Situs Saru

JAGAT maya semakit tak terkendali. Sekarang, semakan mudah orang untuk mencari sesuatu yang berlawanan dengan norma. Contohnya gambar-gambar dan video-video porno. Tak perlu keahlian. Hanya dengan mengetikkan kata yang dikehendaki di search engine maka muncullah laman-laman yang ber-content yang dikehendaki. Ada blog pribadi, laman yang dibuat khusus untuk itu, dan banyak lagi yang lainnya.

Pernah Menkoinfo, saat itu masih Prof Ir Mohammad Nuh DEA, secara gencar membasmi laman-laman tersebut. Sementara "razia" terus jalan, laman-laman ber-content jorok itu malah lebih menjamur. Sepertinya pemerintah dalam hal ini Menkoinfo kesulitan untuk membasmi laman-laman tersebut.

Menkoinfo mencoba memblokir situs-situs porno dalam tiga level yakni masyarakat, software (piranti lunak), dan jaringan provider (bekerjasama dengan Internet Service Provider atau ISP).

Pencanangannya pada April 2010, dan targetnya pada Mei sudah tuntas proyek tersebut. Tapi kenyataannya, situs-situs porno tetap marak hingga kini. Bahkan, kini lebih heboh dengan munculnya video yang mirip Ariel, mirip Luna Maya, dan mirip Cut Tari beredar di dunia maya.

Nuh juga sempat berharap kesadaran pada pengguna internet untuk memfilter diri sendiri dengan mengunduh (download) software dengan program blokir situs porno pada website Depkominfo RI. Tapi usaha itu sepertinya tak sepernuhnya berhasil. Situs porno memang menjadi daya tarik sendiri bagi peselencar di dunia maya.

Desember tahun lalu, Cina juga pernah melakukan hal yang sama. Tapi hasilnya sama seperti di Indonesia. Penyensoran yang dilakukan pemerintah malah membuat situs-situs porno menjamur. Pemerintah Cina memang menindak tegas pornografi, artis dan film porno serta aktivis politik selama bertahun-tahun.

Pemerintah Cina tak kehilangan akal. Setelah gagal menyensor situs-situs porno yang menjamur, pemerintah menawarkan hadiah bagi siapa saja pengguna internet yang melaporkan situs porno. Hadiahnya lumayan, 10.000 yuan, setara dengan Rp13,8 juta.

Hasilnya, laman berita Strait Times mengabarkan selama 24 jam, sebuah jalur sambungan khusus Pusat Laporan Informasi Internet Ilegal dibanjiri 500 telepon yang melaporkan 13.000 situs dan tips online. Banyak sekali. Bayangkan saja jika rata-rata sehari ada 13.000 situs yang dilaporkan, berapa jumlahnya kalau sebulan.

Situs yang jumlahnya begitu banyak tersebut hanya yang bisa terdeteksi di Cina. Lalu bagaimana dengan situs-situs yang tersebar di jagat maya. Situs porno memang seperti virus, satu hilang maka bakal bermunculan situs-situs porno yang lain. Begitu seterusnya.

Bahkan sekarang, situs-situs porno lebih bervariatif. Tak hanya menawarkan unduhan gambar dan video, situs tersebut mengajak pengguna internet berfantasi lewat chatting virtual. Ada yang gratis, tapi ada juga yang berbayar. Sudah pasti lebih menarik ketimbang hanya melihat foto-foto dan video.

Kemajuan teknologi memang tak bisa terbendung. Begitu pula keuntungan dan kerugiannya, bakal terus bertambah. Lalu bagaimana kita bersikap? Itu kembali pada diri masing-masing, lebih memilih keuntungannya atau kerugiannya. Jika tidak begitu teknologi akan terus menawarkan hal-hal baru yang sama sekali tak pernah diduga sebelumnya.

9.26.2010 0 komentar

0 komentar:

Posting Komentar

Thanx 4 Ur comment! Yah walau masih ngaco gak papa khan daripada apa yang jadi uneg-uneg gak dikeluarin. Moga-moga dari yang ngaco ini bisa jadi bahan untuk sharing ...