"Idola Cilik" Sebuah Fenomena ......

Acara Idola Cilik (IC)yang disiarkan oleh RCTI kayaknya begitu menyita perhatian pemirsa stasiun TV tersebut, khususnya anak-anak. IC adalah kombinasi "reality show" dan pertunjukkan pencarian bakat.




Unfortunately, bukannya memberikan kesempatan bagi siapapun yang punya bakat dan kemampuan untuk dipromosikan sebagai seorang idola, aku pikir ada beberapa kelemahan dalam acara IC ini.

Kadang-kadang, pemenangnya tidak ada jaminan punya kualitas sebagai penyanyi yang bagus karena pemenang hanya ditentukan oleh pilihan pemirsa melalui SMS. Kebanyakan dari pemilih tersebut tidak mempertimbangkan komentar/penilaian dari komentator terhadap penampilan peserta karena mereka lebih fokus pada penampilan fisik dan kepribadian dibandingkan dengan kemampuan bernyanyi sang peserta.

Sebagai akibatnya, setelah kompetisi itu berakhir, hanya beberapa dari pemenang yang mendapatkan kesempatan untuk menjadi penyanyi profesional. Kok bisa gitu? Karena mereka tidak punya kemampuan lebih untuk menjadi penyanyi yang profesional. Lebih-lebih lagi, kebanyakan dari mereka hanya punya sedikit pengalaman dalam dunia hiburan, sementara untuk menjadi penyanyi yang profesional memerlukan proses dan waktu yang lama.

Kemudian yang harusnya mungkin jadi keprihatikan bagi kita bersama adalah bahwa dalam kompetisi tersebut kita melihat bahwa anak-anak tersebut dipaksa untuk membawakan lagu-lagu dari penyanyi dewasa yang jelas-jelas kurang sesuai atau bahkan tidak sesuai dengan umur dan kepribadian mereka. Sehingga kalau kita cermati disana ada sebuah pemaksaan penghayatan yang berakibat pada performance mereka. Demikian juga adanya pemaksaan penggantian beberapa kata dari syair lagu yang mereka bawakan dengan maksud (mungkin) menyesuaikan dengan umur mereka, misal kayak kata "kekasih" diganti dengan "sahabat", dsb.

Mengapa para peserta IC tersebut tidak membawakan lagu anak-anak saja, semisal kayak: Lihat Kebunku, Kupu-Kupu yang Lucu, Naik Delman, dsb; yang saya yakin lebih sesuai dengan usia dan karakter mereka. Kalau toh tidak bisa totally, ya minimal ada pilihan bagi mereka untuk membawakan satu lagu pop dan satu lagu anak-anak. Khan gitu!

Pendapatku, kayaknya pemenang IC harusnya tidak ditentukan berdasarkan kepopuleran peserta saja, but kualitas bernyanyi peserta harus jadi the first priority.

1.20.2009 0 komentar

0 komentar:

Posting Komentar

Thanx 4 Ur comment! Yah walau masih ngaco gak papa khan daripada apa yang jadi uneg-uneg gak dikeluarin. Moga-moga dari yang ngaco ini bisa jadi bahan untuk sharing ...