Badan Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kota Metro, 2006).
Dengan terus berkembangnya teknologi, maka informasi yang salah tentang seksual mudah sekali didapatkan oleh para remaja, sehingga media massa dan segala hal yang bersifat pornografis akan menguasai pikiran remaja yang kurang kuat dalam menahan pikiran emosinya, karena mereka belum boleh melakukan hubungan seks yang sebenarnya yang disebabkan adanya norma-norma, adat, hukum dan juga agama. Semakin sering seseorang tersebut berinteraksi atau berhubungan dengan pornografi maka akan semakin beranggapan positif terhadap hubungan seks secara bebas demikian pula sebaliknya, jika seseorang tersebut jarang berinteraksi dengan pornografi maka akan semakin beranggapan negatif terhadap hubungan seks secara bebas. Apabila anak remaja sering dihadapkan pada hal-hal yang pornografi baik berupa gambar, tulisan, atau melihat aurat, kemungkinan besar dorongan untuk berhubungan secara bebas sangat tinggi, bisa lari ketempat pelacuran atau melakukan dengan teman sendiri. Hal-hal yang merugikan dari perilaku terhadap seks bebas tidak akan terjadi, apabila individu memiliki kesadaran bertanggung jawab yang kuat. Dan bila remaja dihadapkan pada rangsangan sosial yang tidak baik seperti seks bebas maka remaja akan dapat menentukan sikap yang tepat yaitu sikap yang negatif atau tidak mendukung perilaku terhadap seks bebas, sebaliknya bila remaja memiliki sikap dengan tanggung jawab yang rendah maka terbentuklah pribadi yang lemah sehingga mudah terjerumus pada pergaulan yang salah sehingga berlanjut kepada perilaku sek bebas (http://www.balipost.co.id, 2009).
Perilaku seks bebas di dunia saat ini terus mengalami peningkatan yang sangat pesat. Pitchkal (2002) melaporkan bahwa di AS, 25% anak perempuan berusia 15 tahun dan 30% anak laki-laki usia 15 tahun telah berhubungan intim. Di Inggris, lebih dari 20% anak perempuan berusia 14 tahun rata-rata telah berhubungan seks dengan tiga laki-laki. Di Spanyol, dalam survei yang dilakukan tahun 2003, 94,1% pria hilang keperjakaannya pada usia 18 tahun dan 93,4% wanita hilang keperawanannya pada usia 19 tahun.
Beberapa hasil penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa perilaku seks pranikah di kalangan remaja mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Survey terhadap pelajar SMU di Jakarta dan Surabaya menyebutkan terjadinya peningkatan presentase seks pranikah dari tahun 1997-1999. 9 % remaja putra dan 1 % remaja putri di Jakarta telah melakukan hubungan seks pranikah pada tahun 1997, dan angka ini mengalami peningkatan menjadi 23 % remaja putra dan 4 % remaja putri pada tahun 1999 dalam “Remaja,”2001). Sementara hasil penelitian yang dilakukan Lembaga Studi Cinta dan Kemanusiaan-Pusat Pelatihan Bisnis Humaniora Yogyakarta pada tahun 1999-2002 terhadap 1660 mahasiswi Yogyakarta menemukan bahwa 97,05 % responden telah kehilangan kegadisannya dalam masa kuliah (http://lib.atmajaya.ac.id , 2009).
Sebuah survei terbaru terhadap 8084 remaja laki-laki dan remaja putri usia 15-24 tahun di 20 kabupaten pada empat propinsi (Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Lampung) menemukan 46,2% remaja masih menganggap bahwa perempuan tidak akan hamil hanya dengan sekali melakukan hubungan seks. Kesalahan persepsi ini sebagian besar diyakini oleh remaja laki-laki (49,7%) dibandingkan pada remaja putri (42,3%). Dari survei yang sama juga didapatkan bahwa hanya 19,2% remaja yang menyadari peningkatan risiko untuk tertular PMS bila memiliki pasangan seksual lebih dari satu. 51% mengira bahwa mereka akan berisiko tertular HIV hanya bila berhubungan seks dengan pekerja seks komersial (PSK) (http://www.kesrepro.info, 2009).
Penelitian lain yang dilakukan tahun 2005-2006 menunjukkan di kota-kota besar mulai Jabotabek, Medan, Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Makassar, 47,54 persen remaja mengaku melakukan hubungan seks sebelum nikah. Namun, hasil survey terakhir tahun 2008 meningkat menjadi 63 persen
Mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hubungan seksual pranikah, survei MCR-PKBI Jabar membagi dalam 8 faktor. Berdasar jawaban yang masuk, faktor sulit mengendalikan dorongan seksual menduduki peringkat
tertinggi, yakni 63,68%. Selanjutnya, faktor kurang taat menjalankan agama (55,79%), rangsangan seksual (52,63%), sering nonton blue film (49,47%), dan tak ada bimbingan orangtua (9,47%). Tiga faktor terakhir yang turut
menyumbang hubungan seksual pranikah adalah pengaruh tren (24,74%), tekanan dari lingkungan (18,42%), dan masalah ekonomi (12,11). (http://www.tempointeractive.com, 2009).

Baca selengkapnya »
0 komentar

Metode Pembelajaran Bahasa Inggris

Metode pembelajaran Bahasa Inggris membutuhkan real communicative. Ada beberapa hal yang dipertimbangkan dibawah ini

1. Jarangnya guru berbicara dengan Bahasa Inggris di dalam kelas. Hal ini dirasakan menghambat oleh para siswa karena menurut mereka, mereka jadi tidak terbiasa mendengar orang lain berbahasa Inggris.

2. Pelajaran terlalu ditekankan pada tata bahasa (dan bukan pada percakapan), tetapi siswa jarang diberi arahan mengenai bagaimana dan apa fungsi dari unsur-unsur tata bahasa yang mereka pelajari tersebut.



Berdasarkan hasil kuestioner dan hasil tes pada para siswa, terlihat bahwa rata-rata siswa menguasai pola-pola tata bahasa Inggris (misalnya struktur untuk simple present tense, dan lain-lain) tetapi, SISWA TIDAK MENGETAHUI KAPAN STRUKTUR TERSEBUT HARUS DIGUNAKAN DAN BAGAIMANA PENGAPLIKASIANNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI. Ini merupakan hal yang sangat luar biasa karena Bahasa Inggris, sama halnya seperti Bahasa Indonesia, akan lebih bermanfaat jika dapat digunakan dan diaplikasikan meskipun secara tata bahasa siswa tidak terlalu menguasainya. Bukan berarti bahwa pembelajaran tata bahasa ini tidak penting, tetapi perlu sekali teori-teori tersebut dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.

3. Kosa kata yang diajarkan tidak terlalu berguna dalam percakapan sehari-hari. Banyak siswa yang mengeluhkan bahwa kata-kata yang diberikan oleh guru Bahasa Inggris di sekolah terlalu bersifat teknis, misalnya mengenai industrialisasi, reboisasi, dan lain-lain, sementara siswa tetap saja mengalami kesulitan untuk mengartikan kata-kata yang banyak digunakan pada film, majalah, dan situs-situs internet berbahasa Inggris. Bahkan kadang-kadang, siswa sangat hapal istilah-istilah Bahasa Inggris untuk bidang politik (seperti misalnya reformation, globalization, dan lain-lain) tetapi tidak dapat menyebutkan benda-benda yang biasa mereka pakai sehari-hari dalam Bahasa Inggris (misalnya celengan, selokan, dan lain-lain). Beberapa kalangan siswa bahkan mengatakan bahwa dengan kosa kata seperti yang dipelajari di sekolah tidak mungkin siswa dapat memulai percakapan dengan orang asing dengan menggunakan Bahasa Inggris. Mungkin ada benarnya juga, tidak mungkin tentunya kita tiba-tiba mengajak orang yang baru kita kenal untuk mendiskusikan industrialisasi, misalnya.

4. Materi pelajaran Bahasa Inggris di SMP dan SMU tidak berkesinambungan Para siswa menyatakan bahwa sering terjadi pengulangan materi (seperti misalnya tenses) yang telah diajarkan di SMP di tingkatan SMU, tetapi tetap saja fungsi dan pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari kurang jelas.

Jadi, sebagai seorang guru Bahasa Inggris, apa yang dapat kita lakukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut? Banyak tentunya, karena diakui atau tidak, gurulah yang memegang kendali dalam pengajaran. Yang jelas, kita tidak boleh hanya menyalahkan pihak pemerintah (yang membuat kurikulum) saja tetapi akan lebih baik jika kita mengintrospeksi diri sendiri dan lebih menggali lagi potensi kita untuk mencari pendekatan yang lebih berhasil dalam mengajarkan Bahasa Inggris pada siswa di sekolah.

Kesimpulan dan Saran

Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa masih banyak kendala yang harus dihadapi dalam upaya meningkatkan mutu hasil pengajaran Bahasa Inggris di sekolah. Untuk itu, penulis memiliki beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi para sesama pengajar Bahasa Inggris di Indonesia.

1. Selalu pertahankan kemampuan kita bercakap-cakap dalam Bahasa Inggris agar kelancaran berbahasa tetap terjaga. Hal ini perlu karena dapat memotivasi murid-murid kita untuk dapat berbicara dengan lancar. Mungkin sulit sekali jika kita tidak pernah bertemu dengan orang yang juga dapat berbahasa Inggris. Oleh karena itu, penulis memiliki usul agar para guru Bahasa Inggris ini memiliki semacam klub (conversation club) untuk ajang bertemu dan bertukar pikiran antar sesama guru Bahasa Inggris di wilayah yang sama. Dengan demikian, keahlian kita dalam menggunakan Bahasa Inggris akan selalu tetap terjaga.

2. Selalu menekankan fungsi dan aplikasi dari semua unsur tata bahasa yang kita terangkan kepada siswa. Pastikan bahwa siswa benar-benar mengerti kapan mereka harus menggunakan struktur tersebut.

3. Berikan tambahan kosa kata yang akan bermanfaat untuk percakapan sehari-hari pada siswa dan perkenalkan siswa dengan majalah-majalah remaja berbahasa Inggris agar mereka menjadi gemar membaca dan memperoleh banyak tambahan kosakata dari majalah tersebut. Dengan demikian, siswa akan percaya diri jika harus bergaul dengan remaja asing yang berbahasa Inggris.
4. Meskipun kita tidak memiliki kekuasaan untuk mengubah kurikulum, setidaknya pastikan bahwa pengulangan materi yang kita berikan merupakan pendalaman mengenai apa yang sudah dipelajari siswa dan bukan hanya mengulang tetapi tidak membuat siswa semakin Sehingga disini diperlukan garis-garis besar program Pengajaran.

Baca selengkapnya »
0 komentar

"Mimpi Adalah Kunci Masa Depan Hidup Kita Sebagai Bahan Bakar Menuju Sukses"

Banyak orang yang mengganggap mimpi atau impian itu sama dengan khayalan atau angan-angan tetapi sebenarnya serupa tapi tak sama. Mimpi atau impian itu lebih ke arah sesuatu yang dapat digapai sedangkan khayalan atau lamunan itu lebih ke arah keinginan yang tidak dapat direalisasikan.

Memang kalau tidur itu kita suka mimpi dari mulai yang aneh sampai yang ajaib, namun di sini mimpi dalam arti cita-cita beda dengan mimpi dalam tidur kita. Justru mimpi pada tidur dianggap sama seperti khayalan dan angan-angan.

Dari kecil kita pasti dinasehati oleh orangtua, guru ataupun buku untuk menggantungkan cita-cita setinggi langit. Semua itu memang benar karena dengan adanya cita-cita atau impian dalam hidup kita akan membuat kita semangat dan bekerja keras untuk menggapai kehidupan yang lebih baik di dunia.


Cita-cita yang baik adalah cita-cita yang dapat dicapai melalui kerja keras, kreativitas, inovasi, dukungan orang lain dan sebagainya. Khayalan hasil melamun cenderung tidak logis dan bersifat mubazir karena banyak waktu yang terbuang untuk menghayal yang tidak-tidak.

Dalam bercita-cita pun sebaiknya jangan terlalu mendetail dan fanatik karena kita bisa dibuat stres dan depresi jika tidak tercapai. Contoh adalah seseorang yang punya cita-cita jadi dokter. Ketika dia tidak masuk jurusan ipa dia stress, lalu gagal snmptn / spmb kedokteran dia stress, dan seterunya.

Tidak semua orang bisa menentukan cita-cita. Jika tidak bisa menentukan cita-cita, maka bercita-citalah untuk menjadi orang yang berguna dan dicintai orang banyak dengan hidup yang berkecukupan. Untuk mendapatkan motivasi dalam mengejar cita-cita kita bisa mempelajari kisah sukses orang lain atau membaca atau melihat film motivasi hidup seperti laskar pelangi.

Tapi jangan lupa dengan cita-cita setelah kita mati nanti yaitu masuk surga. Masuk surga pun harus kita perjuangkan selama kita hidup di dunia karena hidup kita pada dasarnya adalah untuk ibadah dan merupakan ujian Tuhan kepada kita. Kita mati tidak membawa apa-apa selain amal ibadah kita.

Hidup akan berguna jika kita lebih banyak memberi dan sedikit menerima. Banyak berbuat kebaikan dan melawan kejahatan jauh lebih membanggakan daripada hidup jadi penjahat dan mengejar kenikmatan dunia / hedonisme. Manusia tidak akan puas dengan harta, oleh karena itu hiduplah sederhana dan banyak memberi. Dengan begitu kelak di akhirat kita bisa tersenyum bangga atas kemenangan kita selama hidup di dunia.

Baca selengkapnya »
0 komentar

Ujian Nasional : Meningkatkan Standard Lulusan VS. Kebohongan Publik

Pelaksanaan ujian akhir di berbagai tingkatan pendidikan setiap akhir tahun ajaran, seringkali memunculkan pro-kontra. kegunaannya. Perdebatan dan kritik makin gencar. Kalangan masyarakat berpendapat, pemenuhan berbagai sarana dan prasana kebutuhan pendidikan tampaknya belum terlalu dihiraukan pemerintah, khususnya Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas).

Kontroversi pelaksanaan UN memang bukan kali pertama terjadi. Tercatat kebijakan pemerintah untuk menyelenggarakan Ujian Nasional (UN) 2005 mengundang kritik dari berbagai kelompok masyarakat, terutama komunitas pendidikan di Tanah Air.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2007, tentang Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah/ Sekolah Dasar Luar Biasa (SD/MI/SDLB) Tahun Pelajaran 2007/2008.
Tujuan UN memang sangat mulia. Peraturan Mendiknas No. 39 tahun 2007, pasal 2 (a) menyebutkan tujuan UASBN adalah mendorong tercapainya target wajib belajar pendidikan dasar yang bermutu. Mendiknas pun menetapkan pelaksanaan ujian nasional tahun 2008 merupakan Ujian akhir sekolah berstandar nasional. Artinya, ujian nasional dilaksanakan secara terintegrasi dengan pelaksanaan ujian sekolah/madrasah. Hasil UASBN pun menjadi sumber untuk: a. pemetaan mutu satuan pendidikan; b. dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya; c. penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan; dan d. dasar pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan (Peraturan Mendiknas No. 39 tahun 2007, pasal 3).


Pelaksanaan UN tahun 2008 dipandang semakin memberatkan para siswa. Penyebabnya, 1) Standar nilai UN naik dari 5,00 menjadi 5,25. Sementara untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, masih seperti tahun sebelumnya, tidak boleh ada nilai di bawah 4,25; 2) Materi pelajaran dalam UN pun bertambah. Siswa kelas IX mendapat tambahan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dalam materi UN. Sementara kelas XII (SLTA) materi pelajaran UN menjadi 6 pelajaran, yaitu tambahan mata pelajaran Sosiologi, Geografi, dan Matematika IPS untuk jurusan IPS. Sedangkan, untuk jurusan IPA, yaitu mata pelajaran Fisika, Biologi, dan Kimia.
UPAYA PEMERINTAH MENINGKATKAN STANDARD KELULUSAN
Dalam keseharian kurikulum pendidikan di Indonesia memang ‘membiasakan’ anak-anak dijejali dengan semua pelajaran. Sekolah umum memang begitu adanya. Semua anak diberikan berbagai mata pelajaran. Hal ini memang baik untuk memberi keluasan pengetahuan bagi anak didik. Namun, perlu dimengerti pula dampak negatif dibalik itu. Jejalan berbagai mata pelajaran bukan tidak mungkin membuat anak didik menjadi stres, bahkan malas sekolah. Mereka menganggap sekolah tidak lebih dari ‘penjara’ atau hantu yang mematikan kreativitas mereka. Taraf-taraf kemampuan yang dikuasai anak didik dipasung dalam kurikulum yang harus semua mereka terima. Bukankah lebih baik apabila ada penjurusan bagi anak-anak sedari dini? Model penjurusan (IPA, IPS, atau bahasa) di tingkat SLTA tampaknya terlambat. Anak-anak terlampau lama dijejali banyak pelajaran. BANYAK PELAJARAN YANG HARUS MEREKA TELAN ‘MENTAH-MENTAH’ tanpa tahu secara mendalam. Itulah dampak samping pembelajaran umum.
Menghadapi UN pun bukan saja beban berat bagi para siswa. Guru dan pihak sekolah pun dihadapkan pada beban kelulusan anak-anak didik mereka.
Secara langsung atau tidak, jumlah siswa yang berhasil lulus atau banyaknya siswa tidak lulus menjadi catatan tersendiri bagi pihak sekolah. Bukan tidak mungkin, sekolah yang jumlah anak didiknya dominan tidak lulus akan kehilangan ‘kepercayaan’ dari para orang tua murid untuk menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah tersebut. Jadi tidak salah pula, keberhasilan anak didik mereka lulus merupakan ‘HARGA MATI’ menjaga nama baik sekolah.
KENAPA HARUS UN?
Lalu apa dan bagaimana seharusnya UN?
Pelaksanaan UN mendapat berbagai kecaman dari berbagai pihak, terutama dari komunitas pendidikan di Tanah Air. Apa UN relevan menjadi senjata peningkat mutu dan membentuk standardisasi pendidikan nasional? Kalangan pendidikan pun melah menganggap bahwa UN justru tidak sesuai dengan UU No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dan berbagai program pemerintah lainnya. Pun pada tahun 2009.
Kalangan aktivis pendidikan dari Koalisi Pendidikan pun berpendapat serupa. “Penambahan mata pelajaran yang di-UN-kan semakin mencerminkan betapa pemerintah semakin besar kuasanya dalam menentukan kelulusan,” ujarnya. Dia berpandangan, terjadi kekeliruan berpikir. Pemerintah berkeinginan keras untuk menerapkan UN dengan harapan dapat mengangkat kualitas pendidikan di Tanah Air. Peningkatan kualitas dianggap cukup lewat tes. Padahal, kualitas hanya dapat diperoleh lewat proses. Pemerintah justru harus melihat faktor-faktor penentu berjalannya proses dan sejauh mana itu sudah terpenuhi di sekolah.
Penerapan standard tunggal evaluasi hasil belajar dalam bentuk ujian nasional saat ini tampaknya masih sulit diterapkan di Indonesia. Sulitnya penerapan standar tunggal hasil belajar itu berkaitan erat dengan masih tingginya tingkat disparitas kualitas antarsekolah di Indonesia.
Arsip surat kabar Sinar Harapan mencatat pendapat Fuad Hassan, Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan mantan Mendiknas, bahwa penilaian hasil belajar tidak hanya dilakukan dengan mengevaluasi hasil belajar, tetapi juga mencakup proses belajar-mengajar yang dilakukan.
”Mengacu pada PP No 28/1990 tentang Pendidikan Dasar, penilaian pendidikan tidak hanya dilakukan dengan mengevaluasi hasil belajar, tetapi juga mencakup proses belajar-mengajar dan upaya pencapaian tujuan yang dilakukan. Kalau sekarang proses belajar-mengajarnya saja masih sangat berbeda satu sama lain kualitasnya, hasilnya tentu juga akan sangat berbeda. Bagaimana mungkin kita kemudian menerapkan standar yang sama untuk menilai hasil belajarnya,” ujar Fuad.
Arena pendidikan dari wilayah yang berbeda (desa-kota, misalnya) pun menyebabkan perbedaan kualitas pendidikan.
Perbedaan sarana pendidikan di lain wilayah pun diungkapkan Ketua MPR-RI, Hidayat Nurwahid, menjadi salah satu sebab tidak tepat menjadikan ujian nasional standar kelulusan siswa. Menurutnya, hal tersebut menyebabkan dunia pendidikan menjadi pasif dan apatis. Sebab, banyak sekolah menginginkan siswanya lulus dan menempuh cara-cara curang untuk menggapainya.
Tidak aneh pula, harapan mendulang anak-anak didik lulus pun dilakukan dengan berbagai cara. Termasuk dengan melakuan kecurangan. Misalnya kasus guru yang memberi bocoran jawaban ujian. Inilah salah satu dampak samping ujian nasional. Seperti dijelaskan di bagian sebelumnya, kelulusan siswa dalam ujian nasional pun menjadi tolok ukur keberhasilan sekolah mendidik siswa-siswinya. Artinya, semakin banyak siswa yang lulus, semakin terjaga pula nama baik sekolah bersangkutan.
Pada pelaksanaan UN tingkat SLTA 2009 pun mencatat banyak kebocoran yang terjadi di berbagai daerah. Kunci jawaban UN banyak menyebar. Tidak hanya melalui selebaran kertas. Canggihnya teknologi dimanfaatkan untuk menyebarkan kunci jawaban melalui telepon genggam (handphone) dengan fasilitas short messages services (SMS).
Berbagai kecurangan tersebut menunjukkan carut-marut dunia pendidikan kita. Apa bedanya ujian nasional adalah sebuah pembohongan publik yang terencana. Entah disengaja atau tidak oleh para pemangku jabatan. Namun, kondisi seperti itulah yang terjadi.
Lalu siapa yang patut dipersalahkan dengan kondisi seperti itu? Pihak sekolah, pemerintah, atau anak-anak didik yang melakukan kecurangan? Tampaknya tidak mudak bagi kita menunjuk pihak yang perlu dipersalahkan.
Hal yang perlu dilakukan sekarang adalah bagaimana mengatur siasat agar pelaksanaan UN sesuai dengan yang diharapkan, sesuai dengan yang tercantum dalam tujuan UASBN.
KESIMPULAN
Berdasarkan gambaran di atas, perlu diperhatikan bahwa pelaksanaan UN hendaknya sebatas untuk mengetahui peta kualitas pendidikan di Indonesia. Melalui UN dapat diketahui sejauh mana kurikulum secara nasional tercapai. Bukan menjadi penentu kelulusan siswa. Peningkatan kualitas pendidikan pun perlu dibarengi dengan peningkatan kualitas guru ketika mengajar. Kualitas pembelajaran sebaiknya tidak dibebankan ke siswa dengan target nilai.
Dengan demikian, Ujian Nasional seharusnya menjadi pendorong sekolah, dalam hal ini guru-guru dan kepala sekolah, untuk lebih mengembangkan proses pendidikan dan proses pembelajaran kepada level yang diharapkan memenuhi standar yang sudah ditentukan.
Sementara itu, persoalan kelulusan anak didik sebaiknya perlu diserahkan kepada sekolah masing-masing. Petetapan standard ujian nasional sepertinya akan menyeret banyak korban. Para siswa di sekolah yang berfasilitas minim, bahkan jauh dari prasyarat pendidikan standard akan keteteran menyesuaikan diri dengan standard nasional tersebut.
Selain itu, sangat “TIDAK ADIL” menentukan kelulusan anak didik hanya dengan waktu 3 atau 4 hari saja. Berbagai pengorbanan, moril maupun materiil, selama tiga tahun di tingkat SLTP atau SLTA, bahkan anak SD selama 6 tahun, tampaknya sia-sia ketika mereka gagal memperoleh nilai ujian nasional di atas standard nasional.
Pihak sekolah yang lebih banyak mengetahui kualitas dan kemampuan siswa-siswinya seharusnya memiliki andil besar menentukan dapat-tidaknya siswa tersebut lulus.
Apa kita terbayang apa dampak dari ujian nasional bagi anak didiknya? Beruntung mereka yang lulus. Bagi yang tidak lulus, beban berat ada di pundak mereka. Rasa malu di antara teman, atau bahkan tekanan dari orang tua, menyebabkan mereka terkena dampak psikologis yang teramat berat. Paling parah, apabila di antara anak didik tersebut tidak bisa menerima dan berpikiran pendek. Frustasi dan bunuh diri, misalnya.
Kesimpulan akhir tulisan ini. Pelaksanaan ujian nasional tidak dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Pelaksanaan ujian nasional selama beberapa hari tidak bisa dijadikan standar nasional pendidikan Indonesia, tanpa diikuti dengan peningkatan kualitas kaum pendidik dan berbagai sarana pendukung lainnya.
Inilah peran penting pemerintah dan kalangan pendidikan lainnya untuk menyusun formula paling tepat menentukan kriteria kelulusan anak didiknya. Jangan sampai frustasi mendalam dan putus asa dialami anak didik karena kerja keras mereka selama bertahun-tahun belajar musnah dalam beberapa hari saja.

Baca selengkapnya »
0 komentar